Lompat ke isi

Kondensor

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 27 Desember 2022 06.41 oleh NonaSenjaa (bicara | kontrib)

Kondensor adalah salah satu alat penukar panas (heat exchanger) yang dapat mengembunkan fasa uap menjadi fasa cair atau fluida. Pada kondensor, uap gas dengan temperatur tinggi masuk melalui dinding kondensor dan melewati ruang kondensasi dimana uap tersebut didinginkan dengan aliran fluida bersuhu rendah pada sistem kondensor sehingga uap panas yang masuk dapat mengembun menjadi cairan. Cara kerja dari kondensor sendiri adalah kalor yang ditangkap oleh evaporator dibuang ke lingkungan dengan wujud cairan sehingga biasanya kondensor diletakkan di luar ruangan. Cairan pendingin (refrigerant) diberikan tekanan tinggi di evaporator sehingga menguap, kemudian uap didinginkan di kondensor menjadi fasa cair. Kalor yang dihasilkan dari sistem pendinginan dibuang ke lingkungan oleh kondensor[1]

Kondensor Permukaan

Prinsip dari kondensor permukaan atau surface condensor adalah pemanas (steam) masuk melalui bagian atas kondensor. Steam dengan suhu tinggi pada bagian shell kondensor mengalami perubahan akibat adanya aliran suhu rendah pada bagian tube. Steam kemudian terkondensasi menjadi kondensat dan terakumulasi pada bagian hotwheel.

Kondensor Horizontal

Prinsip dari kondensor horizontal adalah air yang memiliki peran sebagai pendingin masuk melalui bagian bawah kondensor. Steam dengan suhu tinggi masuk lewat bagian tengah dan keluar sebagai kondensat melalui bagian bawah. Bentuk dari kondensor ini lebih sederhana sehingga mudah untuk dicopot pasang.

Kondensor Vertikal

Prinsip dari kondensor vertikal adalah air yang memiliki peran sebagai pendingin masuk ke dalam pipa pipa pendingin dan keluar melalui bagian atas. Steam dengan suhu tinggi masuk melalui bagian atas kondensor dan keluar melalui bagian bawah. Kondensor ini memiliki operational cost yang rendah dibandingkan kondensor lain.

Kondensor Direct-contact

Prinsip dari kondensor direct-contact adalah steam dengan suhu tinggi dikondensasikan dengan cara dikontakkan secara langsung dengan air pendingin. Kondensor jenis ini banyak digunakan pada kasus geothermal powerplan dan OTEC.

Spray Kondensor

Prinsip dari spray kondensor adalah steam dengan suhu tinggi dicampur dengan air pendingin dengan metode air pendingin disemprotkan secara langsung pada steam. Steam yang telah disemprot air kemudian keluar dari bagian bawah dan menghasilkan kondensat bersifat saturated . Kondensat ini dipompa kembali ke cooling tower dan sebagian dipompa kembali ke boiler sebagai umpan masuk. Proses berulang terjadi sehingga tidak ada steam yang terbuang ke lingkungan.

Barometric dan Jet Kondensor

Prinsip dari bentuk kondensor ini sama dengan spray kondensor akan tetapi tidak membutuhkan pompa. Di dalam barometric dan jet kondensor, prinsip static digunakan menggunakan diffuser.

Rumus

Energi yang dibutuhkan pada proses kondensasi di kondensator dapat dihitung dengan rumus berikut :

dengan,

Q = energi

m = massa kondensat

Cp = kapasitas panas air

dT = selisih suhu

apabila rumus di atas dijabarkan, maka akan menghasilkan rumus sebagai berikut :

dengan,

T2 = suhu akhir campuran

T1 = suhu awal cairan

Rumus kalor antara satu cairan dengan yang lain memiliki keterikatan sebagai berikut :

dengan,

Q1 = kalor panas cairan 1

Q2 = kalor panas cairan 2

yang kemudian apabila diturunkan menjadi :

dengan,

m1 = massa cairan 1

m2 = massa cairan 2

Cp1 = kapasitas panas cairan 1

Cp2 = kapasitas panas cairan 2

dT1 = selisih suhu campuran dengan suhu cairan 1

dT2 = selisih suhu campuran dengan suhu cairan 2

Kondensasi

Kondensasi merupakan proses yang terjadi di dalam kondensor. Kondensasi adalah proses pelepasan kalor dari sistem yang dapat menyebabkan uap berubah menjadi cair. Perubahan fasa uap menjadi cair ini dilakukan dengan meningkatkan tekanan dan merendahkan suhu uap hingga fasanya berubah menjadi fluid.

  1. ^ Anwar, Misbachul (2018). "PERENCANAAN PENGERING SEPATU BOOT DENGAN MEMANFAATKAN PANAS BUANG UDARA KONDENSOR". Skripsi Program Studi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang.