Lompat ke isi

Red Bull RB5

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 12 Maret 2023 23.49 oleh Raditya Pramana Putra (bicara | kontrib) (Spesifikasi teknis: Perbaikan kesalahan ketik)
Red Bull RB5
KategoriFormula One
KonstruktorRed Bull
PerancangAdrian Newey (Chief Technical Officer)
Geoff Willis (Technical Director)
Rob Marshall (Chief Designer)
Mark Ellis (Performance Director)
Andrew Green (Head of R&D)
Peter Prodromou (Head of Aerodynamics)
Dan Fallows (Chief Aerodynamicist)
PendahuluRed Bull RB4
PenerusRed Bull RB6
Spesifikasi teknis[1]
Sasiscomposite monocoque
Suspensi (depan)Aluminium alloy uprights, upper and lower carbon wishbones and pushrods, torsion bar springs and anti roll bars, Multimatic dampers
Suspensi (belakang)Same as front, except Pull Rod
MesinRenault RS27 (90°) 2400cc V8, naturally aspirated, mid-engine, longitudinally mounted, 18,000 RPM-Limited
Transmisi7 forward + 1 reverse
Tenaga>750 hp @ 18,000 rpm[2]
Bahan bakarTotal Group
BanBridgestone Potenza
OZ Racing Front: 12.7in x 13in
OZ Racing Rear: 13.4in x 13in
Sejarah kompetisi
Tim pemakaiRed Bull Racing
Pembalap14. Australia Mark Webber
15. Jerman Sebastian Vettel
Debut2009 Australian Grand Prix
LombaMenangPodiumPoleF.Lap
1761656


Red Bull RB5 adalah sebuah mobil balap Formula Satu yang dirancang dan digunakan oleh tim Red Bull Racing pada musim 2009. Mobil tersebut dikendarai oleh Sebastian Vettel, yang sebelumnya membalap untuk Tim saudara Red Bull Toro Rosso pada musim 2008, dan Mark Webber. Red Bull RB5 diluncurkan pada 9 Februari 2009 di Sirkuit Jerez di Spanyol.[3]

Mobil RB5 memberikan tim Red Bull Pole Position, kemenangan, dan kemenangan 1-2 yang pertama di Grand Prix Tiongkok 2009. Selama jalannya musim 2009, RB5 terbukti sangat kompetitif dengan memenangkan 6 dari 17 balapan, dengan Vettel memenangkan empat balapan dan Webber memenangkan dua. Hasil tersebut membuat Red Bull berada di posisi kedua klasemen Kejuaraan Konstruktor di belakang Brawn GP dan Vettel berada di posisi kedua dalam klasemen Kejuaraan Pembalap di bekalang Jenson Button. Pada Juli 2010, Red Bull menghadiahkan kepala perancang Adrian Newey sebuah mobil RB5 secara lengkap sebagai hadiah ''terima kasih'' atas merubah Red Bul menjadi tim yang dapat bersaing merebut gelar juara. Newey pertama kali mengemudikan mobil tersebut pada Goodwood Festival of Speed.[4]

Spesifikasi teknis

Mark Webber mengendarai RB5 di Grand Prix Turki 2009.

Aturan baru yang berlaku untuk musim 2009 mengharuskan mobil memiliki sayap belakang yang lebih sempit dan lebih tinggi serta sayap depan yang lebih lebar dan lebih rendah, yang dirancang untuk mengurangi gangguan udara ke mobil berikutnya sehingga memudahkan upaya untuk menyalip.[5][6] Ban licin diperkenalkan kembali ke dalam ajang Formula Satu, setelah absen sejak musim 1998.[7] Ini diharapkan dapat meningkatkan cengkeraman ban mobil RB5 sekitar 20%.[7]

Ada kemungkinan bahwa RB5 dapat menampilkan Sistem Pemulihan Energi Kinetik (KERS), yang akan memungkinkan energi yang terbuang sia-sia saat pengereman digunakan kembali dalam jumlah yang ditentukan per putaran, melalui tombol boost di setir pembalap.[7] Ini adalah hasil dari aturan baru untuk musim 2009.[7] Tim Red Bull pada awalnya berusaha untuk mengembangkan sistem mereka sendiri, tetapi kebakaran pabrik akibat baterai yang terlalu panas membuat kemajuan terhenti.[8] Pada bulan Januari 2009, tim Red Bull secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan menggunakan sistem KERS yang identik dengan tim Renault, sebagai perpanjangan dari kesepakatan mesin pelanggan yang ada di antara tim.[8] Namun, mobil RB5 tidak pernah balapan dengan menggunakan KERS.

Peluncuran

The RB5 was launched later than most of its rivals, to allow a longer development time at the expense of a shorter testing time.[9] Red Bull expected the RB5 to be more competitive than its predecessor, the RB4, which achieved a single podium in 2008.[10] Vettel was optimistic when questioned about the car's potential:

"Obviously it's not correct sitting here and say I am going to win the world championship. I want to, but we need to see. We need to see how we are going, where we are in comparison to the others. I believe that the new rules could give a chance to teams like us to close the gap to the front but the favourites are Ferrari and McLaren, no doubt."[11]

Sebastian Vettel, who (since joining Scuderia Toro Rosso) makes it a habit to name his racing cars, named his Red Bull RB5 'Kate' and after crashing it at Melbourne's Albert Park, he named his new chassis 'Kate's Dirty Sister'.[12]

Uji Coba Pramusim

Mobil RB5 yang dikendarai oleh Sebastian Vettel di sirkuit pada Februari 2009
Sebastian Vettel menguji RB5 pada Februari 2009

Initial tests of the RB5 at Jerez were halted when high gearbox oil temperatures were detected.[13] When the issue was resolved the RB5 was the quickest 2009 specification car at Jerez, where Vettel was faster than the equivalent Williams, McLaren and Renault cars.[14] Webber returned to the cockpit after breaking his leg while cycling in November 2008; he completed 83 laps in the RB5, around the distance of a Grand Prix, and reported no problems whilst lapping faster than Vettel the previous day.[15]

Sejarah balap


Performa selama musim 2009

Early in the season the car showed huge performance with Vettel taking the first win for the team in China with Webber in second place giving the team their first 1-2 ever. As the season progressed the car continued to show its pace and by the mid-season its pace had increased to the point where it had overtaken the Brawn BGP 001 as the fastest car on the grid.

The car started the season with a narrow needle like nose (as was the common practice for that year.) However, for the Grand Prix Inggris, the nose was replaced with a flatter wider nose. This design was used by Red Bull for the remainder of the V8 era.

Hasil lengkap Formula Satu

Referensi

  1. ^ "RB5". redbullf1.com. 2009-02-09. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-07-28. Diakses tanggal 2009-02-09. 
  2. ^ "The Cars". 
  3. ^ Jonathan Noble (2009-02-09). "Red Bull unveil the RB5 at Jerez". Autosport. Haymarket Publications. Diakses tanggal 2009-02-09. 
  4. ^ "Red Bull reward technical head Adrian Newey with F1 car". BBC News. 2010-07-02. Diakses tanggal 2010-07-02. 
  5. ^ Matt Beer (2008-11-12). "Williams reveal 2009 wing package". Autosport. Haymarket Publications. Diakses tanggal 2009-02-09. 
  6. ^ "Whiting talks about the new F1 rules". GrandPrix.com. Inside F1, Inc. 2009-01-27. Diakses tanggal 2009-02-11. 
  7. ^ a b c d "A beginner's guide to the 2009 rule changes". Formula1.com. Formula One Management. 2008-11-27. Diakses tanggal 2009-02-11. 
  8. ^ a b Jonathan Noble (2009-01-27). "Red Bull to use Renault's KERS". Autosport. Haymarket Publications. Diakses tanggal 2009-02-11. 
  9. ^ "The new Red Bull RB5 is unveiled". GrandPrix.com. Inside F1, Inc. 2009-02-09. Diakses tanggal 2009-02-12. 
  10. ^ Edd Straw and Pablo Elizalde (2009-02-09). "Horner hopeful on 'different' approach". Autosport. Haymarket Publications. Diakses tanggal 2009-02-12. 
  11. ^ Edd Straw and Pablo Elizalde (2009-02-09). "Vettel says the target is to win races". Autosport. Haymarket Publications. Diakses tanggal 2009-02-12. 
  12. ^ "Vettel names 2010 car 'Luscious Liz'". Motorsport.com. 2010-03-08. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-18. Diakses tanggal 2010-03-10. 
  13. ^ Edd Straw (2009-02-09). "Gearbox problem stops RB5's first test". Autosport. Haymarket Publications. Diakses tanggal 2009-02-12. 
  14. ^ Jonathan Noble (2009-02-10). "Vettel shines with new Red Bull at Jerez". Autosport. Haymarket Publications. Diakses tanggal 2009-02-12. 
  15. ^ Edd Straw (2009-02-11). "Webber pleased with first day back". Autosport. Haymarket Publications. Diakses tanggal 2009-02-12. 

Templat:F1 cars 2009