Lompat ke isi

Mangga kasturi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 April 2023 05.45 oleh Sasi gendro sari (bicara | kontrib) (Daftar Pustaka)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Mangga kasturi
Mangifera casturi Edit nilai pada Wikidata

Edit nilai pada Wikidata
Status konservasi
Punah di alam liar
IUCN32059 Edit nilai pada Wikidata
Taksonomi
SuperkerajaanEukaryota
KerajaanPlantae
DivisiTracheophytes
OrdoSapindales
FamiliAnacardiaceae
GenusMangifera
SpesiesMangifera casturi Edit nilai pada Wikidata
Kosterm., 1993

Mangga kasturi atau Mangifera casturi merupakan buah mangga spesifik Kalimantan Selatan.

Morfologi

[sunting | sunting sumber]

Pohon mangga kasturi bisa mencapai tinggi 25 m dengan diameter batang ± 40–115 cm. Kulit kayu berwarna putih keabu-abuan sampai cokelat terang, kadangkala terdapat retakan atau celah kecil ± 1 cm berupa kulit kayu mati dan mirip dengan Mangifera indica. Daun bertangkai, berbentuk lanset memanjang dengan ujung runcing dan pada kedua belah sisi tulang daun tengah terdapat 12 – 25 tulang daun samping. Daun muda menggantung lemas dan berwarna ungu tua.

Bunga majemuk berkelamin ganda dengan bentuk bunga rasemos dan kerapkali berambut rapat. Panjang tangkai bunga ± 28 cm dengan anak tangkai sangat pendek, yaitu 2 – 4 mm. Daun kelopak bulat telur memanjang dengan panjang 2 – 3 mm. Daun mahkota bulat telur memanjang dan bunga berbau harum. Benang sari sama panjang dengan mahkota, staminodia sangat pendek dan seperti benang sari yang tertancap pada tonjolan dasar bunga.

Buah berbentuk bulat sampai ellipsoid dengan berat kurang dari 80 gram, daging buah kuning atau oranye dan berserabut. Biji batu dengan dinding yang tebal. Mangga ini berbuah pada awal musim hujan atau sekitar bulan Januari.

Terdapat tiga varietas Mangifera casturi. Varietas mangga ini dikenal masyarakat Kalimantan Selatan dengan sebutan kasturi, cuban / kastuba dan asem pelipisan / palipisan.

Buah kasturi penampakannya mirip dengan buah mangga tetapi berukuran kecil, berbentuk bulat sampai ellipsoid dengan ukuran panjang 5 – 6 cm, lebar 4 – 5 cm dan berat ± 65,6 gram. Kulit buah tipis dengan warna hijau terang dengan bintik-bintik berwarna gelap dan apabila masak maka kulit buah berubah menjadi kehitaman. Daging buah berwarna oranye gelap, kandungan serat 1,06% dan memiliki rasa yang manis dan lezat. Sifat yang menonjol dari kasturi adalah aroma buah yang harum sehingga banyak disukai masyarakat Kalimantan Selatan.

Mangga cuban berbentuk bulat sampai ellipsoid dengan ukuran panjang 6 – 6,3 cm dan lebar 4,2 – 5,2 cm. Kulit buah berwarna merah mawar dan tidak berwarna hitam penuh bila telah masak. Daging buah berwarna oranye terang, mengandung serat dan tidak beraroma harum seperti buah kasturi.

Asem pelipisan atau palipisan memiliki penampakan mirip dengan buah kasturi, tetapi tidak menimbulkan aroma harum. Buah berbentuk ellipsoid dengan panjang 6 – 7,2 cm, lebar 3 – 4,4 cam dan berat ± 66,26 gram Warna kulit buah hijau dengan bintik-bintik cokelat dan jika telah masak berwarna hijau agak kehitaman serta memiliki banyak getah di bagian bekas batang. Daging buah berwarna kuning oranye dengan kandungan serat ± 1,89%.

Status Mangifera casturi

[sunting | sunting sumber]

Dari 31 jenis marga Mangifera yang ditemukan di Kalimantan, 3 jenis diantaranya bersifat endemik. Berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri No. 48 tahun 1989 tentang identitas flora masing-masing provinsi, tumbuhan Mangifera casturi ditetapkan menjadi identitas flora provinsi Kalimantan Selatan.

Mangga kasturi adalah tumbuhan endemik khas Kalimantan Selatan yang keberadaannya terancam punah. Populasi taksonnya cenderung berkurang, baik dalam segi jumlah individu, populasi maupun keanekaragaman genetisnya. Status kelangkaan buah ini dianalisis dengan menggunakan kategori dan kriteria tumbuhan langka menurut IUCN Red List Categories 30 November 1994.

Tim penilai dari World Conservation Monitoring Centre pada tahun 1998 menetapkan Mangifera casturi berada pada kategori punah di alam liar. Mangga ini diketahui hanya hidup dan tumbuh secara alami di kebun hutan dan atau kawasan konservasi lain, namun tidak ditemukan lagi di habitat asli.

Penyebaran populasi mangga kasturi

[sunting | sunting sumber]

Lokasi penyebaran populasi Mangifera casturi di Desa Mataraman Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar terdapat di kebun campuran. Pada umumnya kebun campuran ini berisi tanaman padi diselingi pohon kasturi yang umurnya sudah lebih dari 50 tahun serta tidak sengaja ditanam oleh penduduk setempat. Kebun ini kebanyakan berada di pekarangan rumah dengan pola tanam tidak teratur. Akan tetapi, data kelimpahan spesies ini tidak diketahui secara pasti.

Kasturi mulai dipanen pada awal musim hujan dan melimpah pada bulan Januari. Selain itu, tanaman buah lain seperti pisang dan rambutan juga mulai dipanen. Karena umur pohon kasturi banyak yang lebih dari 50 tahun, maka produktivitasnya semakin menurun. Oleh karena itu, pada tahun 1980 masyarakat Desa Mataraman mencoba belajar membuat pembibitan buah kasturi.

Daftar Pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Antarlina, S.S., Danu I. S, Zahirotul H.H, Susi L, Rismani Z, Barnuwati, Thanta W dan Gt. Maesarah. 2005. Pengkajian Pascapanen Pengolahan Berbagai Jenis Buah Kerabat Mangga Spesifik Kalimantan Selatan. Laporan Penelitian. BPTP Kalimantan Selatan. Banjarbaru. Hal. 1 – 50.
  • Kostermans, A. J. G. H. dan J. M. Bompard. 1993. The Mangoes: Their Botany, Nomenclature, Horticulture and Utilization. Academis Press. London. Hal. 1 – 140.
  • Mogea, J. P., D. Gandawidjaja, H. Wiriadinata, R. E. Nasution dan Irawati. 2001. Tumbuhan Langka Indonesia. Puslitbang Biologi – LIPI. Bogor. Hal. 1 – 24.
  • Sari, G.S. 2008. Kelimpahan dan Penyebaran Populasi Mangifera casturi sebagai Usaha Konservasi dan Pemanfaatan Tumbuhan Langka Khas Kalimantan Selatan. Laporan Penelitian. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru. Hal. 1 - 20.
  • Sari, G.S. 2014. Kelimpahan dan Penyebaran Populasi Mangifera casturi sebagai Usaha Konservasi dan Pemanfaatan Tumbuhan Langka Khas Kalimantan Selatan. EnviroScienteae 10, 41-48.
  • Steenis, C. G. G. J. 1987. Flora. PT Pradnya Paramita. Jakarta. Hal. 260 – 261.
  • World Conservation Monitoring Centre. 1998. Mangifera casturi. In: IUCN 2006. 2006 IUCN Red List Threatened Species. http://www.iucnredlist.org

Referensi

[sunting | sunting sumber]