Lompat ke isi

Tambô

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tambo dalam Budaya Aceh

Tambo adalah alat musik tradisional Aceh. Tambo terbuat dari batang iboh, kulit sapi, dan rotan sebagai alat peregang kulit. Bentuknya sejenis tambur dan dimainkan dengan cara dipukul. Di zaman dulu, tambo berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menandakan waktu shalat atau sembayang dan untuk mengumpulkan warga ke Meunasah guna membicarakan masalah-masalah kampung. Saat ini, tambo sudah jarang digunakan karena adanya teknologi modern berupa mikrofon. 4503

Tambo dalam Budaya Minangkabau

Dalam Budaya Minangkabau. Tambo adalah sejenis kitab tarikh atau sejarah yang merekam kisah-kisah dan legenda-legenda yang berkaitan dengan tradisi dan alam Minangkabau. Sebelum saudagar-saudagar muslim dari Gujarat, Persia dan Arab memperkenalkan aksara Arab, Tambo sudah dituliskan dalam aksara Minangkabau kuno yang dari bentuknya mirip dengan aksara Rejang di Bengkulu, saat ini dapat dilihat di Perpustakaan Daerah Sumatera Barat, Padang. setelah Islam masuk ke wilyah Minangkabau, maka Tambo mulai ditulis oleh datuk-datuk atau penghulu adat menggunakan aksara yang terkenal dengan nama huruf Arab melayu atau disebut juga aksara Jawi. Maka kaba-kaba yang biasanya disampaikan secara lisan pun dimasukkan kedalam berbagai versi Tambo. dan di zaman modern sekarang ini, Tambo dituliskan kembali menggunakan huruf Latin dan bahasa Minang modern atau Baso Minang

Contoh-contoh Tambo Minangkabau

Ada beberapa contoh Tambo yang paling populer dalam tradisi Minangkabau, misalnya Tambo Adat Alam Minangkabau karya Datuk Sangguno Dirajo. Tambo Adat Alam Naning di Negeri Sembilan, Malaysia. Juga ada Tambo Adat Bayang Nan Tujuh Koto.

Referensi