Lompat ke isi

Phylogenetic bracketing

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 12 Februari 2023 04.13 oleh Arya-Bot (bicara | kontrib) (→‎Bacaan lanjut: pembersihan kosmetika dasar)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Seperti labirintodon lainnya, Stenotosaurus stantonensis hanya diketahui keberadaannya dari tengkoraknya. Para seniman telah merekonstruksi tubuhnya berdasarkan Paracyclotosaurus dan Mastodonsaurus yang diketahui memiliki spesimen lengkap.

Phylogenetic bracketing adalah metode inferensi yang digunakan dalam ilmu biologi. Metode ini digunakan untuk mengetahui kemungkinan adanya ciri atau sifat tertentu yang belum diketahui keberadaannya pada suatu organisme berdasarkan posisi mereka di pohon filogenetika. Salah satu kegunaan metode ini adalah untuk organisme-organisme yang sudah punah, yang hanya diketahui keberadaannya dari fosil. Metode ini sering kali dipakai untuk memahami ciri yang tidak mengalami fosilisasi dengan baik atau sulit diterka dari fosil, seperti jaringan-jaringan lunak, fisiologi, dan perilaku. Dengan melihat organisme terdekat dengan fosil tersebut, sifat atau ciri tertentu dapat diterka, walaupun metode ini harus digunakan secara hati-hati akibat adanya evolusi konvergen.

Bacaan lanjut

[sunting | sunting sumber]
  • Witmer, L. M. (1998). "Application of the extant phylogenetic bracket (EPB) approach to the problem of anatomical novelty in the fossil record". Journal of Vertebrate Paleontology. 18 (3 Suppl): 87A. doi:10.1080/02724634.1998.10011116.