Lompat ke isi

Sapi Simmental

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 24 Januari 2023 11.55 oleh Arya-Bot (bicara | kontrib) (clean up)

Sapi Simmental Tradisional di Engstligenalp
Sapi "Simmental Hitam" di Amerika Utara

Simmental atau Swiss Fleckvieh adalah salah satu ras sapi. Ras ini mengambil nama Simmental, nama sebuah lembah dari Sungai Simme di Bernese Oberland, Kanton Bern, Swiss. Simmental memiliki warna bulu kemerahan dengan corak warna putih, dan diternakkan untuk diambil susu dan dagingnya.

Sejarah

Bermula di Eropa

Simmental merupakan salah satu ras sapi tertua di dunia, tercatat telah ada sejak Abad Pertengahan. Simmental pun berkontribusi terhadap lahirnya beberapa ras baru, seperti Montbeliarde (Prancis), Pezzata Rossa d'Oropa (Italia), dan Fleckvieh (Jerman dan Austria).

Afrika

Namibia (1893) dan Afrika Selatan (1905) merupakan negara non-Eropa pertama yang memelihara Simmental. Di dua negara tersebut, ras ini dikenal dengan nama Simmentaler dan diternakkan untuk diambil dagingnya. Saat ini, populasi Simmental di Afrika bagian selatan menempati peringkat keempat terbanyak di antara 32 jenis sapi pedaging lain. Alasan utama untuk popularitas Simmental adalah ras ini dapat menghasilkan susu yang banyak serta dapat menghasilkan daging yang baik.[1]

Uni Soviet

Di bekas wilayah Uni Soviet, Simmental merupakan ras sapi paling penting. Simmental menempati seperempat dari total populasi sapi di sana. Melalui perkawinan silang, enam ras baru pun dapat dikembangkan, yakni :[2]

Pada tahun 1990, ada sekitar 12.849.800 ekor Simmental di Uni Soviet. Pada tahun 2003, Jumlah Simmental di Rusia mencapai 2.970.400.[2]

Nama berbeda

Simmental dikenal dengan berbagai nama di beberapa negara, antara lain :

  • Fleckvieh Simmental : Argentina
  • Simmental : Australia, Brazil, Bulgaria, Kanada, Kolombia, Denmark, Prancis, Irlandia, Meksiko, Selandia Baru, Polandia, Britania Raya, Amerika Serikat, Zambia, dan Zimbabwe, Indonesia
  • Fleckvieh: Austria, Jerman, Belanda, Spanyol, dan Uruguay
  • Simmentaler: Afrika Selatan dan Namibia

Karakteristik

Sebuah steak entrecôte Swiss Simmental

Tradisional

Simmental dalam sejarahnya telah diternakkan untuk susu dan dagingnya. Simmental terkenal akan pertumbuhannya yang cepat pada waktu kecil, asalkan diberi pakan yang cukup. Simmental dapat memberikan keseimbangan yang baik antara jumlah daging dan susu yang dapat dihasilkan daripada sapi ras lain.[3]

Afrika

Berbeda dengan negara lain yang memperbolehkan sapi Simmental berwarna hitam dan coklat polos didaftarkan, Namibia dan Afrika Selatan hanya memperbolehkan pendaftaran Simmentaler yang memiliki warna umum, seperti merah gelap atau coklat kekuningan dengan sedikit warna putih di kepala dan paha bawah.[4]

Tipe

Tidak ada ras sapi lain yang memiliki variasi sebanyak Simmental. Variasi tersebut antara lain :

  • Tipe perah, memiliki 55% darah sapi Red Holstein dan Sapi Montebeliard);
  • Tipe perah dan pedaging, namun lebih cenderung ke produksi susu;
  • Tipe perah dan pedaging penuh
  • Tipe pedaging sedang (ukuran tubuh tidak terlalu besar)
  • Tipe pedaging penuh (ukuran tubuhnya mirip sapi jenis pedaging pada umumnya, seperti Charolais).[4]

Warna tradisional Simmental telah lama dideskripsikan sebagai "merah dengan bintik putih" atau "emas dan putih", walaupun tidak ada warna standar, warna Simmental umumnya bervariasi dari kuning keemasan pucat hingga merah gelap. Wajah Simmental biasanya berwarna putih, dan biasanya diturunkan pada kasus perkawinan silang. Wajah berwarna putih ini secara genetis berbeda dengan wajah Sapi Hereford yang juga berwarna putih.

Lihat juga

Referensi

  1. ^ "SIMMENTALER IN SOUTHERN AFRICA". Simmentaler SA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-03-02. Diakses tanggal 23 January 2011. 
  2. ^ a b Food and Agriculture Organization of the United Nations / Domestic Animal Diversity Information System: ″Simmentalskaya/Russian Federation.″ Retrieved 3 July 2013.
  3. ^ Study conducted by S.P. Miller and J.W. Wilton for the Centre for Genetic Improvement of Livestsock at the University of Guelph.
  4. ^ a b Massmann, Peter (2014). "Visual evaluation of Simmental-Fleckvieh". Published by BAYERN-GENETIK GmbH, Munich, 2014

Pranala luar