Lompat ke isi

Norma sopan santun

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 24 Februari 2023 22.23 oleh Roynida (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Norma sopan santun adalah kaidah atau peraturan hidup bagi tingkah laku manusia yang timbul dari hasil pergaulan sekelompok itu yang berisi perintah, larangan dan sanksi tertentu. Norma kesopanan bersifat relatif, artinya apa yang dianggap sebagai norma kesopanan berbeda-beda di berbagai tempat, lingkungan, atau waktu.[1] Oleh sebab itu, norma sopan santun merupakan panduan, tatanan, dan pengendalian tingkah laku yang sesuai dan bisa diterima oleh suatu masyarakat. Norma sopan santun bersumber dari pergaulan manusia. Norma tersebut didasari oleh beberapa hal, seperti kebiasaan, kepatutan, kepantasan yang berlaku dalam masyarakat.[2]

Norma kesopanan berisi petunjuk hidup yang mengatur bagaimana seseorang harus bertingkah laku dalam masyarakat.[3] Norma ini berhubungan dengan tingkah laku menghormati, menghargai, dan respek dengan kultur suatu masyarakat.

Contoh-contoh norma sopan santun adalah:

  1. Menghormati orang yang lebih tua.
  2. Menerima sesuatu selalu dengan tangan kanan.
  3. Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur.
  4. Tidak meludah di sembarang tempat.
  5. Tidak menyela pembicaraan.
  6. Berpakaian dengan sopan dan santun

Oleh karena itu, norma sopan santun sangat penting untuk diterapkan, terutama dalam bermasyarakat, karena norma ini sangat erat kaitannya terhadap masyarakat. Sekali saja ada pelanggaran terhadap norma kesopanan, pelanggar akan mendapat sanksi dari masyarakat, semisal cemoohan. kesopanan merupakan tuntutan dalam hidup bersama. Ada norma yang harus dipenuhi supaya diterima secara sosial.

Sedangkan perilaku tidak sopan atau tidak tahu sopan santun istilahnya disebut kurang ajar.

Sanksi bagi pelanggar norma kesopanan adalah tidak tegas, tetapi dapat diberikan oleh masyarakat, yang berupa cemoohan, celaan, hinaan, atau dikucilkan dan diasingkan dari pergaulan serta di permalukan.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ brilio.net (2020-04-22). "Pengertian norma kesopanan, fungsi, sanksi, manfaat, dan contohnya". brilio.net (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-11-04. 
  2. ^ Welianto, Ari. "Norma: Arti, Jenis, dan Fungsinya". Kompas.com. Diakses tanggal 16 November 2020. 
  3. ^ Atik Catur Budiati (2009). Sosiologi Kontekstual Untuk SMA & MA (PDF). Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. hlm. 38. ISBN 978-979-068-219-1. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-01-22. Diakses tanggal 2020-11-05.