Biogeomorfologi pesisir
Tampilan
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Biogeomorfologi pesisir meninjau interaksi antara organisme laut dan proses geomorfik di wilayah pesisir.[1] Sejak 1990-an, cabang ilmu biogeomorfologi telah berkembang menjadi bidang ilmu yang meneliti hubungan antara organisme dan proses geomorfik di lingkungan yang bervariasi, baik di darat maupun laut.[2] Biogeomorfologi merupakan cabang dari geomorfologi.
Proses ini tidak hanya melibatkan mikroorganisme dan tumbuhan, melainkan juga hewan. Interaksi seperti ini merupakan faktor penting yang memengaruhi lingkungan tertentu, seperti hutan bakau dan dataran basah di pesisir, serta memengaruhi stabilitas kawasan pesisir dan garis pantai.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Reed, D.J. (2000), Coastal biogeomorphology: an integrated approach to understanding the evolution, morphology, and sustainability of temperate coastal marshes, In J.E. Hobbie (Ed.), Estuarine science: a synthetic approach to research and practice (pp. 347-361) Washington, DC: Island Press
- ^ Naylor, Larissa A. (2005) The contribution of biogeomorphology to the emerging field of geobiology. Palaeogeography, Palaeoclimatology, and Palaeoecology, 219(1-2):35-51