Lompat ke isi

Latto-latto di Malaysia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Latto-latto di Malaysia atau demam mainan latto-latto di Malaysia adalah suatu fenomena sosial pada masyarakat Malaysia terhadap mainan tradisional latto-latto. Dimulai pada pertengahan Januari 2023 hingga saat ini, mainan latto-latto menjadi populer di kalangan masyarakat Malaysia[1] di beberapa negara bagiannya, seperti di Melaka (Sungai Udang Melaka Tengah), Perak, Negeri Sembilan (Seremban), Terengganu, Pulau Pinang, Kuala Lumpur, Selangor (Shah Alam, Klang, Ampang, Gombak, Seri Kembangan Petaling Jaya), Johor (Pasir Gudang Distrik Johor Bahru), Sarawak (Kuching), dan Sabah. Fenomena ini tidak lepas dari pengaruh demam mainan latto-latto di Indonesia. Pengaruh besar melalui media TikTok yang menampilkan kepopuleran latto-latto di Indonesia turut menyebar di Malaysia, yang dimulai di Sabah. Terutama di Sabah wilayah Keningau, Papar, Kota Marudu, Kota Kinabalu, Sipitang, Tawau, Sandakan, permainan latto-latto ramai dijumpai. Mainan latto-latto banyak dipasok dan diimpor dari Indonesia dalam jumlah besar. Mainan latto-latto awalnya memasuki pasaran Malaysia terutama wilayah Sabah yang dijual 8-10 Ringgit per buahnya. Di daerah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia, di wilayah Kabupaten Sambas dan Kabupaten Nunukan, kegiatan jual beli mainan latto-latto cukup tinggi.

Fenomena berdasarkan di wilayah bagian

Johor
Kedah
Kelantan
Kuala Lumpur
Labuan
Melaka
Negeri Sembilan
Pahang
Perak
Perlis
Pulau Pinang
Putrajaya
Sabah
Sarawak
Selangor

Di negara bagian Selangor, mainan latto-latto dapat ditemukan dan diperjualbelikan di daerah/distrik (Shah Alam, Klang, Ampang, Gombak, Petaling (Seri Kembangan Petaling Jaya)

Terengganu

Insiden

Hidung bocah Sabah bercucuran darah terkena latto-latto
Tali latto-latto melilit leher bocah hingga membekas

Respons

Guru

Surat kabar daring Daily Express cabang Malaysia Timur di Kota Ranau, Distrik Ranau, Bagian Pantai Barat, Sabah, melaporkan bahwa mainan latto-latto telah membuat anak-anak di bawah umur yang memainkannya memar, bahkan berlumuran darah. Pihaknya menganjurkan bahwa seorang pemain harus memiliki keterampilan tertentu untuk bermain dan mereka yang tidak terampil harus berhati-hati agar tidak ada yang terbentur di kepala, wajah dan mata atau bahkan mimisan setelah diayunkan. Anak-anak yang bermain latto-latto harus diawasi secara ketat oleh orang tua atau senior agar tidak ada anak yang kehilangan gigi atau mata lebam akibat memainkan permainan yang membuat ketagihan tersebut.[2]

Daily Express mengungkapkan bahwa guru tidak mengizinkan siswa untuk memperkenalkan latto-latto atau bahkan membawa mainan ke sekolah karena tidak ada hubungannya dengan kegiatan belajar yang positif di sekolah. Beberapa orang tua juga menyatakan keprihatinannya dan berharap permainan tersebut direklasifikasi menjadi larangan karena berdampak buruk tidak hanya pada fisik anak tetapi juga beban biaya yang membebani orang tua. Ketika sesi sekolah dilanjutkan pada hari Rabu setelah libur Tahun Baru Imlek yang panjang, ditemukan bahwa beberapa sekolah telah mengedarkan peringatan bagi anak-anak agar tidak membawa mainan tersebut ke sekolah. Beberapa pihak sekolah merespons cepat terhadap fenomena latto-latto dengan mengimbau orang tua siswa mengontrol anak-anaknya yang memainkan mainan itu karena bisa berbahaya.[2]

Orang tua

Dilansir dari media daring Malaysia, Kosmo! di Kota Petaling Jaya, Petaling, Selangor melaporkan adanya keresahan orang tua dan masyarakat terhadap mainan latto-latto. Kekhawatiran mereka bukan tanpa alasan, anak-anak mereka bermain latto-latto berpotensi menimbulkan kecederaan. Seorang ibu menceritakan pengalaman anaknya yang hampir kehilangan nyawa ketika tali permainan tersebut terbelit pada leher. Sementara itu pada 26 Januari 2023, seorang dokter asal Malaysia, Kamarul Ariffin Nor Sadan dalam tulisan di Facebooknya memberitahu, bahwa sepekan ini, terdapat beberapa pasien di kliniknya yang menderita kecederaan akibat bermain latto-latto. Ia mengungkapkan seorang anak-anak telah bengkak dan lebam pada batang hidungnya terkena bandul latto-latto. Ia menjelaskan bahwa permainan tersebut memiliki dua bandul pemberat, dan diikat dengan tali. Cara memainkannya melibatkan pemain yang mengayunkan kedua bandul pemberat tersebut sehingga saling bertabrakan, di bawah dan di atas tangan. Semakin cepat diayunkan, dianggap semakin kuat. Kemudian, jika ayunannya salah, ada risiko ketika tidak saling bertabrakan, lalu mengenai bagian tubuh. Ada latto-latto yang cukup berat, jadi kalau mengenai wajah cukup berbahaya, apalagi menyangkut mata, gigi atau hidung. Ia juga menitipkan pesan bagaimana cara terbaik bermain latto-latto agar terhindar dari kecelakaan. Seperti jangan mengayun latto-latto setinggi atau mendekati wajah. Ayunkan rendah atau sedikit ke depan dan hindari bermain terlalu dekat dengan orang lain.[3]

Peyorasi

Implikasi fenomena viral mainan latto-latto di Malaysia, sesuatu hal yang terjadi dikaitan dengan mainan latto-latto. Media Malaysia, kosmo.com menuliskan bahwa kenaikan overnight policy rate (OPR) atau tarif dasar semalaman di Malaysia pada tahun 2023 dianalogikan seperti mainan latto-latto yang dihentak atas dan bawah.[4]

Kompetisi

Berikut ini adalah daftar kompetisi latto-latto yang akan dilaksanakan di Malaysia

Waktu pelaksanaan Lokasi Pelaksana/panitia Acara Catatan Referensi
23 Januari 2023 Tawau, Sabah Turnamen Latto-Latto Peserta anak-anak usia di bawah 12 tahun
27 Januari 2023 Api-Api Night Food Market, Jl. Gaya, Kota Kinabalu, Sabah Pertandingan Latto-Latto
10 Februari 2023 Labuan, Labuan Komunitas Labuan Society dan didukung Labuan Corporation Pertandingan Lato-Lato Terbuka 2023 Para juara mendapatkan hadiah, yakni juara 1 Rm 88, juara 2 Rm 68, juara 3 Rm 38, juara 4 & 5 Rm 28. Biaya pendaftaran Rm 2.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Tim Redaksi kampungmamak.com (27 Januari 2023). "Hati-Hati Semua! 'Penyakit' Lato-Lato Kini Sudah Merebak Ke Malaysia!". kampungmamak.com (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 27 Januari 2023. 
  2. ^ a b Dol, Clarence (26 Januari 2023). "Beware this dangerous toy". www.dailyexpress.com.my (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 27 Januari 2023. 
  3. ^ Tim Redaksi Kosmo! (27 Januari 2023). "Ibu bapa risau, anak-anak 'ketagih' lato-lato undang bahaya". www.kosmo.com.my (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 27 Januari 2023. 
  4. ^ Madun, Mohd Turmadzi (20 Januari 2023). "Kenaikan OPR ibarat mainan lato-lato". www.kosmo.com.my (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 27 Januari 2023.