Lompat ke isi

Smith Predictor

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 26 Desember 2022 20.32 oleh Arya-Bot (bicara | kontrib) (top: clean up, added orphan tag)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)


Smith predictor merupakan strategi yang sering digunakan dalam sistem kontrol untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh adanya tundaan waktu. Ia diusulkan oleh Dr. O. J. Smith sekitar tahun 1950an, dan sejak itu telah dikenal sebagian metode terbaik untuk mengontrol sistem dengan tundaan waktu. Tundaan waktu sangatlah umum dijumpai di suatu proses. Sebagai contoh, pada suatu reakot kimia, berubahnya properti pada feed tidak akan menimbulkan perubahan pada output seketika itu juga. Perubahaan pada output hanya bisa diamati setelah beberapa saat. Waktu yang diperlukan sebelum perubahan tersebut minimbulkan effect pada output yang disebut sebagai tundaan waktu (delay/dead time).

Configurasi kontrol system yang banyak digunakan sekarang ini adalah feedback control, di mana properti output suatu sistem diukur/dibaca untuk mengetahui eror yang terjadi diproses tersebut. Keberadaaan waktu tunda dapat mengakibatkan masalah jika sistem feedback digunakan. Oleh sebab itulah Smith predictor digunakan.

Pada dasarnya, Smith predictor menggunakan suatu model dari proses yang sebenarnya. Model ini digunakan untuk memperkirakan bagaimana output dari proses bila waktu tunda tidak ada.

Smith predictor memiliki beberapa kelemahan. Di antaranya adalah kesensitifan terhadap kesalahan pada model (modelling error). Jika model terlalu jauh berbeda dengan proses yang sebenarnya, keberadaan Smith predictor malah akan membuat feedback sistem tersebut menjadi tidak stabil. Kelemahan lainnya, Smith predictor ini kurang begitu baik dalam mengatasai disturbance pada sistem.