Lompat ke isi

Protobintang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 5 Februari 2023 14.02 oleh Arya-Bot (bicara | kontrib) (top: pembersihan kosmetika dasar)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Protobintang atau purwabintang adalah salah satu tahap pembentukan bintang setelah tahap kontraksi awan molekul dan sebelum tahap deret utama berlangsung. Tahap ini dilalui ketika atom-atom dan molekul-molekul (yang kebanyakan terdiri dari hidrogen) di dalam awan molekul mulai terionisasi dan terdisosiasi tetapi tekanan dan temperatur di intinya belum mencukupi untuk berlangsungnya sebuah reaksi fusi nuklir.

Protobintang terbentuk dari pengerutan sebuah awan molekul raksasa. Berdasarkan teorema virial, pengerutan gravitasi mengubah setengah energi gravitasi menjadi radiasi dan setengahnya lagi menjadi energi dalam. Energi dalam ini pada akhirnya mengionisasi atom-atom dan mendisosiasi molekul-molekul yang ada. Pada akhir proses ini awan molekul akan kehilangan seluruh molekulnya (sebab sudah terdisosiasi) dan mencapai kesetimbangan hidrostatik. Pada tahap ini dikatakan protobintang lahir.

Radiasi dari sebuah protobintang kebanyakan diamati dalam bentuk gelombang mikro ataupun inframerah.