Sinetron
Sinetron (kependekan dari sinema elektronik) adalah istilah bahasa Indonesia yang berkaitan dengan serial televisi. Berbagai tokoh telah disebut sebagai pencipta dan pemopuler istilah ini, di antaranya penulis Arswendo Atmowiloto,[1] pengajar film Soemardjono,[1], tokoh pertelevisian Indonesia Ishadi S.K.,[2] dan tabloid Monitor.[3] Sebelum muncul istilah sinetron, lakon yang ditayangkan di televisi dan diproduksi di Indonesia disebut TV play (sandiwara televisi).[2] Dalam definisi baku Kamus Besar Bahasa Indonesia, sinetron mencakup semua film yang dibuat khusus untuk media elektronik termasuk televisi.[4] Dalam praktiknya, istilah sinetron biasanya dikaitkan dengan serial televisi yang bergenre opera sabun (bahasa Inggris: soap opera) atau telenovela.[5] Opera sabun merupakan serial televisi atau radio yang biasanya sudah berjalan lama, sering kali dicirikan oleh melodrama, pemeran ansambel dan sentimentalitas.[6] Program pertama yang biasanya dianggap sebagai "opera sabun" oleh peneliti genre ini adalah Painted Dreams,[7][8] yang pertama disiarkan di radio WGN, Chicago, pada 20 Oktober 1930.[8]
Kritik
Bab atau bagian ini mungkin mengandung riset asli. |
Mungkin ada banyak alasan mengapa beberapa orang mungkin menganggap sinetron (sinetron Indonesia) memiliki kualitas yang lebih rendah dibandingkan dengan acara TV atau drama dari negara lain. Salah satu kemungkinan alasannya adalah sinetron seringkali mengandalkan alur cerita yang repetitif dan dapat diprediksi, dengan sedikit pengembangan karakter atau inovasi. Selain itu, beberapa orang mengkritik akting yang berlebihan, nilai produksi yang murah, dan penggunaan penempatan produk yang berlebihan dalam sinetron. Alasan lain yang mungkin adalah fokus industri pada kuantitas daripada kualitas, dengan penekanan pada produksi episode sebanyak mungkin untuk memaksimalkan keuntungan. Hal ini dapat mengakibatkan proses produksi yang terburu-buru, dengan sedikit perhatian pada aspek detail kreatif pertunjukan. Namun, penting untuk dicatat bahwa setiap orang memiliki preferensi dan pendapat yang berbeda dalam hal hiburan, dan apa yang dianggap berkualitas rendah oleh seseorang, mungkin dianggap menyenangkan oleh orang lain.
Lihat pula
Rujukan
- ^ a b Budi Irawanto (5 Desember 2013). "Menertawakan Kejelataan Kita2: Transgresi Batas-Batas Marginalitas dalam Sinetron Komedi Bajaj Bajuri". Jurnal Ilmu Komunikasi (PDF) . doi:10.24002/jik.v3i1.240.
- ^ a b Philip Kitley (2000). Television, Nation, and Culture in Indonesia (dalam bahasa Inggris). Ohio University Press. hlm. 104.
- ^ Sekar Gandhawangi (20 Maret 2021). Khaerudin, ed. ""Ikatan Cinta" dan Kisah Sinetron yang Tetap Digemari Penonton Indonesia". Diakses tanggal 28 April 2023.
- ^ "sinetron". KBBI Daring. Diakses tanggal 26 April 2023.
- ^ Sa'diyah El-Adawiyah (14 Mei 2014). Miracel, ed. Sinetron dalam Sudut Pandang Komunikasi Islam. Deepublish. hlm. 51. Diakses tanggal 26 April 2023.
- ^ "soap opera". Oxford Reference (edisi ke-online). Oxford University Press.
- ^ Cox, Jim (15 November 2005). Historical Dictionary of American Radio Soap Operas (dalam bahasa Inggris). Scarecrow Press. ISBN 978-0-8108-6523-5.
- ^ a b Cox, Jim (2003). Frank and Anne Hummert's radio factory: the programs and personalities of broadcasting's most prolific producers. McFarland. ISBN 978-0786416318.