Lompat ke isi

Raya (perusahaan otobus)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 4 Maret 2023 15.27 oleh Enchanwiki11 (bicara | kontrib) (Bahan Bakar Diesel.)
RAYA
Didirikan1982; 42 tahun lalu (1982)
PendiriWitikno
Ranu Wijaya
Mulai beroperasi1959, sebagai truk RADAR
1982, sebagai Raya
Kantor pusatSukoharjo, Jawa Tengah
Wilayah layananPulau Jawa
Jenis layananAntarkota dan Pariwisata
Ruang tunggu eksekutifNon AC, Junior Executive, Executive 28, Executive 24, Super Top
Rute terpendekSemarang-Solo
Rute terpanjangJakarta-Wonogiri
Jenis bahan bakarSolar
OperatorPT Dwi Raya Laksana
CEONata Laksana

Raya adalah salah satu perusahaan bus yang berasal dari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Bus ini menjadi kebanggaan masyarakat Solo Raya karena kenyamanannya sejak dulu.

Sejarah

Raya didirikan oleh Witikno dengan bantuan dari Ranu Wijaya, adiknya. Mereka mengawali sebuah bisnis truk pada tahun 1959 yang diberi nama Radar. Kemudian pada tahun 1962 membeli dua buah truk dengan diberi nama Raya. Nama Raya diambil dari tempat pembeliannya di Jalan Raya Barat Bandung. Barulah pada tahun 1967, truk tersebut dijual untuk dibelikan 1 unit bus bermerk Dodge dari perusahaan bus Suka Mulya di Sukabumi. Disinilah mulai penpindahan dari bisnis truk ke layanan angkutan bus antarkota.

Pada tahun 1968 Suka Mulya ini berganti nama menjadi Raya. Meski begitu, layanan bus malam baru dibuka pada tahun 1982 Raya dengan jurusan Solo-Semarang-Jakarta. Di awal pembukaan layanan bus malam, Raya ini mengandalkan empat unit bus Mercedes-Benz OF 1113 mesin depan. Keempat unit bus ini terdiri dari 2 unit non-AC dan 2 unit AC VIP dengan 28 seat. Hingga sekarang bus 28 seat masih tetap dipertahankan untuk bus barunya. Perkembangan Raya cukup pesat sehingga dapat membeli perusahaan bus Sedya Utama pada tahun 1988. Sedya Utama inilah yang kini menjadi angkutan antarkota rute Yogyakarta-Solo. Raya juga pernah membuka layanan bus malam dengan jurusan Solo-Jakarta via Yogyakarta, namun tidak bertahan lama.

Tahun 2000, salah satu pendiri Raya yakni Witikno telah meninggal dunia, sehingga perusahaan dipegang oleh Ranu Wijaya bersama Nata Laksana selaku anak dari Alm Witikno. Semua berjalan dan pada tahun 2004, Ranu Wijaya mengundurkan diri dan menyerahkan perusahaan sepenuhnya kepada Nata Laksana. Dibawah kepemimpinan Nata Laksana ini, Raya mulai membuka layanan pariwisata pada tahun 2006. Kemudian pada tahun 2012, layanan bus AKDP Raya Indah untuk jurusan Solo-Semarang diambil alih oleh Raya sepenuhnya. Selain itu pada 2010 garasi Raya berpindah dari Jalan Gading Kidul (sekarang Jalan Brigjen Sudiarto), Solo ke Jalan Raya Bulakrejo, Sukoharjo.[1][2]

Trayek dan tujuan

  • Jakarta-Semarang-Solo-Wonogiri
  • Jakarta-Semarang-Solo-Matesih*
  • Jakarta-Semarang-Solo-Gemolong*
  • Jakarta-Semarang-Solo-Klaten*
  • Bogor-Jakarta-Semarang-Solo
  • Tangerang-Jakarta-Semarang-Solo
  • Solo-Semarang

Keterangan : Tanda *) : hanya melayani pemberangkatan arah barat dengan armada langsir.

Fasilitas

Sejak awal berdiri, Raya menawarkan fasilitas yang sedikit berbeda dari pesaingnya kala itu. Raya memiliki bus dengan kursi yang diambil dari bekas pesawat McDonnell Douglas DC-10, sebuah pesawat legendaris yang pernah berjaya di Indonesia pada tahun 1970-1980-an. Bahkan livery dari bus ini konon terinspirasi dari livery DC-10-30 PK-GIF milik Garuda Indonesia. Raya juga selalu menggunakan rangka bus (chassis) Mercedes-Benz, dimana saat itu Mercedes-Benz adalah chassis yang bergengsi dan juga sebagai lambang dari "kenyamanan". Beberapa penumpang bahkan menjuluki Raya sebagai "sofa berjalan" saking nyamannya. Selain itu ada pula fasilitas service makan gratis yang berlaku untuk semua kelas, termasuk ekonomi sekalipun.[3]

Referensi

  1. ^ "PO Raya, Nostalgia Seat Pesawat Trijet DC-10 Garuda Business Class Di Dalam Bus Malam". imotorium.com. 2015-12-16. Diakses tanggal 2021-01-03. 
  2. ^ "Tentang PO Raya". rayafanscommunity.com. Diakses tanggal 2021-01-03. 
  3. ^ "Konsisten, PO Raya Selalu Gunakan Kursi Bekas Pesawat Untuk Armadanya". mobilkomersial.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-31. Diakses tanggal 2021-01-03. 

Pranala luar