Lompat ke isi

Bendungan Rasi Salai

Koordinat: 15°20′38″N 104°05′55″E / 15.3438°N 104.0987°E / 15.3438; 104.0987
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 5 Januari 2023 15.51 oleh Arya-Bot (bicara | kontrib) (clean up, added orphan tag)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)


Gerbang menuju kawasan bendungan
Pintu air bendungan

Bendungan Rasi Salai (bahasa Thai: เขื่อนราษีไศล, RTGS: Khuean Rasi Salai, pengucapan [kʰɯ̀a̯n rāː.sǐː sā.lǎj]) adalah sebuah bendungan di Distrik Rasi Salai, Provinsi Sisaket, Thailand yang dibangun pada 1992.[1] Biaya pembangunan bendungan ini awalnya diproyeksikan sekitar 140 juta baht. Meskipun demikian, biaya akhir pembangunan mencapai 871 juta baht, belum termasuk kompensasi kepada warga lokal yang terdampak proyek tersebut.[2] Biaya pembangunan bendungan didanai oleh Bank Dunia.[3]

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]

Bendungan Rasi Salai dibangun oleh Department Pengembangan dan Promosi Energi (DEDP) sebagai bagian dari proyek Khong-Chee-Mun.[4] Melalui proyek tersebut, Thailand berencana membangun 13 bendungan di Sungai Chi dan Mun dalam waktu 42 tahun. Hal itu dilakukan untuk mengalihkan aliran Sungai Mekong demi mengatasi masalah kekurangan air di wilayah timur laut Thailand. Seluruh proyek tersebut diperkirakan membutuhkan biaya sekitar 2,7 triliun baht.[5]

Warga sekitar bendungan menganggap bahwa DEDP tidak mempublikasikan informasi yang jelas mengenai pembangunan bendungan kepada masyarakat umum. DEDP awalnya mengklaim bahwa mereka hanya membangun bendung karet setinggi 4,5 meter yang tidak membanjiri tepi sungai. Kenyataannya, departemen tersebut membangun bendungan beton yang memiliki tujuh pintu air.[6]

Living River Siam, sebuah lembaga swadaya masyarakat Thailand, membantu warga sekitar untuk mengumpulkan dampak dibangunnya bendungan terhadap kehidupan mereka. Salah satu dampak yang ditemukan adalah tergenangnya kubah garam purba di dasar bendungan. Hal ini menyebabkan air bendungan menjadi payau dan dapat merusak sawah di sekitarnya.[7] Bendungan ini juga menghalangi jalur migrasi ikan sehingga 56 spesies ikan tidak lagi ditemukan di sungai dibangunnya bendungan tersebut.[8] Pada tahun 2000, pintu air bendungan dibuka sebagai solusi sementara atas masalah pencemaran air. Sistem pengelolaan air kemudian memutuskan untuk membuka pintu air selama empat bulan tiap tahunnya, pada bulan Juni hingga September.[9]

Kompensasi

[sunting | sunting sumber]

Setelah beberapa demonstrasi penolakan, pemerintahan Chavalit Yongchaiyudh membayar kompensasi kepada 1.154 dari 3.000 keluarga yang terdampak bendungan.[10] Pada 1997 hingga 2017, Departemen Irigasi Kerajaan Thailand (RID), pihak yang mengambil alih proyek ini dari Kementerian Energi sejak 2002, telah membayar kompensasi senilai 1,927 miliar baht kepada petani dengan total lahan pertanian seluas 60.000 rai (9.600 hektar). Pada April 2019, RID bersedia membayar kompensasi terakhir senilai 600 juta baht bagi lahan pertanian seluas 8.469 rai (1.355 hektar) yang sebelumnya belum mendapatkan kompensasi.[11]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Rasi Salai Dam". Living River Siam. Diakses tanggal 8 November 2021. 
  2. ^ "Mekong Watch Fact Sheet Rasi Salai Dam" (PDF). Mekong Watch. Diakses tanggal 8 November 2021. 
  3. ^ Duggleby, Luke; Siegel, Laure (29 Januari 2021). "On the banks of Thailand's Mun River, villages are struggling to survive in the shadow of the dams". Equal Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 8 November 2021. 
  4. ^ Allouche, Jeremy (24 Juni 2014). "Food, energy and water: the politics of the nexus". The Guardian. Diakses tanggal 8 November 2021. 
  5. ^ Suong, Thu (8 Juli 2016). "Mekong basin stirs up region: Thai water diversion project could have mega risks". Earth Journalism Network (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 8 November 2021. 
  6. ^ Kerdviboon, Yodsapon (25 Februari 2021). "Reversing the damage done by the Rasi Salai dam". Prachatai English (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 8 November 2021. 
  7. ^ "Executive Summary of Rasi Salai Thai Baan Research" (PDF). Living River Siam. Diakses tanggal 8 November 2021. 
  8. ^ Gill, Teena Amrit (18 Desember 2003). "THAILAND: Villagers Want Their Rivers - and Lives - Back". Inter Press Service. Diakses tanggal 8 November 2021. 
  9. ^ Saritnirun, Paweena (2011). "Household Food Security: 10 Years After the Opening of Rasi Salai Dam Gates" (PDF). University Mahidol. Diarsipkan dari versi asli (Tesis [MS]) tanggal 2019-08-18. Diakses tanggal 8 November 2021. 
  10. ^ Sretthachau, Chainarong; Shepard, Shyama (11 Januari 2000). "Village of the dammed" (Opinion). Bangkok Post. Diakses tanggal 8 November 2021. 
  11. ^ "Cabinet sets aside over Bt500m for last of Rasa Salai Dam victims". The Nation. 10 April 2019. Diakses tanggal 8 November 2021. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

15°20′38″N 104°05′55″E / 15.3438°N 104.0987°E / 15.3438; 104.0987