Lompat ke isi

7 Up

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
7 Up
Logo 7 Up untuk pasar AS (kiri) dan pasar internasional (kanan) sejak 2015
JenisMinuman lemon-lime
ProdusenKeurig Dr Pepper (Amerika Serikat)
PepsiCo (internasional)
Negara asalAmerika Serikat
Diperkenalkan19 Juni 1929; 95 tahun lalu (1929-06-19) (sebagai Bib-Label Lithiated Lemon-Lime Soda)
23 Juni 1936; 88 tahun lalu (1936-06-23) (sebagai 7 Up)
WarnaTransparan
Pink (Cherry/Diet Cherry, hanya tersedia di AS)
Varian
Daftar
  • dnL
  • 7 Up Plus
  • 7 Up Ten
  • Tropical 7 Up
  • 7 Up nimbooz
  • 7 Up nimbooz masala soda (India)
  • 7 Up Retro (diluar AS)
  • Diet 7 Up
  • 7 Up Zero Sugar
  • Cherry 7 Up
  • Diet Cherry 7 Up
  • Cherry 7 Up Zero Sugar
  • Orange 7 Up
  • Raspberry 7 Up
  • 7 Up Free
  • 7 Up Free Mojito (Britania Raya, Irlandia, Jerman)
  • 7 Up Light
  • 7 Up Lime
  • 7 Up Cherry (Britania Raya)
  • 7 Up Mojito (Prancis)
  • 7 Up Gold
  • 7 Up Revive
  • 7 Up Ice Cola
  • 7 Up Citrus Splash
  • 7 Up Lemon Squeeze
  • 7 Up Tropical (Prancis)
  • 7 Up Tropical Splash
  • 7 Up Pomegranate
  • 7 Up Frootaz
  • 7 Up Yerbabuen
Produk terkaitMitsuya Cider, Sprite, Sierra Mist, Bubble Up, Starry
Situs webwww.7up.com

7 Up atau Seven Up adalah sebuah merek minuman ringan rasa jeruk limau asal Amerika Serikat. Di AS, produk ini diproduksi oleh Keurig Dr Pepper, sedangkan untuk pasar di luar AS, diproduksi oleh PepsiCo. Produk yang menjadi saingan utamanya adalah Sprite.

Sejarah

Botol 7 Up versi awal
Kaleng 7 Up di Hong Kong, 2017

Charles Leiper Grigg, pemilik The Howdy Corporation yang berbasis di St. Louis merupakan penemu minuman ini.[1] Mulanya produk ini dipasarkan sebagai soda kesehatan bernama "Bib-Label Lithiated Lemon-Lime Soda" di tahun 1929,[2] dengan mengandung litium sitrat yang mampu menghilangkan stres (hingga 1948).[3][4] Namanya kemudian diperpendek menjadi "7 Up Lithiated Lemon Soda", sebelum menjadi "7 Up" saja di tahun 1936.[5] Kurang jelas sebenarnya apa arti dari angka "7" dalam nama barunya,[6] dimana ada yang berpendapat diambil dari 7 bahan utama dari produk ini,[7][8] massa atom litium yang sebesar 7,[9] atau kemasannya yang berupa botol 7 ons.

Hingga tahun 1978 7 Up diproduksi oleh perusahaan keluarga Grigg, yang kemudian menjualnya ke perusahaan rokok Philip Morris. Di tahun 1986, perusahaan tersebut memecah produksi 7 Up menjadi dua, dimana yang memegang hak produksi di luar AS dijual kepada PepsiCo (sampai saat ini),[10] sedangkan untuk pasar AS dilepas kepada perusahaan investasi Hicks & Haas.[11] Lalu, produsen 7 Up di AS melakukan merger dengan produsen Dr Pepper di tahun 1988, yang selanjutnya diakuisisi oleh Cadbury Schweppes di tahun 1995. Perusahaan makanan tersebut lalu melakukan spin-off perusahaan minumannya ke dalam Dr Pepper Snapple Group, yang setelah merger lagi dengan Keurig Green Mountain di tahun 2018 menjadi Keurig Dr Pepper.

7 Up di Indonesia

Sebelum diakuisisi oleh PepsiCo, pembotolan 7 Up di Indonesia dilakukan perusahaan yang berbeda dengan pembotol Pepsi. Produsen pertamanya adalah PT Perusahaan Limun Indonesia (PLI), joint venture antara Fraser and Neave/F&N (40%)[12] dan PT Perusahaan Bir Indonesia sebagai pemegang lisensi.[13] F&N sendiri memberikan bantuan teknis bagi operasional perusahaan baru ini,[14] dengan pabriknya berada di Jakarta dan Surabaya yang dibangun senilai SGD 3 juta.[15] Pada tahun 1986 PT PLI tercatat menjual 60.000 peti minuman botol 7 Up perbulan dan juga menjual versi kaleng. Selain perusahaan tersebut, ada juga PT Trans Toba Asia Bottling yang berbasis di Medan sebagai pemegang lisensi produksi 7 Up untuk wilayah Sumatra Utara.[16] Perusahaan ini kemudian diakuisisi oleh PT Pabrik Es Siantar (yang lebih dikenal sebagai produsen minuman soda Cap Badak) pada Agustus 1988.[17]

Dalam perkembangannya hak produksi 7 Up untuk pasar di luar AS diambilalih oleh PepsiCo, sehingga produksi 7 Up di Indonesia dialihkan ke perusahaan pembotol Pepsi. Khusus di Sumatra Utara, mengingat PT Pabrik Es Siantar sejak tahun 1982 sudah menjadi pembotol Pepsi, maka produksi 7 Up tetap dilanjutkan oleh perusahaan tersebut sejak Desember 1988.[18] Sedangkan produsen Pepsi (dan "saudara"-nya seperti Mirinda dan Mountain Dew) di pulau Jawa ada pada PT Pancaran Citra milik grup Mantrust,[19][20] namun akibat kebangkrutannya di awal 1990-an, PepsiCo mengalihkannya kepada Grup Salim mulai Oktober 1993,[21] dan sebagai bagian kerjasama keduanya, tanggal 22 Desember 1993 didirikan PT Pepsi-Cola Indobeverages yang dipegang Salim (lewat PT Gapura Usahatama) 51% dan PepsiCo (lewat Seven Up Netherlands B.V.) 49%.[22] Perusahaan tersebut kemudian menjadi produsen baru 7 Up di Indonesia.

Pada tanggal 12 September 2013, 49% saham PepsiCo di PT Pepsi-Cola Indobeverages diakuisisi oleh PT Indofood Asahi Sukses Beverage/IASB dan PT Asahi Indofood Beverage Makmur/AIBM (perusahaan patungan Indofood CBP-Asahi Breweries) dengan transaksi bernilai US$ 30 juta.[23] Lalu pada 29 Juni 2018, perusahaan tersebut dimerger bersama dengan PT IASB dan PT Buana Distrindo ke dalam PT AIBM, pasca-pelepasan saham Asahi.[24] Hal ini membuat produksi Pepsi, 7 Up, Mirinda dan produk lainnya beralih ke PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (nama baru AIBM). Namun, semakin lama nampak pemasaran produk-produk PepsiCo di Indonesia kurang diseriusi oleh Indofood dengan produk-produknya banyak menghilang di pasaran.[25] Akhirnya, mulai 10 Oktober 2019, kontrak antara PT Anugerah Indofood Barokah Makmur dengan PepsiCo berakhir sehingga semua produk minuman dari PepsiCo berhenti dijual di Indonesia.[26]

Rujukan

  1. ^ "7 Up – The Making of a Legend". brandspeoplelove.com. Cadbury-Schweppes. 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 30, 2008. Diakses tanggal February 6, 2016. 
  2. ^ Bellis, Mary (December 21, 2013). "The History of 7up – Charles Leiper Grigg". inventors.about.com. Diakses tanggal January 16, 2014. 
  3. ^ Abbott, Alison (April 15, 2019). "The sorrows of psychiatry". Nature (dalam bahasa Inggris). 568 (7752): 314–315. Bibcode:2019Natur.568..314A. doi:10.1038/d41586-019-01170-1alt=Dapat diakses gratis. 
  4. ^ Tiekink, Edward R.T.; Gielen, Marcel (2005). Metallotherapeutic Drugs and Metal-based Diagnostic Agents : The Use of Metals in MedicineAkses gratis dibatasi (uji coba), biasanya perlu berlangganan. Chichester: John Wiley and Sons. hlm. 3. ISBN 978-0470864036. 
  5. ^ Mikkelson, Barbara (April 27, 2014). "Origins of the 7Up Soft Drink Name". Snopes. Diakses tanggal September 5, 2021. 
  6. ^ Mikkelson, Barbara (January 13, 2010). "7Up". snopes.com. Diakses tanggal January 16, 2014. 
  7. ^ "The Original 7-Up Was A Mind-Altering Substance". HuffPost. September 17, 2014. 
  8. ^ britvic.co.uk Diarsipkan April 5, 2018, di Wayback Machine.
  9. ^ Graedon, Joe (August 21, 2017). "Rediscovering Lithium for Mood Disorders". peoplespharmacy.com. The People's Pharmacy. Diakses tanggal August 30, 2017. 
  10. ^ "PepsiCo Buys Seven-Up's International Division". The New York Times. July 15, 1986. 
  11. ^ "Seven-Up Sale Set at $240 Million". The New York Times. October 4, 1986. 
  12. ^ Industrial Companies Year Book
  13. ^ Profile of 100 Top Industries & Managers in Indonesia
  14. ^ Companies Handbook of the Kuala Lumpur Stock Exchange Berhad, Volume 3
  15. ^ Economic Bulletin
  16. ^ Rintisan Bisnis Tanri Abeng, Memimpin Perusahaan Bir Sampai Menjadi Manajer ...
  17. ^ Jakarta Jakarta
  18. ^ BAB I Industrri
  19. ^ Eksekutif, Masalah 205-207
  20. ^ Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 5,Masalah 5-6
  21. ^ Informasi, Masalah 215-220
  22. ^ Perusahaan Minuman Ringan di Jakarta, PEPSI-COLA INDOBEVERAGES, PT
  23. ^ 2013 Tahun Akuisisi Grup Salim, Bagaimana Prospek Sahamnya?
  24. ^ LapTahunan ICBP 2019
  25. ^ Dikabarkan putus kerja sama dengan Pepsi, ini kata Indofood (ICBP)
  26. ^ Pepsi Hengkang dari RI, Coca Cola Justru Ekspansi Pabrik

Pranala luar