Kabupaten Labuhanbatu Utara
Kabupaten Labuhanbatu Utara | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Jawi | لابهان بتو اتارا |
Motto: Basimpul kuat babontuk elok Kehidupan masyarakat multikultural menggambarkan persatuan dan kegotongroyongan, kerja keras dan kejujuran, keikhlasan, serta keharmonisan | |
Koordinat: 2°20′00″N 99°38′15″E / 2.3333°N 99.6375°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sumatra Utara |
Tanggal berdiri | 21 Juli 2008[1] |
Dasar hukum | UU RI Nomor 23 Tahun 2008[1] |
Hari jadi | 15 Januari 2009 |
Ibu kota | Aek Kanopan |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | Hendri Yanto Sitorus[3] |
• Wakil Bupati | Samsul Tanjung |
Luas | |
• Total | 3.545,80 km2 (1,369,04 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 381.994 |
• Kepadatan | 108/km2 (280/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 80,48% Kristen 18,91% - Protestan 16,25% - Katolik 2,66% Budha 0,60% Hindu 0,01%[2] |
• IPM | 71,87 (2021) tinggi[5] |
Zona waktu | [[UTC]] (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 061 |
Pelat kendaraan | BK xxxx J** |
Kode Kemendagri | 12.23 |
DAU | Rp 623.121.081.000,- (2020) |
Situs web | www |
Labuhanbatu Utara (disingkat Labura; abjad Jawi: كابوڤاتين لابهان بتو اتارا) adalah kabupaten di provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Kabupaten ini merupakan buah pemekaran dari Kabupaten Labuhanbatu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2008 pada 24 Juni 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara, semasa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Ibu kota kabupaten ini terletak di Aek Kanopan. Salah satu daerah di kabupaten ini, yaitu Tanjung Pasir, pernah menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Kualuh pada masa lampau. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Labuhanbatu Utara 2021, penduduk kabupaten ini pada tahun 2020 berjumlah 381.994 jiwa, dengan kepadatan 108 jiwa/km2.[2]
Penduduk di Labuhanbatu Utara menggunakan bahasa 'Melayu Kualuh' sebagai lingua franca (bahasa pergaulan) sehari-hari, yaitu bahasa Melayu dialek 'O' yang masih berkerabat dengan Melayu Asahan, meski sebagian besar penduduknya adalah orang-orang Jawa dan Batak. Seperti diketahui juga Kesultanan Melayu Kualuh pernah berkuasa di wilayah ini, sehingga banyak memberikan pengaruhnya hingga sekarang.[butuh rujukan]
Sejarah
Sebutan Labuhanbatu bermula ketika pada tahun 1862 Angkatan Laut Belanda datang ke sebuah kampung di Hulu Labuhanbilik tepatnya di desa Sei Rakyat sekarang. Di desa ini, tentara Belanda membangun tempat pendaratan kapal yang terbuat dari batu beton. Lambat laun, tempat ini berkembang menjadi tempat persinggahan dan pendaratan kapal yang kemudian menjadi kampung besar yang diberi nama "Pelabuhanbatu". Kemudian, masyarakat mempersingkat sebutannya menjadi "Labuhanbatu". Nama Labuhan batu ini kemudian melekat dan ditetapkan menjadi nama wilayah Kabupaten Labuhanbatu.[6]
Sebelum kemerdekaan Indonesia, di wilayah Kabupaten Labuhanbatu terdapat 4 kesultanan, yaitu :[6]
- Kesultanan Kota Pinang yang berkedudukan di Kota Pinang
- Kesultanan Kualuh berkedudukan di Tanjung Pasir
- Kesultanan Bilah berkedudukan di Negeri Lama
- Kesultanan Panai berkedudukan di Labuhanbilik
Setelah kemerdekaan Indonesia, keempat kesultanan ini menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Labuhanbatu, sesuai ketetapan komite nasional daerah keresidenan Sumatra Timur tanggal 19 Juni 1946.[6]
Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah pemekaran dari Kabupaten Labuhanbatu berdasarkan Undang-undang Nomor 23 tahun 2008, tanggal 21 Juli 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara di Provinsi Sumatra Utara. Kabupaten Labuhanbatu Utara lahir dari tuntutan aspirasi masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan, Pelaksanaan Pembangunan dan Pelayanan Masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah Labuhanbatu Utara.[1][6]
Geografi
Batas wilayah
Batas Wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah sebagai berikut;
Utara | Kabupaten Asahan dan Selat Malaka |
Timur | Kabupaten Labuhanbatu |
Selatan | Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Padang Lawas Utara, dan Kabupaten Labuhanbatu |
Barat | Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Tapanuli Utara |
Pemerintahan
Daftar Bupati
Bupati Labuhanbatu Utara adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara. Bupati Labuhanbatu Utara bertanggungjawab kepada gubernur provinsi Sumatra Utara. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Labuhanbatu Utara ialah Hendri Yanto Sitorus, dengan wakil bupati Samsul Tanjung.[3] Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Labuhanbatu Utara 2020, untuk periode tahun 2021-2024. Hendri merupakan bupati Labuhanbatu Utara ke-2 sejak kabupaten ini didirikan. Hendir dan Samsul dilantik oleh gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, pada 26 April 2021 di Kota Medan.[3]
No | Bupati | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Prd. | Ket. | Wakil Bupati | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
2 | Hendri Yanto Sitorus | 26 April 2021 | petahana | (2020) | Periode 3 | Samsul Tanjung |
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Utara dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014–2019[7] | 2019–2024[8] | 2024–2029 | ||
PKB | 4 | 5 | 4 | |
Gerindra | 5 | 3 | 1 | |
PDI-P | 4 | 4 | 4 | |
Golkar | 6 | 7 | 9 | |
NasDem | 2 | 3 | 2 | |
PKS | 1 | 2 | 2 | |
Hanura | 5 | 6 | 6 | |
PAN | 2 | 2 | 3 | |
PBB | 0 | 1 | 1 | |
Demokrat | 2 | 1 | 2 | |
PPP | 3 | 1 | 1 | |
PKPI | 1 | 0 | ||
Jumlah Anggota | 35 | 35 | 35 | |
Jumlah Partai | 11 | 11 | 11 |
Kecamatan
Kabupaten Labuhanbatu Utara terdiri dari 8 kecamatan, 8 kelurahan, dan 82 desa dengan luas wilayah mencapai 3.545,80 km² dan jumlah penduduk sekitar 381.994 jiwa (2020) dengan kepadatan penduduk 108 jiwa/km².[9][10]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Labuhanbatu Utara, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
12.23.04 | Aek Kuo | 8 | Desa | ||
12.23.07 | Aek Natas | 1 | 11 | Desa | |
Kelurahan | |||||
12.23.03 | Kualuh Hilir | 1 | 6 | Desa | |
Kelurahan | |||||
12.23.01 | Kualuh Hulu | 2 | 11 | Desa | |
Kelurahan | |||||
12.23.02 | Kualuh Leidong | 1 | 6 | Desa | |
Kelurahan | |||||
12.23.08 | Kualuh Selatan | 1 | 11 | Desa | |
Kelurahan | |||||
12.23.05 | Marbau | 1 | 17 | Desa | |
Kelurahan | |||||
12.23.06 | Na IX-X | 1 | 12 | Desa | |
Kelurahan | |||||
TOTAL | 8 | 82 |
Penduduk
Penduduk asli di Labuhanbatu Utara adalah Melayu Kualuh, yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan, terutama di sekitar Sungai Kualuh, seperti di Kecamatan Kualuh Leidong, Kualuh Selatan, Kualuh Hulu, dan Kualuh Hilir. Pada Umumnya yang dimaksud Melayu Kualuh disini adalah orang-orang Batak Muslim, Khususnya Batak Toba dan Mandailing yang berbudayakan Melayu dalam kehidupan sehari-hari. Sebutan dalam bahasa mereka adalah "Oghang Kampung".[butuh rujukan]
Sebagian besar penduduk Labuhanbatu Utara adalah Suku Jawa dan Suku Batak, yang umumnya adalah Batak Toba, Batak Mandailing dan Batak Angkola. Selebihnya adalah Melayu, Tionghoa, Aceh, Minang dll.
Pariwisata
Tempat Wisata
- Air Terjun Kilo 7, desa Terang Bulan di Kecamatan Aek Natas
- Air Terjun Mbah Kaslan, Kuala Beringin di Kecamatan Kualuh Hulu
- Air Terjun Tombak Tampayan, Pindoan di Kecamatan Na IX-X
- Air Terjun Padang Nabidang, Pematang di Kecamatan Na IX-X
- Air Terjun Matoga, Meranti Omas di Kecamatan Na IX-X
- Gua Tapak Tilas, Kuala Beringin di Kecamatan Kualuh Hulu
- Puncak Manalese, Aek Buru di Kecamatan Na IX-X
- Pante Monyet, Meranti Omas di Kecamatan Na IX-X
- Hadabuan Hill, Napompar di Kecamatan Na IX-X
- Waterpark Aladin, Londut di Kecamatan Kualuh Hulu
- Gua kaca, Maranti Omas di Kecamatan Na IX-X
- Bukit kapur, Maranti Omas di Kecamatan Na IX-X
Referensi
- ^ a b c "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2019. Diakses tanggal 1 Februari 2022.
- ^ a b c d e f "Kabupaten Labuhanbatu Utara Dalam Angka 2021" (pdf). www.labuhanbatutarakab.bps.go.id. hlm. 5, 47. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-15. Diakses tanggal 18 September 2020.
- ^ a b c Profil Kepala Daerah Diarsipkan 2022-02-01 di Wayback Machine., www.labura.go.id, Diakses tanggal 1 Februari 2022
- ^ "Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2008 menyatakan bahwa luas wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan mengurangi luas wilayah Kabupaten Labuhanbatu". ww1.legalitas.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-09. Diakses tanggal 2020-06-09.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-01. Diakses tanggal 2 Desember 2021.
- ^ a b c d "Profil - Kabupaten Labuhanbatu Utara: Sejarah Singkat". www.labura.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-01. Diakses tanggal 1 Februari 2022.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Labuhanbatu Utara Periode 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Labuhanbatu Utara 2019-2024
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.