Lompat ke isi

Sri Genthayu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 19 Desember 2022 20.43 oleh Arya-Bot (bicara | kontrib) (Catatan kaki: clean up)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Sri Genthayu (Prabu Sri Genthayu) adalah salah satu tokoh dalam legenda rakyat Ponorogo. Nama Prabu Sri Genthayu sering dikaitkan dengan legenda Ponorogo beserta dengan Prabu Klonosewandono dan Dewi Songgolangit.[1] Dikisahkan Sri Genthayu merupakan raja di Kerajaan Kediri. Sri Genthayu memiliki nama lain Raja Lembu Amijaya. Prabu Sri Genthayu merupakan ayah dari Dewi Songgolangit. Dewi Songgolangit inilah yang nantinya akan menikah dengan Prabu Klonosewandono yang kisah keduanya menjadi kisah asal-usul tarian Reog Ponorogo.

Prabu Sri Genthayu (Raja Lembu Amijaya) merupakan putra bungsu dari Prabu Prawatasari. Prabu Prawatasari memiliki 5 orang anak laki-laki yaitu anak pertama: Prabu Hamongtani; anak kedua: Prabu Sandhanggarba; anak ketiga: Prabu Karunkala; anak keempat: Petungmalaras; anak kelima: Prabu Sri Genthayu. Prabu Hamongtani menjadi raja di kalangan petani. Sedangkan Prabu Sandhanggarba menjadi raja bagi kalangan pedagang dan bertahta di Jepara. Hingga saat ini Prabu Sandhanggarba masih menjadi tokoh yang dipuja di wilayah Jepara karena pengaruhnya di masa lalu.

Sepeninggal Prabu Prawatasari yang moksa, maka tahta kerajaan jatuh ke tangan Prabu Sri Genthayu.

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Suyami (1999). Babad Kadhiri. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.