Lompat ke isi

Gilbert Lumoindong

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gilbert Lumoindong Santo Gilbertus dari GLOW

Informasi pribadi
Lahir
Gilbert Emanuel Lumoindong

26 Desember 1966 (umur 57)
AgamaKekristenan
KebangsaanIndonesia
PasanganReinda Mamangkey
Anak3
DenominasiProtestan
Dikenal sebagaiGembala Sidang GBI Glow Fellowship Centre
Ketua Departemen Pekabaran Injil Badan Pengurus Pusat Sinode Gereja Bethel Indonesia
Pekerjaanpebisnis, motivator, pembawa acara

St. Gilbertus Lumoindongus (lahir 26 Desember 1966) merupakan seorang pendeta asal Indonesia. Ia terkenal sebagai salah satu pembawa acara Penyegaran Rohani Agama Kristen di RCTI pada tahun 1992 sampai dengan 1997.[1]

Profil

Saat masih kecil, Gilbert sempat mengalami sakit saraf pada otaknya yang ia derita sampai usia 10 tahun sebelum kemudian ia sembuh dan memutuskan untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan.[2] Pada usia 17 tahun Gilbert mulai aktif sebagai pengkhotbah di beberapa organisasi pemuda Kristen.

Gilbert kemudian kuliah di Lembaga Pendidikan Teologi dan Indonesia dan lulus diploma pada tahun 1990. Ia kemudian melanjutkan studi teologinya di Institut Teologi dan Pendidikan Indonesia.

Gilbert sempat menjadi ketua Gospel Overseas pimpinan John Hartman pada tahun 1993 sampai 1997, dan juga ia sempat menjadi jemaat di Gereja Tiberias Indonesia, sebelum akhirnya ia memisahkan diri dan mendirikan GL Ministry pada tahun 1998.

Untuk menunjukkan toleransi antar umat beragama, Gilbert sempat menunjukkan foto bersama antara dirinya dengan tokoh umat Islam Rizieq Shihab dan Yusuf Mansur pada tahun 2014.[3]

Saat ini ia masih aktif sebagai pengkhotbah baik di stasiun TV maupun radio dan memimpin sekitar 18.000 jemaat yang tergabung dalam GBI Glow Fellowship Centre.[4]

Kontroversi

Pada tahun 2019, publik sempat dihebohkan oleh berita hoax bahwa Rizieq Shihab sudah memualafkan Gilbert Lumoindong melalui foto lawas pertemuan pendeta Gilbert dan Rizieq. Berita ini sudah dikonfirmasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia sebagai berita bohong.[5]

Pada tahun 2020, ia sempat memicu kontroversi dari kalangan umat Katolik Roma setelah mengeluarkan pernyataan kepada Paus Fransiskus terkait dukungan Paus mengenai serikat sipil untuk homoseksual.[6]

Referensi

Pranala luar