Lompat ke isi

Surat jaminan oleh Umar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 28 November 2022 00.03 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.9.2)

Surat jaminan oleh Umar, atau al-ʿUhda al-ʿUmariyya (bahasa Arab: العهدة العمرية), adalah sebuah surat jaminan keamanan yang diberikan oleh Khalifah Umar bin al-Khattab kepada warga Aelia, nama Romawi Akhir untuk Yerusalem. Terdapat banyak versi dari surat jaminan tersebut, dengan pandangan keotentikan yang berbeda.[1]

Surat jaminan oleh Umar adalah buku yang ditulis oleh Khalifah Umar bin Al-Khattab kepada warga Aelia (Yerusalem) ketika pasukan Muslim memasukinya pada 638 M, memberikan pengamanan terhadap gereja-gereja dan harta-harta benda mereka. Surat jaminan oleh Umar dianggap sebagai salah satu dokumen paling penting dalam sejarah Yerusalem.

Ketonjolan surat jaminan tersebut dibahas oleh para sejarawan Muslim awal seperti al-Waqidi (s. 747–823), al-Baladhuri (w. 892), selain Ibnu al-Athir (1160-1232/3) dan Abu al-Fida’ (1273-1331). Baik dalam bentuk ringkasan atau teks panjang, isi dokumen tersebut tercantum dalam karya-karya al-Ya'qubi (w. 897/8), Eutikius (877–940), al-Tabari (disalin dari Sayf bin Umar (wafat antara 786-809), al-Himyari, Mujir al-Din al-Hanbali, dan Ibnu al-Jawzi (s. 1116–1201).[2]

Muncul opini-opini berbeda perihal keotentikan versi berbeda dari surat jaminan tersebut.[1] Banyak sejarawan mempertanyakan keotentikan versi Kristen dari pakta tersebut dan berpendapat bahwa dokumen semacam itu dipalsukan oleh para juru tulis Kristen untuk mengamankan pendirian mereka terhadap beberapa tempat relijius.[3][4] Beberapa sejarawan menganggap aspek-aspek dari versi al-Tabari bersifat otentik.[5] Contohnya, Moshe Gil saat membahas versi al-Tabari menyatakan bahwa "bahasa perjanjian dan penjelasannya nampak otentik serta sejalan dan selaras dengan apa yang diketahui Yerusalem pada masa itu."[6]

Catatan

  1. ^ a b Abu-Munshar 2007, hlm. 88.
  2. ^ Abu-Munshar 2007, hlm. 89.
  3. ^ Morony, M. G. (2005). Hendrika Lena Murre-van den Berg; Theo Maarten Van Lint; Jan J. Ginkel, ed. Redefining Christian Identity: Cultural Interaction in the Middle East Since the Rise of Islam. Peeters Publishers. hlm. 22–23. ISBN 978-90-429-1418-6. Diakses tanggal 19 January 2013. 
  4. ^ ʻOded, Peri (2001). Christianity Under Islam in Jerusalem: The Question of the Holy Sites in Early Ottoman Times. BRILL. hlm. 128. ISBN 978-90-04-12042-6. Diakses tanggal 19 January 2013. 
  5. ^ Abu-Munshar 2007, hlm. 94.
  6. ^ Gil, Moshe (1997-02-27). A History of Palestine, 634-1099. Cambridge University Press. ISBN 9780521599849. 

Referensi

  • Abu-Munshar, Maher Y. (2007-09-15). Islamic Jerusalem and its Christians: a history of tolerance and tensions. Tauris Academic Studies. ISBN 9781845113537. 

Bacaan tambahan