Lompat ke isi

d'Masiv

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

d'Masiv
AsalJakarta, Indonesia
Genre
Tahun aktif2003 - sekarang
LabelMusica Studio's
Artis terkait
Situs webdmasivband.com
Anggota

d'Masiv (juga tertulis D'MASIV) merupakan sebuah grup musik asal Indonesia yang berdomisli di Jakarta. Anggotanya 6 orang yaitu Rian Ekky Pradipta sebagai vokalis, Dwiki Aditya Marsall sebagai gitaris, Nurul Damar Ramadan sebagai gitaris, Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata sebagai bassis Wahyu Piadji sebagai drummer dan Vegry Harindah Husain Sebagai Keyboardist. Nama d'Masiv belakangan disejajarkan dengan band-band "papan atas" Indonesia seperti Ungu, Nidji, atau Noah karena popularitas lagu-lagu mereka.

Sejarah

D'Masiv pertama kali dibentuk pada 3 Maret 2003. Nama D'Masiv sendiri berasal dari kata dalam bahasa Inggris "massive" sebagai semacam pengharapan agar bisa meraih hasil sebaik mungkin di kancah musik nasional. Pada Tahun 2006 Massive (Sebelum berganti nama menjadi D'masiv) pernah memulai debut album pertama mereka berjudul "Menuju Nirwana" di bawah label indie Malta Music Indonesia. Namun album pertama mereka dengan nama Massive kurang laku di pasaran. Nama mereka mulai melambung setelah berhasil memenangkan kompetisi musik A Mild Live Wanted pada tahun 2007 dengan juara satu dengan mengalahkan beberapa kontestan lain seperti Geisha,North, Riveira,Beautiful Monday,Coin dan lain-lain. Mereka pada saat mengikuti ajang kompetisi A mild Live Wanted pada tahun 2007 tersebut sudah berganti nama dari awalnya Massive menjadi d'masiv dengan hits single "Tak Bisa Hidup Tanpamu". D'Masiv akhirnya merilis debut album pertama mereka berjudul "Perubahan" pada tahun 2008 dengan judul lagu "Cinta Ini Membunuhku" sebagai lagu andalannya. Lagu ini sangat populer sehingga semakin melambungkan nama mereka di kancah musik nasional. Di akhir tahun 2008, D'Masiv membuat wadah perkumpulan bagi para penggemarnya dengan nama Massiver.[1]
Pada tahun 2009, D'Masiv merilis mini album yang berisi 2 lagu berjudul "Mohon Ampun Aku" dan "Jangan Menyerah". Menurut Rian, vokalis D'Masiv, proses pembuatan mini album ini sangat singkat dan dirilis untuk menyongsong bulan Ramadan 1430 H yang jatuh menjelang akhir bulan Agustus 2009.[2]

Di bawah kontrak Musica, perusahaan label musik besar di Indonesia, D'Masiv merilis album pertamanya yang berjudul “Perubahan” pada tahun 2008. Dengan lagu andalannya “Cinta Ini Membunuhku”, D'Masiv mulai diperhitungkan di kancah musik nasional. Kemudian, pada tahun 2009, D'Masiv kembali merilis 2 single dalam satu album “Special Edition“ yaitu “Jangan Menyerah” dan “Mohon Ampun”. Meskipun kedua lagu tersebut bukan dimaksudkan sebagai lagu religius, namun unsur Ketuhanan dan agamanya sangat kental. Kedua lagu ini sukses mendobrak rekor penjualan dan mengukuhkan D’Masiv sebagai band top Indonesia dengan rekor penjualan digital sekitar 7,5 juta kali unduh.

Kepopuleran D'Masiv memicu band ini untuk bereksperimen dengan berbagai genre seperti pada album kedua “Perjalanan” pada tahun 2010 dengan Hits Single Rindu Setengah Mati, Sudahi Perih Ini, Apa Salahku, Semakin dan Jangan Pergi. Pada album kedua ini, mereka bekerja sama dengan Kevin Aprilio dan membuat lagu sendu yang sukses menjadi soundtrack sinetron Kejora Dan Bintang yaitu “Rindu Setengah Mati”. Album ini dijual di toko kaset di seluruh Indonesia dan online store.

Kemudian dilanjutkan dengan album ketiga yang berjudul “Persiapan” pada tahun 2012. Album ketiga D'Masiv berjumlah 12 track dengan hits single Natural, Pergilah Kasih, Aku Kehilanganmu, dan Nyaman. Album ini dijual di toko kaset terdekat di seluruh indonesia dan online store.

Kemudian dilanjutkan dengan album keempat yang dirilis pada tahun 2014 oleh D'Masiv yang berjudul “Hidup Lebih Indah” dengan 9 lagu baru dan 3 lagu lama dari album sebelumnya. Album keempat dibuat dengan harapan musik d’Masiv dapat membawa kebahagiaan bagi orang yang mendengarnya, di dukung dengan lagu dengan nada riang seperti “Batu”, “Esok Kan Bahagia” Feat (Ariel, Momo & Giring) dan “Cahaya Hati”. Album ini cukup spesial karena selain dirilis dengan bentuk CD juga dalam bentuk vinyl (piringan hitam). Album ini dijual di gerai Texas Chicken seluruh indonesia, di toko kaset dan online store.

Pada 9 Februari 2015, penyanyi pop legendaris Indonesia Rinto Harahap meninggal dunia.[3] Untuk mengenang berbagai karya yang telah diciptakannya, Asosiasi Industri Rekaman Indonesia membuat sebuah proyek dimana para musisi muda mendaur ulang lagu-lagu Rinto. Beberapa label rekaman ikut bergabung, salah satunya Musica Studio's, label yang menaungi D'masiv.[4] "Kau Yang Ku Sayang" kemudian dirilis dalam album tribute Rinto Harahap, Kami Mengenang Rinto Harahap.

Pada 20 November 2015, Iwan Fals merilis album SATU hasil proyeknya bersama beberapa band Musica Studio's, diantaranya Noah, D'Masiv, Geisha, dan Nidji di iTunes.[5] Pada 7 Desember 2015, Iwan Fals mengadakan konser bertajuk "SATU Project" bersama kolaborator album yang disiarkan di RCTI.[6] Konser ini digelar sebagai perkenalan untuk kolaborasi mereka. Setelah konser tersebut, mereka bersama akan menggelar promosi album dengan tur konser di lima kota di Indonesia, diantaranya Banjarmasin, Malang, Palembang, Makassar, dan Badung.[7][8] Pada 14 Februari 2016, Iwan Fals merilis video musik untuk singel keempat album ini, "Satu-satunya" yang ditampilkan bersama D'masiv.[9] Pada 15 Januari 2016, Musica Studio's merilis video musik untuk lagu "Abadi" yang ditampilkan oleh semua kolaborator, disusul video musik untuk lagu daur ulang "Kemesraan" pada 20 Juli 2016.[10][11] Album ini kemudian diluncurkan dalam jumpa pers yang digelar di Pisa Cafe, Menteng, Jakarta, pada 11 Mei 2016. Album ini dijual di gerai texas chicken seluruh indonesia, di toko kaset dan online store.

Kemudian D'Masiv mengeluarkan Album religi pertamanya dengan berjudul D’MASIV with RAEF: Negeriku Cintaku (Home), album religi yang dibuat berkolaborasi dengan Raef Haggag, seorang penyanyi Mesir Amerika. Kental dengan nuansa Islami dan terasa adem saat didengarkan, album ini mendapatkan nominasi lagu religi terbaik dari Anugerah Musik Indonesia. Album ini dijual di gerai indomaret seluruh indonesia dan online store.

Pada tahun 2016, d’Masiv mengeluarkan album kelimanya yang berjudul D'Masiv (Orange Album). Bekerja sama dengan Andhika eks The Titans, Noey & Capung (keduanya dari Java Jive) dan Yockie Suryoprayogo. D'Masiv lewat Orange Album memiliki 10 lagu.dan album ini dijual digerai alfamidi diseluruh indonesia dan online store

Pada tahun 2019, d'masiv mengeluarkan album keenam yang berjudul LOVE. Album ini cukup spesial karena melibatkan setiap musisi di tiap lagunya Yakni: Rossa, Muhammad Istiqamah Jamad, Maizura, Alm. Chrisye dan David Noah. Album ini memiliki 10 track lagu terdiri dari 9 lagu baru dan 1 lagu lama, Di album ini d'masiv menambah 1 Adittional Player bernama Vegry Harindah Husain sebagai keyboardist. Album ini dijual melalui kerja sama dengan paytren melalui PEYMUSIK di seluruh indonesia dan online store.

Pada tanggal 8 Maret 2020, D'masiv merilis singel daur ulang dari Chrisye yang berjudul, "Kala Sang Surya Tenggelam". Mereka mengaransemen ulang lagu ciptaan Guruh Soekarnoputra tersebut dalam versi yang lebih lembut. Lagu tersebut dijadikan sebagai singel utama dalam album kompilasi Puspa Ragam Karya Guruh Soekarno Putra 2020 yang berisi kumpulan lagu hits ciptaan Guruh Soekarnoputra yang diaransemen ulang oleh musisi lainnya. Album Ini hanya dijual di gerai KFC di seluruh Indonesia dan online store. Video musik menyusul dirilis di YouTube pada tanggal 8 Maret 2020 yang disutradarai oleh Upie Guava dari rumah ketika PSBB sedang diberlakukan.

Pada Tahun 2022 D'masiv mengeluarkan album ke tujuh yang berjudul TIME yang dirilis pada tanggal 25 Februari 2022. Di album ini berjumlah 10 lagu, sebagian lagu yang sudah dijadikan singel dari album baru tersebut yaitu : Waktu Yang Menjawab, Kau Yang Tak Pernah Tahu Feat Fariz RM dan Sinema Feat Fiersa Besari. Album ini hanya dapat diunduh di platform digital.

Anggota Band

  • Rian Ekky Pradipta – vokalis utama (2003 - sekarang)
  • Dwiki Aditya Marshall – gitaris utama (2003 - sekarang)
  • Nurul Damar Ramadan – gitaris ritme (2003 - sekarang)
  • Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata – bassist (2003 - sekarang)
  • Vegry Harindah Husain – keyboard (2019 - sekarang)
  • Wahyu Piadji – drummer (2003 - sekarang)

Diskografi

Single

  • Tak Bisa Hidup Tanpamu (Single) (2007)
  • Masih Bisa (Single) (2013)
  • Taman SurgaMu (Single Religi) (2017)
  • DOA ft Shakira Jasmine (Single Religi) (2019)
  • Kala Sang Surya Tenggelam (Single) (2020)
  • Bersama Kita Kuat (Single) (2020)
  • Waktu Yang Menjawab (Single) (2021)
  • Kau Yang Tak Pernah Tahu ft Fariz RM (single) (2021)

Prestasi Lagu

Single Guntur FM 99rs Ardan Swara Teknika FM
Cinta Ini Membunuhku - 1 1 1
Di Antara Kalian - 1 1 1
Merindukanmu - 1 1 1
Aku Percaya Kamu - - - 1
Diam Tanpa Kata - - - 1
Jangan Menyerah 1 - - 1
Rindu Setengah Mati 1 - - 1
Sudahi Perih Ini 1 - - -
Apa Salahku 1 - - -
Jangan Pergi 1 - - -
Natural 1 - - -
Pergilah Kasih 1 - - -
Esok Kan Bahagia 1 - - -
Salah Paham 1 - - -
  • 99rs & Ardan: Top Request
  • Swara Teknika FM: Teknika Top Music
  • Guntur Radio Bali 104.6 FM: Guntur Indo Chart

Penghargaan

  • Double Platinum RBT Awards, Album : Perubahan
  • Multi Platinum RBT Awards, Album : Special Edition
  • Video Klip Terdahsyat, Dahsyatnya Awards 2010 - d'Masiv, Jangan Menyerah
  • Lagu Terbaik, AMI Awards 2010 - d'Masiv, Jangan Menyerah
  • Group Band Terbaik, AMI Awards 2010
  • Karya Produksi Terbaik Terbaik, AMI Awards 2010 - d'Masiv, Jangan Menyerah
  • D'Masiv featuring Iwan Fals Kolaborasi Terbaik, Dahsyatnya Awards 2017 - d'Masiv Featuring Iwan Fals, Satu-satunya
  • Duo/Grup/Kolaborasi Terbaik AMI Awards 2010: D'Masiv - "Jangan Menyerah"
  • Pencipta Lagu Terbaik: Rian Ekky Pradipta - "Jangan Menyerah" (D'Masiv)

Kontroversi

Sampul album d'Masiv (atas) yang dituduh menjiplak sampul album Aerosmith (bawah).

d'Masiv sempat diberitakan sebagai penjiplak karya musik band lain. Kredibilitas Anugerah Musik Indonesia Ke-12 tahun 2009 pun sempat diragukan hanya karena memasukkan nama band ini sebagai salah satu nominasi peraih penghargaan Artis Pendatang Baru Terbaik. Anggota Dewan Pengarah AMI Seno M. Hardjo bahkan mengatakan pihaknya kecolongan dengan masuknya d'Masiv.

Beberapa dari lagu yang dituduh menjiplak tersebut di antaranya adalah lagu berjudul Dilema yang dianggap mencontek hampir semua bagian dari lagu Soldier’s Poem yang dibawakan band populer asal Inggris, Muse. Lagu Dan Kamu dianggap menjiplak Head Over Heels (In This Life) milik band Switchfoot asal San Diego, Amerika Serikat. Lagu Switchfoot lainnya yang berjudul Awakening juga dianggap dicontek intro dan ketukan ritmenya dalam lagu Diam Tanpa Kata. Intro lagu Luka Ku sendiri dianggap sangat mirip dengan Drive-nya Incubus, sementara intro lagu Cinta Sampai di Sini dianggap persis dengan intro lagu Into The Sun milik band Lifehouse dari Los Angeles, AS. Semua lagu itu ada di album perdana d'Masiv yang berjudul Perubahan.[12] Diberitakan pula sumber di internet yang juga mengatakan bahwa lagu "Cinta Ini Membunuhku adalah hasil jiplakan dari lagu "I Don't Love You" milik My Chemical Romance. Lagu sebelah mata juga menurut mereka memiliki kemiripan intro dengan lagu dari Fall Out Boy,"The Take Over The Breaks Over. Dan intro lagu "Tak Pernah Rela" mirip seperti lagunya Keane, "Is It Any Wonder". Lagu d'Masiv Jangan Menyerah menjiplak lagu Muse yang berjudul Falling Away With You.[13]

Tidak hanya lagu-lagu mereka yang disorot menjiplak hasil karya orang lain. Sampul album pertama d'Masiv yang berjudul "Perubahan" juga dituduh meniru salah satu sampul album dari grup musik Aerosmith (lihat gambar).[14]

d'Masiv sendiri menolak semua tudingan bahwa mereka adalah band plagiator yang hanya bisa menjiplak lagu musisi lain. Dalam jumpa pers yang digelar di Hard Rock Cafe Jakarta pada tanggal 1 April 2009, vokalis Rian mengaku dia dan grupnya hanya terinspirasi lagu-lagu dari musisi luar seperti Muse, Switchfoot, dan Incubus.[12][13][15]

Penghargaan dan nominasi

Tahun Penghargaan Kategori Nomine / karya Hasil
2019 Anugerah Musik Indonesia Album Terbaik-Terbaik Love Nominasi
Album Pop Terbaik Nominasi
Karya Produksi Lagu Berlirik Spiritual Islami Terbaik "Do'a" (bersama Shakira Jasmine) Nominasi

Referensi

  1. ^ Profil d'Masiv di KapanLagi Diarsipkan 2010-05-08 di Wayback Machine. KapanLagi. Diakses pada 31-7-2009.
  2. ^ d'Masiv Luncurkan Mini Album Jelang Ramadan Okezone. Diakses pada 31-7-2009
  3. ^ Chairul Fikri (9 Februari 2015). "Musisi Senior Rinto Harahap Meninggal Dunia". Berita Satu. Diakses tanggal 5 Oktober 2021. 
  4. ^ Kurniawan, Fakhmi (31 Juli 2015). "'Kami Mengenang Rinto Harahap', dari Musisi Muda untuk Sang Legenda". detikcom. Diakses tanggal 5 Oktober 2021. 
  5. ^ "Satu (feat. Noah, Nidji, Geisha & d'Masiv) oleh Iwan Fals". Apple Music. 20 November 2015. Diakses tanggal 23 Oktober 2021. 
  6. ^ "Malam ini 'Satu Konser' Live di RCTI". Musica.id. 07 Desember 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-26. Diakses tanggal 23 Oktober 2021. 
  7. ^ Syaiful Bahri (9 Desember 2015). "'Satu' Album Kolaborasi Iwan Fals dengan 4 Band Top Tanah Air". Fimela. Diakses tanggal 23 Oktober 2021. 
  8. ^ Syaiful Bahri (11 Mei 2016). "Iwan Fals, Nidji, NOAH, Geisha, D'Masiv Resmi Rilis Album 'Satu'". Fimela. Diakses tanggal 23 Oktober 2021. 
  9. ^ Musica Studio's (22 Desember 2015). "Iwan Fals & NOAH - Yang Terlupakan (Official Music Video)". YouTube. Diakses tanggal 23 Oktober 2021. 
  10. ^ Musica Studio's (15 Januari 2016). "[ALL STARS] IWAN FALS NOAH NIDJI GEISHA D'MASIV - Abadi (Official Music Video)". YouTube. Diakses tanggal 23 Oktober 2021. 
  11. ^ Musica Studio's (20 Juli 2016). "[ALL STARS] IWAN FALS NOAH NIDJI GEISHA D'MASIV - Kemesraan (Official Music Video)". YouTube. Diakses tanggal 23 Oktober 2021. 
  12. ^ a b Mempertanyakan Kreativitas[pranala nonaktif permanen], Kompas, 3 Mei 2009
  13. ^ a b 'Jangan Menyerah' d'Masiv Jiplak Lagu Muse? Okezone. Diakses pada 31-8-2009.
  14. ^ d'Masiv Plagiat?[pranala nonaktif permanen] Oktavita. Diakses pada 31-8-2009.
  15. ^ Album Baru, d'Masiv Tak Takut Dicap Plagiat Okezone. Diakses pada 31 Agustus 2009.

Pranala luar