Lompat ke isi

Reservoir alami

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 9 Januari 2023 05.00 oleh RianHS (bicara | kontrib) (Referensi: (QuickEdit))
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Sapi merupakan reservoir alami bagi beberapa penyakit.

Dalam ekologi dan epidemiologi penyakit infeksi, reservoir alami, juga dikenal sebagai reservoir penyakit atau reservoir infeksi, adalah populasi organisme atau lingkungan spesifik yang ditempati oleh patogen untuk hidup dan bereproduksi secara alami, atau tempat patogen bergantung untuk kelangsungan hidupnya. Reservoir biasanya merupakan spesies tertentu, seperti hewan dan tumbuhan, yang bertindak sebagai inang tempat patogen hidup di dalamnya dan sering kali (meskipun tidak selalu) tidak menyebabkan penyakit bagi reservoir itu sendiri. Menurut beberapa definisi, reservoir mungkin juga merupakan lingkungan di luar organisme, seperti volume udara atau air yang terkontaminasi.[1][2]

Karena beragamnya mikroorganisme infeksius yang dapat menyebabkan penyakit, definisi tepat untuk mendeskripsikan reservoir alami sangat banyak, beragam, dan sering kali saling bertentangan. Konsep reservoir hanya berlaku untuk patogen yang mampu menginfeksi lebih dari satu populasi inang dan bersifat terbatas pada populasi target yang ditetapkan, yaitu populasi organisme yang menderita penyakit yang disebabkan oleh patogen. Reservoir merupakan populasi organisme (atau lingkungan apa pun) yang menampung patogen dan mentransmisikannya ke populasi target. Reservoir dapat berupa satu spesies atau lebih, dan bisa merupakan spesies yang sama atau spesies yang berbeda dengan populasi target, dan, dalam arti luas, dapat mencakup vektor,[2] yang sebenarnya berbeda dari reservoir alami. Spesies yang dianggap sebagai reservoir bagi patogen tertentu mungkin saja tidak menunjukkan tanda penyakit ketika terinfeksi oleh patogen.

Identifikasi reservoir alami dari suatu patogen infeksius telah terbukti berguna dalam mengobati dan mencegah berjangkitnya penyakit pada manusia dan hewan peliharaan, terutama pada penyakit yang tidak ada vaksinnya. Pada prinsipnya, penyakit zoonotik dapat dikendalikan dengan mengisolasi atau menghilangkan reservoir infeksi patogen. Pemusnahan massal hewan yang dikonfirmasi atau dicurigai sebagai reservoir bagi patogen manusia, seperti burung yang menampung virus flu burung, telah efektif dalam mengendalikan kemungkinan epidemi di banyak bagian dunia; untuk patogen lain, seperti virus Ebola, identitas reservoir alami yang diduga tetap tidak jelas.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Principles of Epidemiology | Lesson 1 - Section 10". CDC. 2012. Diakses tanggal 2017-11-10. 
  2. ^ a b Haydon, D. T.; Cleaveland, S.; Taylor, L. H.; Laurenson, M. K. (December 2002). "Identifying Reservoirs of Infection: A Conceptual and Practical Challenge". Emerging Infectious Diseases. 8 (12): 1468–1473. doi:10.3201/eid0812.010317. PMC 2738515alt=Dapat diakses gratis. PMID 12498665.