Stasiun Rembang
Stasiun Rembang
| |||
---|---|---|---|
Berkas:Bekas setasiun.kereta api rembang.jpg | |||
Lokasi |
| ||
Koordinat | 6°42′41″S 111°20′43″E / 6.71139°S 111.34528°E | ||
Ketinggian | +7M | ||
Operator | |||
Letak | |||
Layanan | - | ||
Konstruksi | |||
Jenis struktur | Atas tanah | ||
Informasi lain | |||
Kode stasiun |
| ||
Sejarah | |||
Dibuka | 1 Mei 1900 | ||
Ditutup | 1 Februari 1992 | ||
Lokasi pada peta | |||
Stasiun Rembang (RB) adalah stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Leteh, Rembang, Rembang. Stasiun ini termasuk dalam Wilayah Aset IV Semarang.
Setelah sukses di jalur utama Jurnatan–Juwana, Samarang–Joana Stoomtram Maatschappij (SJS) memperpanjang jalurnya agar masyarakat Rembang, Grobogan, dan Blora juga ikut menikmati layanan yang dijalankan oleh SJS. SJS kemudian mengincar dua kota pelabuhan, yakni Kota Rembang dan Kota Lasem.
Untuk jalur Juwana menuju Rembang ini dibuka pada tanggal 1 Mei 1900. Pada jalur ini, SJS menargetkan Lasem terhubung dengan kereta api; maka jalur yang dari Juwana juga langsung disambung menuju Lasem. Hal ini bertujuan agar pengiriman produk-produk dari Lasem berjalan lancar. Selain itu, dibangun pula jalur cabang menuju Cepu Kota.[3]
Jalur kereta apinya ditutup pada tahun 1984 untuk Rembang–Cepu Kota, sementara Kemijen–Rembang ditutup pada tahun 1986, sehingga perjalanan kereta apinya hanya rute Rembang–Bojonegoro dengan pola operasi satu kali pergi pulang sehari.[4]
Pada tahun 1992, barulah jalur Rembang–Jatirogo ditutup. Tetapi perlu dicatat bahwa dalam catatan dan foto yang dibuat dan dipotret oleh Michiel van Ballegoijen de Jong dalam bukunya yang berjudul Spoorwegstations op Java, ternyata jalur tersebut belum dibongkar[5] sebelum akhirnya dibongkar seluruhnya pada tahun 1996, ditandai dengan penutupan jalur Rembang–Blora dan Wirosari–Kradenan.
Stasiun ini memiliki dua bangunan depot lokomotif yang besar dan kecil. Depo yang kecil memiliki dua jalur di dalamnya sedangkan depo besar memiliki tiga jalur rel didalamnya. Depot yang kecil berada di tenggara stasiun sedangkan depo yang besar berada agak jauh ke arah timur stasiun dan berdekatan dengan wesel percabangan menuju Blora.
Saat ini emplasemen stasiun ini berubah menjadi kios dan tidak ada reaktivasi untuk jalur ini.
Referensi
- ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.
- ^ Samarang–Joana Stoomtram. Verslag der Samarang–Joana Stoomtram Maatschappij. SJS.
- ^ Pemkab Rembang (1988). Rembang Selayang Pandang. Rembang: Kantor Statistik Kabupaten Rembang.
- ^ de Jong, Michiel van Ballegoijen (1993). Spoorwegstations op Java.
Stasiun sebelumnya | Lintas Kereta Api Indonesia | Stasiun berikutnya | ||
---|---|---|---|---|
Rembang Pasar menuju Jurnatan
|
Jurnatan–Rembang Lintas utama SJS
|
Terminus | ||
Terminus | Rembang–Bojonegoro | Kabongan menuju Bojonegoro
| ||
Rembang–Blora–Cepu Lintas utama SJS
|
Besi menuju Cepu
| |||
Percabangan menuju Pelabuhan Rembang | Pelabuhan Rembang Terminus
|
6°42′34″S 111°20′32″E / 6.7095756°S 111.3423207°E{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman