Lompat ke isi

Darman Moenir

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 24 Juni 2009 06.51 oleh Afandri (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Darman Moenir''' seorang sastrawan Indonesia yang lahir di Pariangan, Tanah Datar, Sumatera Barat pada tanggal 27 Juli 1952. Darman berpendidikan Sekol...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Darman Moenir seorang sastrawan Indonesia yang lahir di Pariangan, Tanah Datar, Sumatera Barat pada tanggal 27 Juli 1952. Darman berpendidikan Sekolah Seni Rupa Indonesia serta berkuliah di Sekolah Tinggi Bahasa Asing Prayoga, jurusan Bahasa Inggris, Padang (1974).

Kehidupan

Mulai menulis di usia 18 tahun. Karya-karyanya dimuat pada majalah Horison, Titian, Panji Masyarakat, Pertiwi, Kartini, Ulumul Qur’an, Kalam, Kompas, Pelita, Sinar Harapan, Suara Pembaruan, Suara Karya, Media Indonesia, Indonesia Raya, Republika, Berita Minggu (Singapura) dan surat kabar terbitan Padang.

Pernah mengikuti Hari Sastra di Ipoh, Malaysia (1980), Asian Writers Conference di Manila, Filipina (1981) dan pertemuan dunia Melayu ’82 di Malaysia (1982). Selain bekerja di Museum Negeri Provinsi Sumatera Barat, Padang ia juga menjadi pengasuh dan Pemimpin Produksi di Bumi Teater.

Beberapa sajaknya dimuat didalam Tonggak 4, Antologi Puisi Indonesia Modern (edisi Linus Suryadi A.G), Dari Negeri Poci 2, Dari Negeri Poci 3. Cerpen-cerpennya dimuat dalam sebuah antologi Cerpen-cerpen Nusantara Mutakhir.

Karya

Kumpulan Sajak

  • Kenapa Hari Panas Sekali (1975)
  • Tanpa Makna (1977)

Novel

  • Gumam (1976)
  • Bako (1983)
  • Dendang (1988)
  • Aku, Keluarga, dan Tetangga (1993)

Novel Anak-anak

  • Surat dari Seorang Prajurit 45 kepada Cucunya
  • Di Lembah Situjuh Batur
  • Tiga Cerita Anak-anak
  • Ingin Jadi Pak Habibie
  • Adik Bertanya Tentang Laut
  • Dongeng Kisah dari Minangkabau

Cerpen

  • Jelaga Pusaka Tinggi (1997)

Penghargaan

  • Hadiah Utama Sayembara Mengarang Roman DKJ (1980)
  • Hadiah Sastra dari Pemerintah Republik Indonesia (1992)

Pranala Luar