Lompat ke isi

Santan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 2 Maret 2023 03.39 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3)

Sari kelapa atau santan adalah sari nabati berwarna putih susu yang diekstrak dari parutan daging kelapa tua.[1] Sari kelapa adalah bahan makanan tradisional yang digunakan di Asia Tenggara, Oseania, Asia Selatan, dan Afrika Timur.[2][3][4] Sari kelapa juga digunakan sebagai bahan untuk memasak di Karibia, Amerika Latin tropis, dan Afrika Barat, yang dimana kelapa diperkenalkan selama era kolonial.[5]

Sari kelapa
Sari kelapa
Tempat asal Indonesia
Energi makanan
(per porsi )
230 kkal (963 kJ)
Nilai gizi
(per porsi )
Protein2.3 g
Lemak23.8 g
Karbohidrat5.5 g
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Nutrisi

Sari kelapa, mentah (cairan yang diperas dari parutan daging kelapa bersama-sama air)
Nilai nutrisi per 100 g
Energi962 kJ (230 kcal)
5.5 g
Gula3.3 g
Serat pangan2.2 g
23.8 g
Jenuh21.1 g
Tak jenuh tunggal1.0 g
Tak jenuh jamak0.26 g
2.3 g
VitaminKuantitas
%AKG
Tiamina (B1)
3%
0.03 mg
Niasin (B3)
5%
0.76 mg
Asam pantotenat (B5)
4%
0.18 mg
Vitamin B6
2%
0.03 mg
Folat (B9)
4%
16 μg
Vitamin C
3%
2.8 mg
Vitamin E
1%
0.15 mg
Vitamin K
0%
0.1 μg
MineralKuantitas
%AKG
Kalsium
2%
16 mg
Zat besi
12%
1.6 mg
Magnesium
10%
37 mg
Mangan
44%
0.92 mg
Fosfor
14%
100 mg
Potasium
6%
263 mg
Sodium
1%
15 mg
Seng
7%
0.67 mg
Komponen lainnyaKuantitas
Air67.6 g

Persen AKG berdasarkan rekomendasi Amerika Serikat untuk orang dewasa.

Di dalam porsi 100 mili-liter (g), sari kelapa mengandung 230 kilokalori dan 68% air, 24% lemak keseluruhan, 6% karbohidrat, dan 2% protein (lihatlah tabel). Komposisi lemak terdiri dari 21 gram lemak jenuh, setengahnya adalah asam laurat.[6]

Sari kelapa adalah sumber yang kaya (20% atau lebih dari Asupan Referensi Diet harian (disingkat DV)) akan mangan (44% DV) dan sumber yang cukup (10-19% DV) akan fosfor, zat besi, dan magnesium; tanpa zat gizi lain dengan kadar berarti (lihatlah tabel).

Dampak kesehatan

Salah satu komponen yang paling menonjol pada sari kelapa adalah minyak kelapa, yang tidak dianjurkan oleh banyak organisasi kesehatan, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat,[7] Organisasi Kesehatan Dunia,[8] International College of Nutrition,[9] Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat,[10] Academy of Nutrition and Dietetics,[11] American Heart Association,[12] Pelayanan Kesehatan Nasional Britania,[13] dan Dietitians of Canada,[11] mencegah orang mengonsumsi banyak sari kelapa karena tingginya kadar lemak jenuh. Konsumsi santan kelapa yang berlebihan dapat juga menaikkan kadar kolesterol dalam darah karena adanya kandungan asam laurat, lemak jenuh yang bersumbangsih kepada kolesterol darah yang lebih tinggi dengan meningkatkan kadar kolesterol lipoprotein berkerapatan tinggi.[14][15]

Referensi

  1. ^ "Coconut milk" (PDF). Philippine Coconut Authority. 2014. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-11-06. Diakses tanggal 22 September 2016. 
  2. ^ NIIR Board of Consultants and Engineers (2006). The Complete Book on Coconut & Coconut Products (Cultivation and Processing). Asia Pacific Business Press Inc. hlm. 274. ISBN 978-81-7833-007-5. 
  3. ^ Tetra Pak (2016). "The Chemistry of Coconut Milk and Cream". Coconut Handbook. Tetra Pak International S.A. ISBN 978-91-7773-948-7. 
  4. ^ Lewis, Susana; Lewis, Charles (2012). A Taste of Paradise. Psy Press. hlm. 18. ISBN 978-1-938318-00-9. 
  5. ^ "Coconut milk, cream, and sweetened cream". ochef.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-05. 
  6. ^ "Sari kelapa, mentah (cairan yang diperas dari parutan daging kelapa bersama-sama air) per 100 g". Nutritiondata.com oleh Conde Nast; diterbitkan lagi dari Basis Data Zat Gizi Nasional, Departemen Pertanian Amerika Serikat, version SR-21. 2014. Diakses tanggal 13 Mei 2016. 
  7. ^ "Kilasan Fakta Gizi - Zat Gizi: Lemak Jenuh". Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat. 22 Desember 2009. Diakses tanggal 16 Maret 2011. 
  8. ^ "Pencegahan Serangan Jantung dan ;;Stroke" (pdf). Organisasi Kesehatan Dunia. Diakses tanggal 6 April 2011. 
  9. ^ Singh RB, Mori H, Chen J, Mendis S, Moshiri M, Zhu S, Kim SH, Sy RG, Faruqui AM (Desember 1996). "Rekomendasi untuk pencegahan penyakit jantung koroner bagi masyarakat Asia: pernyataan ilmiah dari International College of Nutrition". J Cardiovasc Risk. 3 (6): 489–494. doi:10.1097/00043798-199612000-00002. PMID 9100083. 
  10. ^ "Panduan Pola Makan bagi Orang Amerika 2010" (PDF). Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-09-01. Diakses tanggal 17 Maret 2011. 
  11. ^ a b "American Dietetic Association dan Dietitians of Canada Memberikan Panduan tentang Lemak Makanan". Academy of Nutrition and Dietetics. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-19. Diakses tanggal 16 Maret 2011. 
  12. ^ "Tropical Oils". American Heart Association. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 June 2011. Diakses tanggal 16 March 2011. 
  13. ^ "Turunkan kolesterol Anda". Pelayanan Kesehatan Nasional Britania. Diakses tanggal 16 Maret 2011. 
  14. ^ Mensink RP, Zock PL, Kester AD, Katan MB (Mei 2003). "Dampak dari asam-asam lemak dan karbohidrat di dalam makanan pada rasio total serum berbanding kolesterol HDL dan pada lipida serum dan apolipoprotein: sebuah meta-analisis dari 60 percobaan terkendali" (pdf). Am. J. Clin. Nutr. 77 (5): 1146–55. PMID 12716665. 
  15. ^ Eyres L, Eyres MF, Chisholm A, Brown RC (2016). "Konsumsi minyak kelapa dan faktor-faktor risiko kardiovasculer dalam tubuh manusia". Nutr Rev. 74 (4): 267–80. doi:10.1093/nutrit/nuw002. PMC 4892314alt=Dapat diakses gratis. PMID 26946252.