Hasbullah Rahmad
Hasbullah Rahmad | |
---|---|
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok | |
Masa jabatan 15 Oktober 1999 – 2 September 2004 Menjabat bersama Naming Djohari Bothin dan Muhammad Amin | |
Ketua | Sutadi |
Pendahulu Tidak ada, jabatan baru | |
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat | |
Mulai menjabat 31 Agustus 2009 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono Joko Widodo |
Gubernur | Ahmad Heryawan Iwa Karniwa (Plt.) Mochamad Iriawan (Pj.) Ridwan Kamil |
Ketua | Irfan Suryanagara Ineu Purwadewi Sundari Taufik Hidayat |
Grup parlemen | Fraksi Partai Amanat Nasional |
Daerah pemilihan | Jawa Barat VI (2014) Jawa Barat VIII (2019) |
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok | |
Masa jabatan 3 September 1999 – 31 Agustus 2009 | |
Presiden | Bacharuddin Jusuf Habibie Abdurrahman Wahid Megawati Soekarnoputri Susilo Bambang Yudhoyono |
Wali Kota | Badrul Kamal Warma Sutarman (Pj.) Nur Mahmudi Ismail |
Ketua | Sutadi Naming Djohari Bothin |
Grup parlemen | Fraksi Partai Amanat Nasional |
Informasi pribadi | |
Lahir | 15 Juni 1971 Lahat, Sumatra Selatan, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | PAN (sejak 1998) |
Suami/istri | Lusi Setiawan |
Anak |
|
Profesi | Politisi |
Sunting kotak info • L • B |
H. Muhammad Hasbullah Rahmad, S. Pd., M. Hum atau lebih dikenal dengan nama Bang Has (lahir 15 Juni 1971) adalah politikus Indonesia yang menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat Dapil VII (Kota Depok dan Kota Bekasi) periode sejak 2009 dan Ketua DPD Partai Amanat Nasional Kota Depok periode 2010 hingga 2015.[1][2][3]
Ketika menjabat Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Hasbullah tersandung kasus korupsi APBD milik Pemerintah Kota Depok.[4] Akibat ulahnya itu, pemerintah rugi senilai Rp.9.400.000.000. Namun, ia tetap dapat mencalonkan diri sebagai anggota parlemen hingga saat ini.
Latar belakang
Bang Has panggilan akrab Hasbullah Rahmad menempuh pendidikan terakhir di Universitas Indonesia. Suami dari Lusiana Setiawan (Pengusaha) memulai karier poliitiknya sebagai anggota DPRD Kota Depok periode 1999-2004 dan periode 2004-2009.[5][6][7]
Selain aktif sebagai seorang Politisi, bang has juga aktif sebagai penggiat olahraga hingga mengantarnya menjadi Manajer Persatuan Sepak bola Indonesia Kota Depok (Persikad) tahun 2007 dan sebagai Direktur Teknik PT. Persatuan Sepak Bola Kota Depok. Bang Has juga pernah dipercaya sebagai ketua Asosiasi Tinju Indonesia Kota Depok periode 2004-2009.[8][9]
Pendidikan
- SD Negeri 16 Lahat (1978–1984)
- MTS Negeri Lahat (1984–1987)
- SMA Negeri 2 Lahat (1987–1990)
- IKIP Budi Utomo Malang (1990–1995)
- Magister Humaniora di Universitas Indonesia (–2001)
Karier
Riwayat Organisasi
- Anggota Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia sampai sekarang
- Senat Mahasiswa IKIP Budi Utomo Malang (1993–1995)
- Pengurus Forum Bersama Laskar Merah Putih Kota Depok sampai sekarang
- Pengurus DPD Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) Kota Depok sampai sekarang
- Ketua Asosiasi Tinju Indonesia Kota Depok (2004–2009)
- Ketua Majelis Pemuda Indonesia KNPI Kota Depok (2004–2009)
Riwayat kegiatan sosial
- Pendiri Yayasan Maliki Kota Depok
- Pendiri Koperasi Amanat Kota Depok
- Pendiri Yayasan Amaliyah Islamic School
- Manajer Persikad (2007)
- Wakil Ketua Persikad (2008)
- Direktur Teknik PT. Sepak Bola Kota Depok (2009–2010)
Riwayat pekerjaan
- Wakil Ketua DPRD Kota Depok (1999–2004)
- Anggota DPRD Kota Depok (1999–2004 & 2004–2009)
- Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat periode (2009–2014, 2014–2019, & 2019–sekarang)
- Ketua Badan Kehormatan DPRD Jawa Barat
- Sekretaris Fraksi PAN DPRD Jawa Barat
Pengalaman politik
- Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Partai Amanat Nasional Kecamatan Sukmajaya (1998–1999)
- Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional Kota Depok (2001–2005)
- Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional Kota Depok (2005–2010 & 2010–2015)
- Sekretaris Asosiasi Dewan Kota Seluruh Indonesia (ADEKSI) (2003–2004)
- Ketua Asosiasi Dewan Kota seluruh Indonesia (ADEKSI) (2004–2009)
Korupsi
Ketika menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok, ia bersama dengan 16 anggota lainnya ditetapkan tersangka kasus korupsi terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Depok sebesar 9,4 miliar rupiah.[4] Hal ini tentu menghambat pembangunan dan program kerja pemerintah Kota Depok. Lalu ia diperiksa oleh kepolisian pada 3 Maret 2005.
Pada 24 Januari 2006, Pengadilan Negeri Cibinong menetapkan para tersangka kasus korupsi dipenjara selama dua tahun, potong masa tahanan dan denda Rp50.000.000 subsidi tiga bulan tahanan.[10] Merasa tidak adil, para terpidana mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jawa Barat. Kemudian pada 13 Juli 2006, keluar putusan bahwa para terpidana divonis dua belas bulan penjara atau dipotong masa tahanannya. Kemudian para terpidana mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Hasbullah membayar denda sebagai terpidana kasus korupsi senilai Rp 378.900.000,00
Referensi
- ^ Profil Hasbullah Rahmad. flickr.com
- ^ Anggota DPRD Propinsi Jawa Barat. jariungu.com
- ^ PAN Depok Usung Hasbullah Rahmad Jadi Calon Wali kota. www.depokraya.com
- ^ a b Dyah S., Indriani (2 Maret 2005). "Besok Polisi Serahkan 17 Tersangka Korupsi DPRD Depok". Tempo.co. Diakses tanggal 14 November 2020.
- ^ Dialog dengan Bang Hasbullah Rahmad[pranala nonaktif permanen]. hidupmahasiswaindonesia.com
- ^ Hasbullah Rahmad: Pilih Pemimpin Yang Memperjuangkan Masyarakat. depoktren.com
- ^ Balon Wali kota Depok Sepakat Pembangunan Berkesinambungan Diarsipkan 2015-04-02 di Wayback Machine.. poskotanews.com
- ^ Persikad Depok Bidik 3 Pemain Asing. bola.okezone.com
- ^ Persikad Depok Terancam Ditinggal Pemainnya Persikad Depok Bidik 3 Pemain Asing. bola.viva.co.id
- ^ Burhani, Ruslan (15 Desember 2006). Burhani, Ruslan, ed. "17 Anggota DPRD Depok Terlibat Korupsi Akan Masuk Penjara". ANTARA News. Diakses tanggal 15 Mei 2021.