Lendir kelabu
Tampilan
Lendir kelabu (bahasa Inggris: Grey goo) adalah suatu perkiraan skenario kiamat. Menurut skenario ini, nanoteknologi molekuler berada di luar kendali dan memperbanyak diri, lalu mengonsumsi semua materi yang ada di Bumi, dan pada saat yang bersamaan jumlah mereka terus bertambah. Skenario ini dikenal sebagai ekofagi ("memakan lingkungan").
Istilah lendir kelabu biasanya digunakan dalam konteks karya fiksi ilmiah, misalnya film The Day the Earth Stood Still. Dalam skenario terburuk, materi di Bumi juga akan berubah menjadi goo (goo berarti nanomesin). Bencana ini sering dianggap sebagai salah satu penyebab kiamat.
Istilah "Grey goo" pertama kali dicetuskan oleh Eric Drexler dalam karyanya, Engines of Creation.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Joseph, Lawrence E. (2007). Apocalypse 2012. New York: Broadway. hlm. 6. ISBN 978-0767924481.
Bacaan lanjutan
[sunting | sunting sumber]- Lynn Margulis and Dorion Sagan—What Is Life? (1995). Simon & Schuster. ISBN 0-684-81087-5
- Bill Bryson A Short History of Nearly Everything (2003)
- Green Goo—Life in the Era of Humane Genocide by Nick Szabo
- Green Goo: Nanotechnology Comes Alive!
- Green Goo: The New Nanothreat from Wired
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Some Limits to Global Ecophagy by Biovorous Nanoreplicators, with Public Policy Recommendations
- Nanotechnology pioneer slays "grey goo" myths Diarsipkan 2020-03-03 di Wayback Machine. Paper critical of "grey goo"
- Online edition of the Royal Society's report Nanoscience and nanotechnologies: opportunities and uncertainties Diarsipkan 2018-07-03 di Wayback Machine.
- Goo and Paste Directory
- UK Government & Royal Society commission on Nanotechnology and Nanoscience Diarsipkan 2016-03-03 di Wayback Machine.