Lompat ke isi

Persis Surakarta

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 16 Februari 2023 12.04 oleh NggaBags (bicara | kontrib)
Persis Surakarta
Nama lengkapPersatuan Sepak Bola Indonesia Surakarta
JulukanAlap-Alap Jawa[1]
Laskar Sambernyawa
Berdiri8 November 1923 sebagai Vorstenlandsche Voetbal Bond
StadionStadion Manahan
(Kapasitas: 20.000)
PemilikKaesang Pangarep
Erick Thohir
Kevin Nugroho
ManajerErwin Widianto
PelatihLeonardo Medina
LigaLiga 1
Liga 1Juara, Liga 2
Situs webSitus web resmi klub
Kelompok suporterPasoepati
Surakartans
Ultras 1923
GK 1923
FM 1923
Boys 1923
BSS 1923
Kostum kandang
Kostum tandang

Persatuan Sepak Bola Indonesia Surakarta (disingkat Persis, umumnya di kenal sebagai Persis Solo, Hanacaraka: ꦥꦼꦂꦱꦠꦸꦮꦤ꧀ꦱꦼꦥꦏ꧀ꦧꦺꦴꦭꦲꦆꦤ꧀ꦢꦺꦴꦤꦼꦱꦶꦪꦱꦸꦫꦏꦂꦠ) adalah sebuah klub sepak bola profesional Indonesia yang berbasis di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Klub ini awalnya menggunakan nama Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB), yang didirikan oleh Sastrosaksono, Raden Ngabehi Reksodiprojo dan Sutarman pada tanggal 8 November 1923, dan secara resmi berganti nama menjadi seperti saat ini pada tahun 1935. Persis Surakarta juga merupakan salah satu klub pendiri PSSI.

Persis kembali ke papan atas dalam kancah sepak bola Indonesia setelah satu dekade pada 2022 menyusul keberhasilannya memenangkan gelar Liga 2 2021. Persis memainkan pertandingan Liga 1 di kandang mereka di Stadion Manahan. Kebangkitan klub ini dimulai pada tahun 2021, dengan didorong oleh pemilik barunya yang memiliki koneksi politik - Kaesang Pangarep, putra bungsu dari Presiden Joko Widodo yang bertindak sebagai ketua umum, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.[2]

Sejarah

Persis Surakarta berdiri pada tanggal 8 November 1923, Sastrosaksono dari klub M.A.R.S dan Raden Ngabehi Reksohadiprojo dan Sutarman dari klub Romeo memprakarsai pembentukan Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) sebagai cikal bakal kub klub sepak bola yang menjadi kebanggaan masyarakat Solo. Hal ini didasarkan pada keyakinan ketiga tokoh tersebut bahwa permainan sepak bola dapat dimainkan oleh siapa saja tanpa ada batasan tertentu.[3]

Pada tanggal 28 Oktober 1928, VVB bereaksi terhadap momen Sumpah Pemuda, sejak saat itu VVB berubah nama menjadi Persatuan Sepakraga Indonesia Soerakarta (PERSIS). Perubahan nama ini merupakan bentuk apresiasi terhadap nilai-nilai perjuangan dan persatuan yang terkandung dalam isi sumpah pemuda. Secara informal, nama PERSIS mulai digunakan oleh klub.[3]

Pada tanggal 19 April 1930, mereka ikut serta dalam pendirian federasi sepak bola Indonesia yang disebut Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) bersama dengan enam klub lainnya, Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (Persib Bandung), Indonesische Voetbal Bond Magelang (PPSM Magelang), Madioensche Voetbal Bond (PSM Madiun), United Sepakraga Mataram (PSIM Yogyakarta), Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (Persebaya Surabaya), dan Voetbalbond Indonesische Jacarta (Persija Jakarta). Berdirinya PSSI berawal dari semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan imperialisme Belanda saat itu, dan pada 12 Mei 1933, PERSIS mulai diresmikan oleh klub melalui musyawarah internal dan mulai digunakan secara resmi.[3]

Persis Surakarta mulai dikenal oleh masyarakat Surakarta. Kemudian, mereka mulai bermarkas di Stadion Manahan dan Stadion Sriwedari yang digunakan sebagai tempat pusat pelatihan tim, mereka juga tidak lepas dari pendukung fanatiknya, Pasoepati. Dengan dukungan Pasoepati dan warga Solo, mereka juga telah tujuh kali menjuarai beberapa kompetisi PSSI Perserikatan, yaitu pada tahun 1935, 1936, 1939, 1940, 1941, 1942, dan 1943. Tidak hanya unggul di tahun 1990-an, Persis Surakarta mulai tampil di persepakbolaan nasional pada tahun 2006.[4]

Momentum kebangkitan Persis Surakarta baru terasa tahun itu. Pemerintah lokal menganggap mereka serius dan berhasil mempromosikan ke kasta tertinggi saat itu, Divisi Utama Liga Indonesia. Persis Surakarta mampu melahirkan pemain-pemain muda bertalenta saat itu, dua di antaranya adalah penjaga gawang Wahyu Tri Nugroho dan bek Wahyu Wijiastanto. Keduanya berhasil masuk dan membela tim nasional Indonesia.[5]

Persis Surakarta menjadi kekuatan tersendiri di Liga Djarum 2007–08. Mereka mendatangkan pemain-pemain besar, seperti Greg Nwokolo, Harry Saputra, Rudi Widodo, Alvin Kie, dan Frank Seator. Sayangnya, berada di kasta tertinggi hanya bertahan dalam waktu singkat. Di musim berikutnya, PSSI menyusun kompetisi level tertinggi dengan nama Indonesia Super League pada musim 2008. Persis Surakarta hanya mampu finish di peringkat 10 grup barat dan gagal bertahan di level utama.[5]

Stadion

Persis Surakarta memainkan laga kandangnya di Stadion Manahan. Desain Stadion Manahan mengikuti standar internasional untuk desain stadion, yang dilengkapi dengan 20.000 kursi individu. Rumput yang digunakan adalah Rumput Dactylon Cynodon, yang merupakan kelas standar FIFA. Stadion ini dilengkapi dengan: lapangan sepak bola, lintasan atletik berstandar internasional, ruang ganti, ruang pemanasan, ruang kesehatan, sekretariat, ruang wartawan dan konferensi pers, dan beberapa kantor.

StadionManahan

Untuk tempat latihan utama, Persis menggunakan Stadion Sriwedari di Jalan Slamet Riyadi, lapangan sepak bola Kotabarat, atau lapangan sepak bola Banyuanyar.

Suporter dan Rival

Suporter

Suporter Persis Surakarta disebut Pasoepati. Didirikan pada tahun 2000 dengan warna merah sebagai identitas mereka. Pasoepati adalah salah satu suporter klub sepak bola terbesar di Jawa Tengah.

Surakartans adalah salah satu pendukung setia dan terbesar Persis Surakarta, dengan budaya kasual sebagai identitas mereka.

Pembalap Formula 1 pertama dan satu-satunya asal Indonesia Rio Haryanto merupakan penggemar berat Persis Surakarta.

Rivalitas

Persis Surakarta memiliki sejarah rivalitas dengan PSIM Yogyakarta, derby ini bernama Derbi Mataram, awal mula rivalitas ini adalah permusuhan antara kedua belah pihak suporter klub, Pasoepati Persis dan Brajamusti PSIM.

Persis memiliki rivalitas dengan PSIS Semarang, derby ini disebut Derby Jateng yang diambil dari Jawa Tengah, provinsi tempat kedua klub berada.

Persis Surakarta juga memiliki rivalitas dengan PSCS Cilacap, derby ini disebut Derby Jawa Tengah Selatan yang terletak di bagian selatan provinsi Jawa Tengah di mana Surakarta dan Cilacap berada.

Sponsor lengkap adalah sebagai berikut.[6][7]

Sponsor utama
Sponsor lainnya

Personil

Staf teknis

Posisi Nama
Manajer Indonesia Erwin Widianto
Direktur Teknik Serbia Misha Radovic
Kepala Pelatih Uruguay Leonardo Medina
Asisten Pelatih Indonesia Eko Purdjianto
Indonesia Andri Ramawi Putra
Indonesia Tithan Wulung
Pelatih fitness Brasil Felipe Chaves
Pelatih kiper Indonesia Eddy Harto
Dokter tim Indonesia dr. Iwan Wahyu Utomo
Fisioterapis Indonesia Aldy Rachmad

Pemain

Skuad terkini

Per 23 Juli 2022.[8]

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
1 GK Indonesia IDN Muhammad Riyandi
5 DF Brasil BRA Jaimerson
6 FW Indonesia IDN Ferdinand Sinaga
7 FW Indonesia IDN Irfan Jauhari
8 MF Indonesia IDN Taufiq Febriyanto
9 FW Indonesia IDN Samsul Arif
10 MF Argentina ARG Alexis Messidoro
11 DF Indonesia IDN Gavin Kwan Adsit
15 DF Indonesia IDN Fabiano Beltrame
16 MF Indonesia IDN Chrystna Bhagascara
18 MF Indonesia IDN Arapenta Poerba
19 FW Spanyol ESP Fernando Rodríguez
20 MF Jepang JPN Ryo Matsumura
22 MF Indonesia IDN Sutanto Tan
26 DF Indonesia IDN Rian Miziar
No. Pos. Negara Pemain
27 MF Indonesia IDN Kanu Helmiawan
28 DF Indonesia IDN Andri Ibo
30 DF Indonesia IDN Eky Taufik (Kapten)
31 GK Indonesia IDN Gianluca Pandeynuwu
36 FW Indonesia IDN Althaf Indie
38 DF Indonesia IDN Faqih Maulana
41 DF Indonesia IDN Dika Kuswardani
51 GK Indonesia IDN Pancar Widiastono
66 DF Indonesia IDN Alfath Fathier
71 FW Indonesia IDN Irfan Bachdim
78 MF Indonesia IDN Zanadin Fariz
87 MF Indonesia IDN Shulton Fajar
88 DF Indonesia IDN Yulius Pamungkas
96 DF Indonesia IDN Abduh Lestaluhu
98 DF Indonesia IDN Kevin Gomes

Pemain naturalisasi

Negara asal Pemain
Brasil Brazil Fabiano Beltrame

Dipinjamkan

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
5 DF Indonesia IDN Fajar Zainul (ke PSCS Cilacap)
14 MF Indonesia IDN Arif Agung (ke PSCS Cilacap)
20 MF Indonesia IDN Yussa Nugraha (ke Nusantara United)
21 FW Indonesia IDN Sunawan Rusni (ke Nusantara United)
23 MF Indonesia IDN Hamsa Lestaluhu (ke Karo United)
No. Pos. Negara Pemain
25 MF Indonesia IDN Fikri Adriansyah (ke Nusantara United)
56 MF Indonesia IDN Irfan Afghoni (ke Persijap Jepara)
97 MF Indonesia IDN Ilham Fathoni (ke Nusantara United)
MF Indonesia IDN Firmansyah (ke Nusantara United)
GK Indonesia IDN Nuri Agus Wibowo (ke Persipa Pati)

Nomor yang pensiunkan

Diego Mendieta, pemain depan berkebangsaan Paraguay, meninggal pada 2012 setelah tertular cytomegalovirus, penyakit yang mudah diobati. Sebelum kematiannya, Persis Surakarta dikabarkan menolak membayar biaya rumah sakit setelah gagal juga membayar gajinya selama 4 bulan.[10] Persis Surakarta dikabarkan telah membayar sejumlah uang kepada jandanya, yang diduga telah terbayar sebanyak £7,500.[11] Kematian Mendieta memicu kemarahan internasional dan dikecam oleh FIFPro, sebuah organisasi perwakilan dunia untuk 65.000 pesepakbola profesional.[12]

Prestasi

Domestik
Liga/Divisi Gelar Runner-up Musim juara Musim runner-up
Perserikatan 7 1 1935, 1936, 1939, 1940, 1941, 1942, 1943 1937
Liga 2 1 0 2021–22
Divisi Utama Liga Indonesia 0 1 2006
Divisi Utama Perserikatan 1 0 1994[13]

Referensi

  1. ^ Nur Aliem Halvaima (31 Desember 2021). "Mengenal PERSIS Solo, Alap-Alap Jawa Laskar Samber Nyawa Asuhan Kaesang Pangarep Dari Surakarta". 
  2. ^ Nancy Juita, ed. (29 Maret 2021). "Direktur BEI Dukung Persis Solo Segera IPO". Bisnis.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Februari 2022. Diakses tanggal 3 February 2022. 
  3. ^ a b c "Periodisasi Sejarah PERSIS". www.persissolo.id. 10 Februari 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Februari 2022. 
  4. ^ "Sejarah Klub Persis Surakarta dari Tahun 1923". www.starjogja.com. 26 Maret 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Februari 2022. 
  5. ^ a b "4 Fakta Tim Legendaris Persis Surakarta: Terakhir Juara Kasta Tertinggi Sebelum Indonesia Merdeka". m.bola.com. 10 April 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Februari 2022. 
  6. ^ "Daftar 7 Sponsor Persis Solo di Jersey Musim 2021/2022 : Tak Ada Logo Bisnis Milik Kaesang Pangarep". solo.tribunnews.com. 24 September 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Februari 2022. 
  7. ^ "Dari Free Fire hingga Wilmar, Berikut Sponsor Persis Solo yang Terpampang di Jersey". www.kompas.tv. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 February 2022. Diakses tanggal 28 September 2021. 
  8. ^ "Daftar pemain tim Persis Solo". liga-indonesia.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Juni 2022. 
  9. ^ "Daftar Nomor Punggung Pemain Persis Solo Musim Ini, No. 17 Dipensiunkan". Solopos.com. Diakses tanggal 28 Juli 2022. 
  10. ^ Masters, James (6 Desember 2012). "The lonely death of Diego Mendieta: Football's forgotten man". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2018. Diakses tanggal 19 Maret 2021. 
  11. ^ "Footballer Diego Mendieta's death prompts Indonesia row". BBC News. 5 Desember 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 September 2021. Diakses tanggal 19 Maret 2021. 
  12. ^ "Death of Mendieta must be turning point for Indonesia". Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Desember 2013. 
  13. ^ "Indonesia - List of Third Level Champions". Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Februari 2020. 

Pranala luar

Templat:Indonesia-footyclub-stub