Lompat ke isi

Refrigeran

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 20 Desember 2022 13.31 oleh Stylomon (bicara | kontrib) (memperbaiki tata bahasa)

Refrigeran adalah suatu zat atau campuran pendingin yang umumnya berupa cairan, dan biasanya digunakan pada suatu pompa kalor maupun pada siklus pendinginan. sebagian besar siklus refrigeran mengalami perubahan wujud zat dari cair menjadi gas dan bsebaliknya. Banyak fluida kerja yang telah digunakan dalam tujuan tersebut, misalnya Fluorokarbon, terutama pada klorofluorokarbon.

Zat ini sering digunakan pada abad ke-20. namun, pemakaian dari zat tersebut mulai dikurangi secara bertahap, karena dapat menimbulkan efek penipisan ozon. Refrigeran juga sering digunakan dalam berbagai aplikasi, antara lain amonia, belerang dioksida, serta hidrokarbon tak berhalogen seperti propana.[1]

Sifat

Refrigeran yang ideal memiliki sifat termodinamika yang baik, nonkorosif terhadap komponen mekanis, aman termasuk kebebasan dari toksisitas dan mudah terbakar. Ia tidak akan menyebabkan penipisan ozon atau perubahan iklim karena cairan yang berbeda memiliki sifat yang diinginkan dalam derajat yang berbeda, pilihannya adalah masalah tarik ulur.

Sifat termodinamika yang diinginkan adalah suatu titik didih yang agak di bawah suhu target, panas penguapan yang tinggi, massa jenis yang moderat dalam bentuk cair, massa jenis yang relatif tinggi dalam bentuk gas, dan suhu kritis yang tinggi. Hal ini karena titik didih dan massa jenis gas dipengaruhi oleh tekanan, refrigeran yang dapat dibuat untuk suatu aplikasi melalui pilihan tekanan operasi yang sesuai.

Isu lingkungan

Sifat lembab kebanyakan halon, klorofluorokarbon (CFC), dan hidroklorofluorokarbon (HCFC) terutama CFC-11 dan CFC-12 membuat mereka menjadi pilihan yang lebih disukai di antara refrigeran lain selama bertahun-tahun karena sifatnya yang tidak mudah terbakar dan tidak beracun. Namun, stabilitas mereka di atmosfer dan korelasi mereka terhadap potensi pemanasan global dan potensi penipisan ozon menimbulkan kekhawatiran penggunaannya. Hal ini menyebabkan pergantian dengan Hidrofluorokarbon (HFC) dan PFC. HFC-134a dipandang lebih baik karena tidak menyebabkan penipisan ozon dan memiliki potensi pemanasan global yang lebih rendah. Namun, refrigeran ini masih memiliki potensi pemanasan global ribuan kali lebih besar daripada CO2. Oleh karena itu, saat ini penggunaan HFO-1234yf lebih disarankan di pasaran karena memiliki potensi pemanasan global yang berasal dari CO2.

Beberapa refrigeran lainnya seperti propana dan amonia tidak bersifat lembap, mudah terbakar, ataupun beracun jika dilepaskan. Urutan potensi penipisan ozon dari yang tertinggi sampai terendah adalah: [[Bromoklorofluorokarbon, CFC, kemudian HCFC. Refrigeran baru yang lebih aman untuk lingkungan telah dikembangkan pada awal abad ke-21, tetapi penerapannya tertunda karena kekhawatiran terhadap sifat beracun dan mudah terbakar.[2]

Referensi

  1. ^ Siegfried Haaf, Helmut Henrici "Refrigeration Technology" in Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry, 2002, Wiley-VCH, DOI:19 10.1002/14356007.b03 19
  2. ^ Rosenthal, Elisabeth; Lehren, Andrew (June 20, 2011). "Relief in Every Window, but Global Worry Too". New York Times. Diakses tanggal June 21, 2012. 

Pranala luar