Maneron, Sepulu, Bangkalan
Maneron | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Timur |
Kabupaten | Bangkalan |
Kecamatan | Sepulu |
Kode pos | 69154 |
Kode Kemendagri | 35.26.08.2002 |
Luas | 7,43 km² |
Jumlah penduduk | 3.624 jiwa (2004) |
Kepadatan | 488 jiwa/km² (2004) |
Manéron, (aksara jawa : ꧋ꦩꦤꦺꦫꦺꦴꦤ꧀) adalah sebuah nama desa yang berada di Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Penduduknya 100% beragama Muslim. Dengan mata pencaharian mayoritas sebagai Petani Padi , Jagung , Kacang , dll. Maneron juga penghasil minuman Legen Terbaik yang didapat dari pohon lontar pilihan yang juga merupakan salah satu iconic Desa Maneron
Perbatasan
Utara | Laut Jawa |
Timur | Desa Sepulu dan Klabetan |
Selatan | Desa Gangseyan |
Barat | Kecamatan Klampis |
Kepala Desa
Tahun | Nama | Foto |
---|---|---|
1945 - 1985 | - | - |
1985 - 1997 | alm. Mat Tamim | - |
1997 - 2009 | alm. H. Fadhal | - |
2009 - 2018 | alm. Mat Nasir | - |
2018 - 2021 | Muhammad Harsono | |
2021 - Sekarang | Suaidi |
Sejarah
Maneron menurut sejarah yang diceritakan oleh para tetuah Desa Maneron, kata Maneron diambil dari nama seorang Sunan yang menyebarkan ajaran Islam di daerah ini, yaitu Sunan Maneron yang masih bersaudara dengan sunan yang menyebarkan ajaran Islam di Arosbaya. Itu sebabnya para tetuah menyebut Maneron dan Arosbaya merupakan saudara. Dan memiliki beberapa kesamaan, contohnya corak Masjid dan juga nama tempat, semisal Tengket. Di Arosbaya, Tengket dijadikan nama sebuah Desa sementara di Maneron sendiri, Tengket dijadikan sebagai tempat wisata pantai yang terdapat dipesisir utara Maneron. Meski Sunan Maneron menyebarkan Islam didaerah ini, namun ketika Beliau wafat, dimakamkan di Arosbaya.
Versi lain menyebutkan, yang biasa diceritakan saat ada pengajian di Masjid Jami' Maneron bahwa nama Maneron berasal dari bahasa arab, yaitu Muniran yang berarti cahaya. Jika itu mengacu pada nama tempat, maka bisa bermakna sebagai tempat yang bercahaya, namun jika mengacu untuk sebutan bagi penduduk (atau orang) setempat, maka bermakna penduduk yang "bercahaya" yang artinya mendapat keberkahan.
Maneron, juga memiliki ragam legenda kisah mistis dan misteri yang menarik dan masih tetap dipercaya oleh warga sebagai warisan dari para leluhur, selain Masjid Jami' Maneron ada pula tempat-tempat lainnya, semisal tentang sumur tantoh yang jika di artikan kedalam bahasa Indonesia adalah sebuah sumur yang jadi sendiri (tidak ada yang membuatnya). Ada banyak sekali sumur tantoh di Desa Maneron, dan konon katanya berjumlah tujuh dan saling terhubung, namun yang masih diketahui hanya beberapa saja yaitu Brungbung, Nangger, Furkennye, Mor cabbhâ', dan takobir.
Tempat wisata
- Pantai Tengket Maneron
- Masjid Jami' Baiturrahman Al Bonang Sunan Maneron
- Ngay Krasah Binoloh
- Air Terjun Sungai Takobir Maneron
- Bukit Paralayang Bumi Perkemahan Binaol
- Galiyan Anjhir Maneron
Pembagian Dusun
- Dusun Karang (Desa Maneron)
- Dusun Mangka'an (Desa Maneron)
- Dusun Senangguh (Desa Maneron)
- Dusun Binoloh (Desa Maneron)
- Dusun Totempah / Patempah (Desa Maneron
- Dusub Tajhung (Desa Maneron) (Sebagian masuk Desa Sepulu)
Sarana pendidikan
- SDN Maneron 1
- SDN Maneron 2
- SDN Maneron 3
- MTs. YKHS
- Madrasah Diniyah Miftahul Ulum Maneron
- TK DWP 1 Maneron
- TK DWP 2 Maneron
- TK DWP 3 Maneron
- Yayasan Pendidikan PAUD Karang
Tempat bersejarah
- Masjid Jami' Baiturrahman Al-Bonang Maneron
Kuliner khas
- La'ang / Legen (Desa Maneron) (Minuman)
- Gula Neron (Desa Maneron) (Gula merah khas Maneron)
- Rujak (Khas Desa Maneron)
Pranala luar
- Desa Maneron Sepulu - Nuansa Kehidupan. https://maneron-sepulu.blogspot.com/. Akses 23 Maret 2021.