Geef Mij Maar Nasi Goreng
"Geef Mij Maar Nasi Goreng" (Beri Aku Nasi Goreng) adalah sebuah lagu yang digubah oleh seorang wanita berkebangsaan Belanda yang bernama Louisa Johanna Theodora "Wieteke" van Dort atau Tante Lien pada tahun 1977.[1] Ia lahir di Surabaya pada tanggal 16 Mei 1943 hingga berusia 14 tahun, kemudian tinggal di Den Haag, Belanda hingga sekarang.
Sejarah
Konflik Irian pada tahun 1957 (baca Operasi Trikora) membuat hubungan antara Indonesia dengan Belanda memanas. Pemerintah Indonesia mengeluarkan sentimen anti orang Barat sehingga Wieteke (14 tahun) bersama dengan keluarganya mengungsi ke Belanda. Wieteke tidak menyukai iklim Belanda yang dingin serta makanan khas di sana. Dari sanalah, Wieteke akhirnya menulis lagu Geef Mij Maar Nasi Goreng untuk mengekspresikan kerinduannya kepada Indonesia.[2]
Lagu yang diterjemahkan sebagai "Beri Aku Nasi Goreng" merupakan lagu kenangan Tante Liem semasa ia tinggal di Indonesia. Selain Nasi Goreng, ia juga menyebutkan beberapa makanan seperti tahu petis, bakpao, kue lapis, onde-onde, dan sebagainya. Baris-baris lirik lagu ini menunjukkan bahwa sang penulis sangat menyukai makanan dari Indonesia.[3]
- "Beri saja aku nasi goreng dengan telur goreng … dengan cabai, kerupuk dan segelas bir sebagai pelengkap"
Lirik lagu
Lirik asli
Lirik lagu Geef Mij Maar Nasi Goreng.[4]
- Toen wij repatrieerden uit de gordel van smaragd
- Dat Nederland zo koud was hadden wij toch nooit gedacht
- Maar ‘t ergste was ‘t eten. Nog erger dan op reis
- Aardapp’len, vlees en groenten en suiker op de rijst
- (Chorus) Geef mij maar nasi goreng met een gebakken ei
- Wat sambal en wat kroepoek en een goed glas bier erbij
- Geef mij maar nasi goreng met een gebakken ei
- Wat sambal en wat kroepoek en een goed glas bier erbij
- Geen lontong, sate babi, en niets smaakt hier pedis
- Geen trassi, sroendeng, bandeng en geen tahoe petis
- Kwee lapis, onde-onde, geen ketella of ba-pao
- Geen ketan, geen goela-djawa, daarom ja, ik zeg nou
-
- (Chorus)
Ik ben nou wel gewend, ja aan die boerenkool met worst
- Aan hutspot, pake klapperstuk, aan mellek voor de dorst
- Aan stamppot met andijwie, aan spruitjes, erwtensoep
- Maar ‘t lekkerst toch is rijst, ja en daarom steeds ik roep
-
- (Chorus)
Terjemahan
Berikut ini merupakan terjemahan dari lagu "Geef mij maar nasi goreng" ke dalam bahasa Indonesia.[2]
- Saat kami dipulangkan dari Indonesia
- Kami tidak pernah tahu bahwa Belanda begitu dingin
Yang paling buruk adalah makanannya, lebih buruk dari makanan yang kami dapat selama di perjalanan - Kentang, daging dan sayuran dan nasi dengan gula.
- (Refrain) Beri saja aku nasi goreng dengan telur dadar
- dengan sambal dan kerupuk dan segelas bir
- Beri saja aku nasi goreng dengan telur dadar
- dengan sambal dan kerupuk dan segelas bir
- Tidak ada lontong, sate babi, tidak ada rasa pedas
- tidak ada terasi, serundeng, bandeng, dan tahu petis
- Kue lapis, onde-onde, tidak ada ketela pohon atau bakpau
- Tidak ada ketan, tidak ada gula jawa, jadi aku berkata
(kembali ke refrain)
- Namun sekarang aku telah beradaptasi dengan kubis dan buncis
- hutspot (masakan khas Belanda), dengan parutan kelapa dan susu
- Stamppot (masakan khas Belanda) dengan sayuran andijwie (endive), spruitjes (sejenis kubis dari Belgia), dan sup erwtens (ercis)
- apapun itu, nasi tetaplah yang terbaik. Jadi aku selalu berkata:
(kembali ke refrain)
Kultur populer
- Lagu ini mencetuskan ide bagi Kafe Het Afdeling, sebuah kafe bernuansa masa kolonial Belanda, di Surabaya untuk mengeluarkan menu nasi goreng dengan level kepedasan dari 1 hingga 10.
Lihat pula
Referensi
- ^ Akses= 17 Juli 2019 Dutch Charts
- ^ a b Muhammad Yogi Fajri. 22 Juni 2012. Akses= 10 April 2013. Geef Mij Maar Nasi Goreng, an Homesick Song.
- ^ Tour. 22 Oktober 2012. Akses= 10 April 2013. Nasi Goreng’s Many Faces.
- ^ Osmond. Akses=10 April 2013. Lirik lagu “Geef mij maar nasi goreng” Wieteke Van Dort.
Pranala luar
- Geef Mij Maar Nasi Goreng - Tante Lien.wmv Video lagu Geef Mij Maar Nasi Goreng yang dibawakan oleh Tante Lien.
- Orkes Sinten Remen - Geef Mij Maar Nasi Goreng