Eva Arnaz
Hj. Eva Arnaz | |
---|---|
Lahir | Eva Yanthi Arnaz 14 Juli 1957 Bukittinggi, Sumatra Barat, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Nama lain | Siti Syarifah |
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 1976—1996 |
Suami/istri | Kiki Saelan
(m. 1978; c. 1981)Dedy Omar Hamdun
(m. 1992–1997)Firazh Al-Tassi (m. 2000) |
Anak | Dari Firazh Al-Tassi
|
Hj. Eva Yanthi Arnaz (lahir 14 Juli 1957)[1] adalah seorang aktris dan model berkebangsaan Indonesia. Ia merupakan salah satu aktris Indonesia yang dijuluki sebagai bomseks dikarenakan banyak membintangi film film bertema erotis[2].
Kehidupan awal
Eva Yanthi Arnaz dilahirkan di Klinik Bersalin Safni yang berada di Bukittinggi pada tanggal 14 Juli 1957 sebagai putri kedua dari empat bersaudara pasangan Arnaz dan Rasminar[1].
Kehidupan pribadi
Eva lahir dalam keluarga pedagang di Bukittinggi, Sumatra Barat. Dari keempat pernikahan sebelumnya dia tidak pernah mendapat keturunan, pertama dengan Kiki Saelan, putra dari Maulwi Saelan (tokoh sepak bola tanah air), kedua dengan Barry Prima, keduanya tidak dikaruniai seorang anak pun. Usahanya tidak sempat berhasil karena hilangnya suami keempatnya, Dedy Omar Hamdun, sejak tanggal 29 Mei 1997,[3] dalam rangkaian skandal Penculikan aktivis 1997/1998, tak lama setelah Pemilu 1998.[4]
Setelah hilangnya Dedi Omar Hamdun, Eva kemudian berganti nama menjadi Siti Syarifah.[5] Kini Eva telah menikah lagi untuk yang kelima kalinya dengan pria berdarah Arab dan memiliki seorang anak kandung empat pada tanggal 17 juli 2000, Samir Amin dari dua dan dia karena putri dari dua.[6]
Karier
Awal karier
Eva telah menyukai dunia model sejak kecil. Hal itu pula yang mendorongnya ikut pemilihan None Jakarta pada tahun 1976. Eva berhasil meraih juara dua. Setahun kemudian Eva berhasil terpilih sebagai Ratu Jakarta. Prestasi itu pula yang mengantarnya menjadi bintang film.
Dunia film
Debut filmya adalah Duo Kribo (1978) arahan Eduard Pesta Sirait dan Eva berpasangan dengan Achmad Albar. Nama Eva melejit berkat film Intan Perawan Kubu karena keberaniannya bertelanjang dada. Dari situlah Eva mendapat julukan bintang bom seks. Film-film Eva berikutnya sebagian besar merupakan film yang penuh adegan seks atau adegan kekerasan, seperti Serbuan Halilintar, Membakar Matahari, Lima Cewek Jagoan, Gadis Bionik, Perempuan Bergairah, Kupu-Kupu Beracun, Warok Singo Kobra, Cewek Jagoan Beraksi Kembali, Midah Perawan Buronan, Jaka Sembung, Bergola Ijo, Buah Terlarang, Terjebak Dalam Dosa, Montir-Montir Cantik, Gadis di Atas Roda, Pasukan Berani Mati, dan sebagainya.
Sayangnya karena sosok Eva yang terlalu lekat dengan peran-peran seks dan laga, banyak yang lupa bahwa Eva juga pernah membintangi film-film romantis. Antara lain, Sakura Dalam Pelukan berpasangan dengan pebulu tangkis Liem Swie King dan Lembah Duka (sebagai mama-san), film penguras air mata yang mendapat pujian waktu itu.
Selain itu Eva juga main di film komedi bersama Warkop sampai lebih dari lima judul, antara lain Manusia 6 Juta Dollar, Tahu Diri Dong, Pokoknya Beres, Sabar Dulu Dong, Lupa Aturan Main, Maju Kena Mundur Kena, Depan Bisa Belakang Bisa, Pintar Pintar Bodoh dan Atas Boleh Bawah Boleh. Dalam film-film Warkop ini, Eva lebih dikenal karena keseksian tubuhnya yang memang menjadi salah satu daya tarik film-film Warkop saat itu.
Untuk komedi non-Warkop ia juga sempat terlibat dalam film garapan Nya Abbas Acup, Cintaku di Rumah Susun film yang masuk unggulan FFI waktu itu, juga film Barang Titipan dan Antri Dong. Film inilah yang membantah anggapan orang bahwa kelebihan Eva di film hanya karena keberaniannya dalam peran buka-bukaan.
Beralih ke sinetron
Saat dunia perfilman meredup, Eva pun beralih ke sinetron berjudul Rosanna (1996). Aktingnya di sinetron ini menjadi kiprah terakhir Eva dalam dunia seni peran.
Filmografi
- Duo Kribo (1977)
- Kuda-Kuda Binal (1978)
- Musim Bercinta (1978)
- Nafas Perempuan (1978)
- Buah Terlarang (1979)
- Sakura Dalam Pelukan (1979)
- 5 Cewek Jagoan (1980)
- Permainan Bulan Desember (1980)
- Perjalanan Cinta (1980)
- Pintar Pintar Bodoh (1980)
- Lembah Duka (1981)
- Jaka Sembung Sang Penakluk (1981)
- Bukan Istri Pilihan (1981)
- Fajar Yang Kelabu (1981)
- Hidup Tanpa Kehormatan (1981)
- Jaka Sembung (1981)
- Bodoh-bodoh Mujur (1981)
- Manusia 6.000.000 Dollar (1981)
- Cewek Jagoan Beraksi Kembali (1981)
- Serbuan Halilintar (1982)
- Perempuan Bergairah (1982)
- Warok Singo Kobra (1982)
- Gadis Bionik (1982)
- Pasukan Berani Mati (1982)
- Maju Kena Mundur Kena (1983)
- Midah Perawan Buronan (1983)
- Pokoknya Beres (1983)
- Bergola Ijo (1983)
- Barang Terlarang (1983)
- Terjebak Dalam Dosa (1983)
- Ken Arok-Ken Dedes (1983)
- Bumi Bulat Bundar (1983)
- Di Luar Batas (1984)
- Noda X (1984)
- Asal Tahu Saja (1984)
- Membakar Matahari (1984)
- Montir-Montir Cantik (1984)
- Gadis di Atas Roda (1984)
- Dalam Pelukan Dosa (1984)
- Asmara Di Balik Pintu (1984)
- Tahu Diri Dong (1984)
- Kupu-kupu Beracun (1984)
- Putri Duyung (1985)
- Tahu Sama Tahu (1986)
- Atas Boleh Bawah Boleh (1986)
- Depan Bisa Belakang Bisa (1987)
- Cintaku di Rumah Susun (1987)
- Sabar Dulu Doong...! (1989)
- Sepondok Dua Cinta (1990)
- Antri Dong (1990)
- Lupa Aturan Main (1991)
- Barang Titipan (1991)
- Perawan Metropolitan (1991)
- Asmara (1992)
- Takkan Lari Gunung Dikejar
- Asmara Perawan Metropolitan
Referensi
- ^ a b Pertiwi. 1988.
- ^ "Apa Kabar Eva Arnaz, Artis Dijuluki Bom Seks Era 1980-an Kini Berhijab". iNews.ID. 2021-06-08. Diakses tanggal 2022-04-10.
- ^ Eva Arnaz: "Saya Harus Ikhlas..." Diarsipkan 2014-05-18 di Wayback Machine., diakses 2 Juli 1997
- ^ EVA ARNAZ, Setelah Ganti Nama Mendapat Calon Suami ke-5, diakses 11 Desember 2007
- ^ Eva Arnaz di situs Kapanlagi.com, diakses 5 September 2010
- ^ Eva Arnaz Gentayangan Di Studio Senam, diakses 27 September 2007
Pranala luar
- (Indonesia) Profil di Indosinema.com[pranala nonaktif permanen]
- (Indonesia) arnaz/ Profil di KapanLagi.com