Ira Maya Putri Cinderella
Ira Maya Putri Cinderella | |
---|---|
Sutradara | Imam Tantowi |
Produser | Sabirin Kasdani Gope T. Samtani |
Ditulis oleh | Maria Tanzil |
Pemeran | Ira Maya Sopha Paulina Djakman Rudy Salam Gordon Subandono Linda Karim Ruth Pelupessy Chris Salam Denny Wilianto Dorman Borisman Liza Tanzil Monica Nathan Mila Iskandar Jack John Maya Dewi Lucy Wilianto |
Penata musik | Gatot Sudarto |
Sinematografer | Thomas Susanto |
Penyunting | Janis Badar |
Tanggal rilis | 1981 |
Durasi | 97 menit |
Negara | Indonesia |
Ira Maya Putri Cinderella adalah film Indonesia tahun 1981 yang disutradarai oleh Imam Tantowi dan dibintangi antara lain oleh Ira Maya Sopha dan Paulina Djakman.
Sinopsis
Putri Cinderela (Paulina Djakman) melahirkan bayi perempuan. Baginda Raja (Rudi Salam) ayah bayi itu memberinya nama Ira Maya. Pesta besar untuk kelahiran bayi dihadiri Raja tetangga (Gordon Subandono). Raja ini merencanakan menjodohkan bayi itu dengan putranya. Kehadiran Ira maya tidak disukai oleh Ibu Tiri (Ruth Pelupessy). Ia tidak suka bila Ira bahagia dan berusaha mengacaukan suasana pesta melalui Peri Jahat (Linda Karim) yang memberi kutukan bahwa Ira Maya akan mati bila tertusuk jarum. Untuk menghindari usaha jahat itu nama Ira Maya diganti dengan Mawar. Mawar diasuh dan dibawa ke hutan oleh empat Peri Baik dengan berpindah-pindah tempat karena Peri Jahat selalu memburunya. Suatu saat, ketika Mawar sudah mulai besar (Ira Maya Sopha), ia bermain di air terjun dan bertemu dengan seorang pemburu (Chris Salam) dan mengikat persahabatan. Menjelang usia ke 17 tahun Mawar dengan keempat Peri Baik kembali ke istana. Sementara Ibu Tiri dan Peri jahat masih saja ingin menyengsarakannya, bahkan memburu si Pemburu yang sebenarnya anak Raja Tetangga.[1]
Referensi
- ^ Ira Maya Putri Cinderella[pranala nonaktif permanen], diakses pada 24 Desember 2009
Pranala luar