Lompat ke isi

Ronny Pasla

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 18 Desember 2022 06.15 oleh Arya-Bot (bicara | kontrib) (clean up)

Ronny Pasla
Informasi pribadi
Tanggal lahir (1947-04-15)15 April 1947
Tempat lahir Medan, Sumatera Utara, Indonesia
Tinggi 183 cm (6 ft 0 in)
Posisi bermain Penjaga gawang
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
Dinamo Medan
Bintang Utara Medan
PSMS Medan
Persija Jakarta
Indonesia Muda Jakarta
Tim nasional
1960an – 1970an Indonesia
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik

Ronny Pasla (lahir 15 April 1947) adalah mantan kiper Indonesia yang berkiprah sekitar tahun 1960an – awal 1970. Ejaan namanya sering juga ditulis sebagai Ronny Paslah.

Kehidupan pribadi

Ronny Pasla lahir di Medan, Sumatera Utara, dari pasangan Frans Felix Pasla dan Magdalena Sorongan. Kedua orang tua Ronny tersebut berasal dari Manado (Minahasa), Sulawesi Utara. Ronny menikah dengan Enny K. Pasla, dan dikaruniai 6 orang anak.

Karier Sepak Bola

Prestasi Tim Nasional Indonesia

  • Timnas Indonesia, Juara Piala Agakhan di Bangladesh, 1967
  • Timnas Indonesia, Juara Merdeka Games, 1967
  • Timnas Indonesia, Peringkat III Saigon Cup, 1970
  • Timnas Indonesia, Juara Pesta Sukan Singapura, 1972

Prestasi di Klub

  • PSMS Medan, Juara Piala Suratin, 1967
  • PSMS Medan, Juara Nasional, 1967

Prestasi di Luar Sepak Bola

  • Juara Kejuaraan Tenis Nasional Tingkat Junior di Malang, 1967

Penghargaan

  • Warga Utama Kota Medan, 1967
  • Piagam dan Medal Emas dari PSSI, 1968
  • Atlet Terbaik Nasional, 1972
  • Penjaga Gawang Terbaik Nasional, 1974

Fakta

  • Bersama dua rekannya, Andjas Asmara dan Ipong Silalahi, Ronny Pasla sedang menggarap pembentukan tim sepak bola impian yang terdiri atas para pemain amatir. Proyek prestisius itu berbentuk reality show pencarian bakat sepak bola bertajuk My Team (Juni 2007)
  • Di kancah sepak bola, Ronny menjadi salah satu kiper legendaris Indonesia. Namun, setelah pensiun dia lebih banyak bergelut di olahraga lain, yakni sebagai pelatih tenis lapangan. Pria kelahiran Medan itu bahkan memiliki sekolah tenis lapangan bernama Velodrome Tennis Club di Jakarta.
  • Dengan tinggi badan 183 cm, Ronny ketika masih aktif bermain sangat unggul dalam antisipasi bola-bola atas. Tidak heran, posisi pemain inti di Timnas tak tergantikan sejak 1966 hingga pensiun dari Timnas.
  • Pensiun dari dunia sepak bola di usia 40 tahun. Klub terakhir yang diperkuatnya adalah Indonesia Muda (IM), Jakarta pada 1985. Di Timnas, Ronny Pensiun di usia 38 tahun.
  • Saat Timnas Brazil melakoni tur ke Asia pada 1972, Brazil yang saat itu diperkuat pemain sepak bola legendaris dunia asal Brasil, Pele singgah ke Indonesia. Dalam laga tersebut Indonesia kalah 1-2, tetapi tetap menjadi momen terindah bagi Ronny, karena berhasil menahan eksekusi penalti Pele.
  • Enam orang anaknya, tidak ada satu pun yang berkiprah sebagai pemain sepak bola. Tapi, semuanya sempat menjadi atlet di cabang olahraga (cabor) tenis lapangan.

Lihat pula

Referensi