Lompat ke isi

Indonesia Timur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 19 April 2023 11.24 oleh 203.78.118.225 (bicara) (→‎Masa sekarang: Kesalahan penulisan provinsi)
Kawasan Timur Indonesia

Indonesia Timur, atau disebut juga Kawasan Timur Indonesia (KTI),[1] adalah sebuah kawasan di bagian timur Indonesia yang meliputi Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara (termasuk Bali), Kepulauan Maluku, dan Papua.[2] Pada masa Hindia Belanda, kawasan ini pernah tergabung dalam satu provinsi (gouvernement) bernama Timur Raya (Groote Oost) dengan ibu kota Makassar. Selanjutnya pada masa pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS), kawasan Indonesia Timur (kecuali Papua) juga menjadi negara bagian bernama Negara Indonesia Timur (1946–1950), yang dibentuk setelah dilaksanakan Konferensi Malino pada tanggal 16-22 Juli 1946 dan Konferensi Denpasar dari tanggal 7-24 Desember 1946.

Pada masa sekarang, Indonesia Timur terdiri dari 17 provinsi, dengan pusat-pusat ekonomi utamanya meliputi Makassar, Denpasar, dan Manado. Dari segi pembangunan, Indonesia Timur lebih tertinggal dibandingkan Indonesia Barat (Sumatra, Jawa, dan Kalimantan).[3] Berdasarkan data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2017 dari Badan Pusat Statistik (BPS), hanya tiga provinsi di Indonesia Timur yang memiliki IPM kategori tinggi yaitu Bali, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara.[4] Seiring dengan semangat otonomi daerah dan prioritas pembangunan nasional, perekonomian kawasan Indonesia Timur terus bertumbuh.[5]

Sejarah

Kawasan Indonesia Timur pada masa Hindia Belanda merupakan wilayah gouvernement Groote Oost (Timur Raya) yang beribu kota di Makassar.

Timur Raya, Hindia Belanda

Pada masa penjajahan Belanda, kawasan Indonesia Timur dikenal sebagai Groote Oost atau Timur Raya antara tahun 1938 sampai 1946. Wilayah ini merupakan salah satu dari kegubernuran (gouvernement) Hindia Belanda, yang terdiri dari lima keresidenan yaitu:[6]

1945-1946

Setelah proklamasi kemerdekaan, dibagi menjadi 3 provinsi, yakni:

Negara Indonesia Timur, RIS

Pada masa negara federal Republik Indonesia Serikat, kawasan Indonesia Timur (kecuali Papua) pernah menjadi negara bagian bernama Negara Indonesia Timur (1946–1950) dengan ibu kota Makassar. Negara bagian tersebut dibentuk setelah dilaksanakan Konferensi Malino pada tanggal 16-22 Juli 1946 dan Konferensi Denpasar dari tanggal 7-24 Desember 1946.

Masa sekarang

Pada masa sekarang, pada kawasan ini terdapat 17 provinsi yakni:[1][7][8][9]

Pusat pertumbuhan

Berikut adalah kota terbesar di Indonesia Timur menurut populasi:

Kota terbesar di Indonesia Timur[10][11][12][13]
No. Kota Provinsi Populasi Gambar
1. Kota Makassar Sulawesi Selatan 1.423.877
2. Kota Denpasar Bali 725.314
3. Kota Manado Sulawesi Utara 466.176
4. Kota Kupang Nusa Tenggara Timur 442.758
5. Kota Mataram Nusa Tenggara Barat 429.651
6. Kota Jayapura Papua 398.478
7. Kota Palu Sulawesi Tengah 373.218
8. Kota Ambon Maluku 347.288
9. Kota Kendari Sulawesi Tenggara 345.107
10. Kota Sorong Papua Barat Daya 284.410
11. Kota Bitung Sulawesi Utara 221.209
12. Kota Bima Nusa Tenggara Barat 141.294
13. Kota Kotamobagu Sulawesi Utara 122.308
14. Kota Tomohon Sulawesi Utara 98.013

Referensi