Tanjung, Pademawu, Pamekasan
Tanjung | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Timur | ||||
Kabupaten | Pamekasan | ||||
Kecamatan | Pademawu | ||||
Kode pos | 69381 | ||||
Kode Kemendagri | 35.28.02.2001 | ||||
Luas | 42 km² | ||||
Jumlah penduduk | 6,997 jiwa | ||||
Kepadatan | ....jiwa/km² | ||||
|
Desa Tanjung adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Jawa Timur.[1]
Sejarah Desa
ASAL DAN ARTI NAMA DESA
Tanjung berasal dari nama sebutan untuk daratan yang menjorok ke laut yang ketiga sisinya dikelilingi oleh laut, dimana lokasinya terletak di Dusun Jumiang dengan garis pantai sepanjang +/- 1 Km. Konon menurut ceritan bahwasanya tempat tersebut merupakan tempat bersemedinya Pangeran Adirasa, yang tepatnya terletak di atas pohon Ilalang.
AWAL PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN DESA
Pada mulanya pembentukan Desa tidak terlepas dari ketentuan adat sehingga masyarakat pada waktu itu mengatur kehidupan bermasyarakat dengan hukum adat yang disepakati bersama sesuai dengan kondisi lingkungannya. Seiring denga perkembangan zaman maka Desa dibentuk melalui musyawarah mufakat untuk membentuk suatu sistem kesatuan huku guna mengatur kehidupan masyarakat diwilayah Desa Tanjung dengan dipilih oleh Kepala Desa serta dibantu oleh aparatur Desa seperti Kepala Dusun, KUR, Dan KASI. Pemerintah desa awal kali diperkirakan terbentuk pada tahun 1972. Tujuan pembentukan pemerintahan Desa ialah untuk mengatur tatanan sistem kehidupan bermasyarakat secara mengikat dengan ketentuan hukum yang berlaku. Selain itu, sebgai proses demokrasi untuk memberikan kebebasan bagi seluruh masyarakat untuk memilih pemimpin di Desa secara langsung.
Batas Desa
- Timur: Selat Madura
- Barat: Desa Pademawu Timur
- Utara: Desa Pademawu Timur
- Selatan: Desa Padelegan
Pembagian Wilayah Desa
- Dusun Kotasek
- Dusun Jumiang
- Dusun Duko
- Dusun Sumber Wulan
- Dusun Arombasan
- Dusun Jambul
- Dusun Tanjung Selatan
- Dusun Tanjung Tengah
- Dusun Tanjung Utara
Sosial Ekonomi
aktivitas mata pencaharian masyarakat Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan yang letek geografisnya berada di daerah pesisir yaitu rata-rata sumber perekonomian masyarakatnya adalah sektor agrari, kelautan, dan wirausaha. Sektor agraris atau pertanian biasanya menjadi sektor dominan namun bisa juga dikatakan sektor sampingan. Alasannya adalah masyarakat cenderung melakukan aktivitas kerja yang langsung mendapatkan incame, sedangkan pertanian harus menunggu lama untuk dapat menghasilkan incame. Sektor pertanian yang menjadi cadangan perekonomian masyarakat juga merupakan saham terbesar yang mendapatkan penghasilan terbesar di waktu-waktu tertentu dan juga hal ini menjadi suatu penyegaran ekonomi masyarakat. Sektor kelautan merupakan sumber mata pencaharian yang sangat umum dilakukan oleh masyarakat pesisir, khususnya di Desa Tanjung. Sektor kelautan di Desa Tanjung aktivitas mata pencahariannya adalah sebagai nelayan yang merupakan saham terbesar kedua setelah agraris, dan petani rumput laut. Sektor kewirausahaan, sektor yang terpusat namun diruang lingkup yang terbilang kecil. Sektor ini yang menjadi titik temu sektor agraris dan sektor kelautan. Pusat dari sektor kewirausahaan terpusat di kampong sebelah yang menjadi tempat berputarnya rupiah setiap harinya. Sektor sampingan lainnya adalah sektor ternak yang merupakan sektor kecil. Kebanyakan masyarakat Desa Tanjung memelihari hewan ternak berupa unggas dan mamalia, contohnya ayam, kambing, dan sapi.
- Pertanian Rumput Laut
Desa tanjung merupakan salah satu dari 6 desa di kecamatan pademawu yang memiliki potensi budidaya laut. Kondisi perairannya relatif tenang, dan masih bebas dari pencemaran serta bukan merupakan wilayah perairan yang dilalui kapal nelayan jadi sangat cocok untuk dilakukan usaha budidaya laut seperti budidaya rumput sebenarnya sudah sejak tahun 2008 dilakukan oleh para nelayan sebagai mata pencaharian alternatif. Saat ini jumlah pembudidaya rumput laut di desa tanjung sebanyak 227 orang dengan produksi rumput laut mencapai 210,5 ton (rumput laut kering) Potensi lahan budidaya laut di desa tanjung sebesar 3.400,5 Ha, namun baru dikelola seluas 5,82 Ha saja. Jika potensi lahan yang ada dimanfaatkan secara optimal maka potensi produksi rumput laut diprediksi bisa mencapai 50.000 kg (rumput laut kering). Usaha budidaya rumput sangat diminati oleh masyarakat pesisir di desa tanjung hingga sekarang, karena teknik budidayanya mudah, masa budidaya relatif singkat dan banyak menyerap tenaga kerja terutama ibu-ibu pada saat pengikatan bibit dan panen, oleh karena itu usaha dan budidaya rumput laut didesa tanjung bisa dikatakan menjadi salah satu penggerak ekonomi desa.
- Padi
Mata pencaharian masyarakat desa tanjung adalah sebagai petani salah satunya petani padi. Kondisi ini menempatkan komoditas padi sebagai salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat desa tanjung dimana luas lahan padi di desa tanjung memiliki luas tanah yang bisa dikatakan sangat luas. Lahan pertanian yang ada di wilayah desa tanjung adalah lahan yang dimiliki oleh penduduk desa tanjung itu sendiri disamping sebagian kecil yang dimilki oleh warga desa sekitar. Pengolahan lahan menggunakan bantuan hewan seperti sapi ataupun mesin yaitu menggunakan traktor. Penanaman padi dilakukan 2 kali selama setahun. Pemasaran untuk hasil padi dilakukan kepada tengkulak atau ada yang mengambil barangnya dan hasil panen untuk padi. Kendala dalam penanaman padi yaitu terserang hama. Solusi para petani yaitu mengatasi hal tersebut dengan menanam kembali benih.
- Jagung
di Desa Tanjung Jagung merupakan komoditas tanaman yang ditanam dengan jumlah kadar air sedikit atau ditanam pada saat musim kemarau. Dengan didukung luas lahan di Desa Tanjung yang luas proses penanaman dilakukan 1 kali tanam dalam setahun. Dengan didukung luas lahan yang luas di Desa Tanjung ini, memberikan tambahan hasil pertanian yang akan mendukung perekonmian masyarakat setempat. Kendala yang dialami petani jagung sama seperti petani padi yaitu terserang hama. Solusinya dengan penanaman kembali.
- Tembakau
Wilayah Desa Tanjung terdiri atas wilayah pesisir pantai dan dataran rendah yang sebagian besar adalah tanah atau ladang petanian dengan padi, jagung dan tembakau sebagai komoditas andalan Desa Tanjung sampai sekarang. Untuk penanaman tembakau dari Desa Tanjung secara kuantintas terbilang besar sampai sekarangpun tembakau menjadi pilihan utama dalam sektor ekonomi masyarakat Desa Tanjung. Dalam proses penanamannya dilakukan 1x dalam satu musim (tahun). Pemasaran untuk hasil tembakau dilakukan kepada tengkulak atau ada yang mengambil barangnya dan hasil panen untuk tembakau. Kendala dalam penanaman tembakau yaitu terserang hama. Solusi para petani yaitu mengatasi hal tersebut dengan memberikan pupuk pestisida dengan cara menyemprot daunnya.
- Kacang Hijau
di Desa Tanjung Kacang hijau merupakan salah satu sumber kekayaan perekonomian masyarakat desa tanjung yang sejatinya dalam hal sektor pertanian tembakau dan garam merupakan perekonomian yang utama bagi masyarakat desa tanjung. Dalam hal lain kacang hijau hanya menunggu musim yang memang cocok dalam penanamannya, proses penanaman kacang hijau dilakukan 1 kali dalam satu musim yaitu pada saat musim kemarau. Pemasaran untuk hasil kacang hijau dilakukan kepada tengkulak atau ada yang mengambil barangnya dan hasil panen untuk kacang hijau itu sendiri. Kendala dalam penanaman kacang hijau yaitu hama. Solusi para petani yaitu mengatasi hal tersebut dengan memberikan pupuk atau penyemprotan cairan pestisida.
- Garam
Menjadi petani garam adalah suatu anugerah yang di dapat oleh masyarakat desa tanjung. Dengan di dukung letak geografis yang strategis yang mana desa tanjung terletak dalam dua wilayah yang salah satunya yaitu wilayah yang berdekatan dengan pesisir atau bibir pantai. Dalam hal ini masyarakat desa tanjung memanfaatkan lahannya untuk dikelola menjadi lahan yang mendukung perekonomian atau pendapatan masyarakat sekitar menjadikan lahan tersebut menjadi ladang garam. Garam merupakan salah satu sumber pendapatan utama bagi masyarakat desa tanjung. Dalam proses pembuatan garam dibutuhkan sebidang atau tanah yang luas. Dimana volume air laut yang dibutuhkan hampir setara dengan tinggi garis bidang lahan. Dalam proses pembuatan garam dilakukan 2 minggu lamanya untuk menunggu air laut menjadi kristal atau butiran garam. Proses panen garam bisa didapatkan selama 1 bulan dua kali. Pemasaran untuk hasil garam biasanya dilakukan oleh tengkulak atau ada yang mengambil barangnya hasil garam itu sendiri. Kendala dalam proses pembuatan garam yaitu tergantung pada musim. Pada saat musim hujan hasil garam akan menurun disebabkan air laut tercampur dengan air hujan yang mengakibatkan dalam pengkristalan garamnya itu sendiri tergolong lama karena tanah selalu basah dan jarang tersinari matahari. Solusi bagi para petani yaitu mengatasi hal tersebut dengan metode atap rumah ( rumah prisma) dengan demikian pembuatan garam tidak tergantung pada musim, sehingga bisa terus memproduksikan garam walaupun itu musim penghujan.
Wisata
- Pantai Jumiang
Desa Tanjung salah satu daerah yang menyimpan potensi alam yang menakjubkan. Desa Tanjung memiliki tempat wisata yang sudah dikenal bahkan oleh masyarakat dari luar Madura. Terdapat dua wisata yang ada di Desa Tanjung tepatnya yang ada di Dusun Jumiang yaitu pantai Jumiang dan wisata religi bukit Jumiang. Pantai Jumiang menyuguhkan pemandangan yang indah kepada para wisatawan. Moment sunset bisa dilihat dari pantai Jumiang, begitupula dari bukit jumiang. Moment sunset inilah yang menjadi salah satu daya tarik dari wisata yang ada di Desa Tanjung, Dusun Jumiang.
Di pantai Jumiang juga dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar Jumiang sebagai lahan untuk menanam rumput laut, yang juga menjadi salah satu potensi yang dimiliki Desa Tanjung. Pantai tersebut juga ramai dikunjungi setiap sore oleh pemuda-pemuda desa dijadikan sebagai tempat bermain bola dipinggir pantai, dan juga tersedia layanan online dilaman https://www.jumiang.eu.org/ [2].
Wisata religi bukit Jumiang terdapat makam Buju’ Adirasa yang merupakan sesepuh dari masyarakat Desa Tanjung. Banyak masyarakat yang datang untuk berziarah ke makam Buju’ Adirasa bahkan ada yang dari luar pulau Madura. Wisata di bukit Jumiang tidak hanya sebagai wisata religi tetapi juga menjadi tempat rekreasi keluarga di akhir pekan. Sebagai tempat piknik keluarga atau sekadar tempat refresing dengan menikmati jajanan yang dijual oleh para pedagang kaki lima di bukit Jumiang.[3]
Referensi
- ^ "Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.56-2015)". www.kemendagri.go.id (dalam bahasa Indonésia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 2018-12-30.
- ^ "Wisata Pantai Jumiang". wisata-pantai-jumiang.business.site. Diakses tanggal 2023-05-12.
- ^ "admin", "admin" (2023-01-01). "web resmi desa tanjung". TANJUNG NEWS.