Lompat ke isi

Hidung berair

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 28 Januari 2023 05.24 oleh Heihelmi (bicara | kontrib) (Membuat artikel)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Hidung berair merupakan kondisi cairan hidung yang berlebih. Cairan ini dapat berupa cairan jernih tipis atau lendir kental. Cairan dapat mengalir keluar melalui hidung, ke bagian belakang tenggorokan, ataupun keduanya. Istilah "rhinorrhea" dan "rhinitis" sering diartikan sebagai hidung berair. Rhinorrhea sebenarnya mengacu pada pengeluaran cairan hidung yang jernih tipis. Sedangkan rhinitis berarti inflamasi atau peradangan hidung.[1]

Tanda dan Gejala

Hidung berair dicirikan oleh banyaknya jumlah lendir yang dihasilkan oleh selaput lendir di lubang hidung. Selaput tersebut memproduksi lendir lebih cepat dibanding yang bisa diproses. Akibatnya, terjadi penumpukan lendir di dalam rongga hidung. Penumpukan lendir tersebut menyebabkan tertutupnya jalur udara sehingga menganggu proses bernafas melalui hidung. Udara yang terperangkap di rongga hidung, tepatnya sinus, tidak bisa dikeluarkan dan menekan area tersebut. Kondisi ini memicu sakit kepala atau nyeri.

Referensi

  1. ^ "Reach for relief from a runny nose". Mayo Clinic (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-28.