Lompat ke isi

Telkomsigma

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 28 April 2023 01.01 oleh Ardfeb (bicara | kontrib) (Update data perusahaan)
PT Sigma Cipta Caraka
Telkomsigma
Perseroan terbatas
IndustriTeknologi informasi
Didirikan1987
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Roberto Surya Negara[1]
(Plt. Direktur Utama)
Merek
  • Flou
  • Telkomcloud
  • Sigma Mail
  • TelkomHosting
  • Distrix
  • Pijar
  • Ingenium
  • digiX
  • Alphabits
  • Arium
Jasa
PemilikTelkom Indonesia (56,39%)
TelkomMetra (43,61%)
Karyawan
1.756 (2018)[2]
Anak usahaPT Collega Inti Pratama
PT Graha Telkom Sigma
PT Sigma Karya Sempurna
Sigma AIT Sdn. Bhd.
PT Media Nusantara Data Global
PT Pojok Celebes Mandiri
Situs webwww.telkomsigma.co.id

PT Sigma Cipta Caraka (berbisnis dengan nama Telkomsigma) adalah anak usaha Telkom Indonesia yang bergerak di bidang teknologi informasi. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2022, perusahaan ini memiliki kantor di Jakarta, Serpong, Sentul, Surabaya, dan Bali.[1]

Sejarah

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1987 oleh sekelompok tenaga profesional dari industri perbankan dan teknologi informasi untuk berbisnis sebagai mitra dari IBM. Pada tahun 1989, perusahaan ini meluncurkan produk core banking system dengan nama Alphabits. Pada tahun 1995, perusahaan ini mengembangkan core system untuk pasar modal dengan nama Excalibur. Perusahaan ini kemudian juga meluncurkan sistem keamanan terintegrasi dengan nama Stempel. Pada tahun 1997, perusahaan ini membuka kantor di Bali. Perusahaan ini lalu membangun pusat data pertamanya di Serpong.

Pada tahun 2005, perusahaan ini mengembangkan sistem gerbang pembayaran dengan nama SERA. Pada tahun 2007, perusahaan ini mulai mengoperasikan pusat data di Surabaya. Perusahaan ini kemudian mendirikan PT Jalin Pembayaran Nusantara guna mengelola sistem switching ATM untuk Himbara yang diberi nama Link. Perusahaan ini lalu juga mengembangkan core banking system untuk BPR dengan nama SATU. Pada tahun 2009, perusahaan ini mengembangkan sistem gerbang otomatis untuk Direktorat Jenderal Imigrasi.

Pada tahun 2010, TelkomMetra resmi mengakuisisi mayoritas saham perusahaan ini, dan perusahaan ini pun mulai berbisnis dengan nama Telkomsigma. Perusahaan ini kemudian mengakuisisi Gedung German Centre Indonesia di BSD dan mulai mengoperasikan pusat data di Sentul. Pada tahun 2015, perusahaan ini resmi mengakuisisi mayoritas saham PT Media Nusantara Data Global. Perusahaan ini kemudian juga mengalihkan mayoritas saham PT Jalin Pembayaran Nusantara ke Danareksa. Perusahaan ini lalu juga meluncurkan produk Flou dan DigiX.[1]

Pada tahun 2020, tiga anak usaha dari perusahaan ini, yakni PT Sigma Solusi Integrasi, PT Sigma Metrasys Solution, dan PT Signet Pratama, resmi digabung ke dalam perusahaan ini.[3] Pada awal tahun 2022, Telkom mengambil alih mayoritas saham PT Sigma Tata Sadaya yang dipegang oleh perusahaan ini untuk mengkonsolidasi asetnya yang berupa pusat data.[4] Pada pertengahan tahun 2022, Telkom resmi mengambil alih mayoritas saham perusahaan ini dengan cara menyuntikkan tambahan modal sebanyak Rp 2,6 triliun ke perusahaan ini.[5]

Produk dan layanan

Produk dan layanan Telkomsigma adalah Data Center dan Disaster Recovery Service Center (DRC).[6] Layanan ini banyak digunakan di sektor perbankan dan lembaga keuangan.[6] Tahun 2011 SIGMA mengembangkan layanan baru untuk akuisisi pasar yaitu layanan Cloud Computing antara lain Software as a Service dan Infrastructure as a Service, serta produk own software dengan merek ARIUM.[6] Pada 2015, Telkom Sigma memiliki tiga portofolio bisnis yakni system integrator (SI), data center, dan managed services.[7] Kontributor SI untuk pendapatan perusahaan tahun lalu sekitar 50%, data center sebesar 35%, dan managed services atau cloud mencapai 15%.[7]

Kenaikan omzet setelah akuisisi

Setelah diakuisisi oleh Telkom pada awal 2008, Telkomsigma memusatkan usahanya untuk menjadi cloud provider di Indonesia.[8] Hal itu berdampak pula pada pertumbuhan omzet sigma. Sejak mulai berdiri tahun 1987 sampai 2007, pertumbuhannya tidak mencapai 50%. Pada tahun 2010, 100% saham dimiliki oleh Telkom.[8] Mulai 2007 sampai 2010, omzet perusahaaan bertambah menjadi lebih dari 100%, dari 200 miliar hingga 450 miliar pertahun.[7] Tahun 2011 pendapatan Sigma tumbuh sebesar 30%.[6] Hal ini didorong oleh meningkatnya kebutuhan pasar terhadap layanan data center dan disaster recovery service, serta kebutuhan pelanggan untuk melakukan outsourcing terhadap Infrastruktur, aplikasi dan operasi bisnis.[6] Kemudian pada tahun 2014, omzet perusahaan meningkat 10 kali lipat menjadi Rp. 2 Triliun. Kenaikan omzet yang pesat ini dikarenakan dua hal.[7] Pertama, inovasi yang menggabungkan kekuatan Telkom dan Sigma.[7] Kedua, banyaknya proyek yang datang dari Telkom yang terkait dengan teknologi informasi (TI).[7]

Kerjsama dengan Redtone

Pada tahun 2015, Telkom Sigma menjalin kerjasama dengan perusahaan asal Malaysia, Redtone International Bhd.[9] Kerjasama ini dilakukan dalam rangka proyek penyediaan layanan teleradiology untuk rumah sakit.[9] Redtone International dipercaya oleh Telkom Sigma karena telah berpengalaman melayani layanan teleradiologi di Malaysia dan beberapa negara Asia lainnya.[9] Dalam kerjasama ini, Telkom Group menjadi penyedia jaringan infrastruktur berupa fixed broadband atau seluler 3G dan 4G, serta cloud services bagi pengguna yang terkoneksi langsung dengan layanan ini.[9] Sementara RedTone menjadi penyedia aplikasi dan platform teleradiology.[9]

Penghargaan

  • Indonesia Edge Data Center Competitive Strategy Leadership Award 2021[10]

Referensi

  1. ^ a b c "Sekilas Perusahaan" (PDF). PT Sigma Cipta Caraka. Diakses tanggal 15 April 2023. 
  2. ^ Hendra, Dimaz (23 Mei 2018). "Usaha Sony Kisyono Lahirkan SDM yang Kompeten". SWA. Diakses tanggal 15 April 2023. 
  3. ^ "Laporan Tahunan 2020" (PDF). PT Multimedia Nusantara. Diakses tanggal 3 Januari 2022. 
  4. ^ Cakti, Aji (5 Januari 2022). "Perkuat data center, Telkom ambil alih sm PT Sigma Tata Sadaya". Antara. Diakses tanggal 14 April 2023. 
  5. ^ Khoirunnisa, Khoirunnisa (13 Mei 2022). "Telkom Ambil Alih TelkomSigma dari Telkom Metra". Selular.id. Diakses tanggal 14 April 2023. 
  6. ^ a b c d e (Inggris) METRA. "Telkomsigma". Diakses tanggal 21-Januari-2014. 
  7. ^ a b c d e f (Indonesia) Industri Bisnis. "Setelah dibeli Telkom, pendapatan Telkom Sigma melonjak 10 kali lipat". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-18. Diakses tanggal 14-Mei-2015. 
  8. ^ a b (Indonesia) Kontan Excecutive. "Sigma ingin menjadi provider terdepan". Diakses tanggal 14-Mei-2015. 
  9. ^ a b c d e (Indonesia) Sindo News. "Sediakan layanan baru, Telkom Sigma gandeng perusahaan Malaysia". Diakses tanggal 14-Mei-2015. 
  10. ^ JPNN.com, Ddy (27 September 2021). "Telkomsigma Raih Penghargaan Frost & Sullivan\". JPNN.com.