Lompat ke isi

Root (Android)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 9 Januari 2023 17.27 oleh Wahaidylan (bicara | kontrib) (Menjelaskan kerugian jika perangkat telah di root)

Melakukan root adalah sebuah proses untuk mengizinkan pengguna ponsel pintar, tablet, dan peranti lain yang berjalan pada sistem operasi Android untuk mendapatkan kontrol yang lebih tinggi (dikenal dengan "akses root") pada berbagai subsistem Android. Karena Android menggunakan kernel Linux, proses ini memberikan akses ke dalam hak administratif seperti pada Linux atau sistem operasi yang mirip dengan Linux, seperti FreeBSD atau OS X.

Proses melakukan root ini dilakukan untuk mendapatkan hak akses lebih tinggi yang dibatasi oleh pabrik perangkat lunak pada beberapa peranti. Oleh karena itu, proses ini akan memberikan keleluasaan (atau hak akses) untuk mengganti aplikasi sistem dan pengaturannya, menjalankan aplikasi khusus yang membutuhkan izin administrator, atau menjalankan operasi lainnya yang tidak dapat dilakukan oleh pengguna Android biasa. Pada Android, proses melakukan root juga membantu penghapusan dan pengganti sistem operasi peranti secara penuh, umumnya dengan rilis terbaru dari sistem operasi tersebut.

Akses root kadang kala dibandingkan pula dengan perangkat jailbreak yang berjalan pada sistem operasi Apple iOS. Namun, terdapat beberapa konsep: jailbreak adalah melewati beberapa jenis larangan yang dibuat oleh Apple kepada pengguna akhir peranti tersebut, termasuk mengubah sistem operasinya (dipaksakan oleh sebuah "locked bootloader"), memasang aplikasi yang tidak resmi diakui oleh Apple melalui pemasangan yang tidak biasa, dan memberikan hak akses lebih tinggi kepada pengguna. Hanya sedikit peranti Android yang mengunci bootloader mereka, dan sebagian penyedia seperti HTC,[1] Sony,[2] ASUS dan Google secara terbuka menyatakan bahwa mereka memberikan kemampuan kepada pengguna untuk membuka kunci perangkatnya, dan bahkan mengganti sistem operasi secara penuh. Sama halnya dengan kemampuan untuk memasang aplikasi dengan langkah yang tidak umum biasanya diizinkan pada perangkat Android tanpa membutuhkan hak akses root.

Perlu berhati-hati jika perangkat sudah di root, karena akan jauh lebih rentan terhadap error, serangan virus, penyadapan, dan hal-hal yang merugikan. Oleh karena itu pada dasarnya setiap vendor tidak memberikan keistimewaan ini demi alasan keamanan. Bahkan, banyak perbankan yang tidak mengizinkan nasabahnya untuk menggunakan aplikasinya bila perangkat nasabah tersebut telah di root.[3]

Referensi

  1. ^ "HTCdev - Unlock Bootloader". htcdev.com (dalam bahasa bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-05-120. 
  2. ^ "Unlockbootloader - Developer World". developer.sonymobile.com (dalam bahasa bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-05-120. 
  3. ^ "Ciri-ciri HP Sudah di Root beserta Kerugian Besarnya". Ciri-ciri.online. 2 Januari 2023. Diakses tanggal 2023-01-09.