Lompat ke isi

Pengaron, Banjar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 5 Januari 2023 14.53 oleh Arya-Bot (bicara | kontrib) (Pranala luar: clean up)
Pengaron
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Selatan
KabupatenBanjar
Kode Kemendagri63.03.09 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS6303100 Edit nilai pada Wikidata
Peta
PetaKoordinat: 3°17′42.75823″S 115°5′35.70810″E / 3.2952106194°S 115.0932522500°E / -3.2952106194; 115.0932522500
Pertambangan batu bara di Pengaron pada masa Hindia Belanda

Pengaron adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Indonesia.

Kecamatan Pengaron terdiri dari 12 desa, yaitu:

  1. Alimukim
  2. Antaraku
  3. Ati'im
  4. Benteng
  5. Kertak Empat
  6. Lobang Baru
  7. Lok Tunggul
  8. Lumpangi
  9. Mangkauk
  10. Maniapun
  11. Panyiuran
  12. Pengaron

PASAR PENGARON

Pasar Pengaron dahulu sebelum di desa Benteng terletak di desa Pengaron samping mesjid tua Pengaron Al- Mubarokah, disamping itu dahulu pasar Pengaron. Dan kegiatan pasarnya pada hari rabu dan jumat. Mesjid pada waktu itu masih kecil dan terbuat dari ulin, kalau muazzin hendak azan, harus naik tinggi ke menara atas untuk azan tanpa pakai pengeras suara.

Berhubung orang gunung dan orang bukit parkirnya di desa Benteng. Memakai kuda, kelutuk dan jukung untuk membawa barang hasil panennya. Seperti pisang, rempah-rempah dll. Maka berpindahlah pasar Pengaron ke desa Benteng kec. Pengaron kab. Banjar.

Sebelum adanya pasar Pengaron di desa Benteng sekarang ini, dahulunya lagi tempat sanggarahan, dan di jadikan tempat sekolahan SR (sekolah rakyat)/SD. Sanggarahan seperti balai/tempat berkumpul, dan tiang nya terbuat dari kayu ulin besar. Berumahannnya sekitar dua meter lebih tingiinya bahkan bisa dipakai untuk tempat bermain anak-anak jaman dulu.

SR dahulu ada tiga lokal, dinamai ABC. sanggarahan A sanggarahan B sanggarahan C Ditempat itu datu, kai, nini dan julak asli orang kec. Pengaron dahulu sekolah SR/SD. Selain tempat sekolah, disitu juga terdapat sedikit meseum, tempat peninggalan Belanda jaman dahulu. Contohnya baju perang (tahan timpas liwar kandalnya ujar yg bekisah), helm perang, dll. Baju perangnya seperti baju daster besar, karena bekas orang asing yang bertubuh besar dan tinggi.

Referensi

Pranala luar