Keuskupan Agung Tokyo
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Keuskupan Agung Tokyo (bahasa latin:Tokyo archidioecesis; bahasa jepang:東京大使館区) adalah keuskupan agung yang berada di kawasan Sekiguchi, Bunkyo,Tokyo,Jepang. Keuskupan Agung Tokyo saat ini dipimpin oleh Yang Mulia, (Mgr).Tarcisio Isao Kikuchi, S.V.D.
Keuskupan Agung Tokyo Archidioecesis Tokyo カトリック東京大使館区 | |
---|---|
Lokasi | |
Negara | Jepang |
Tokyo | |
Statistik | |
Luas | 7.344 km2 (2.836 sq mi) |
Populasi - Total - Katolik | (per 2009) 19.200.258 96,157 (0.5%%) |
Informasi | |
Ritus | Ritus Latin |
Katedral | Katedral Santa Maria |
Kepemimpinan kini | |
Paus | Fransiskus |
Uskup | (Mgr) Tarcisio Isao Kikuchi |
Auksilier | James Koda Kazuo |
Situs web | |
tokyo.catholic.jp/en |
Sejarah
Evangelisasi di jepang bermula pada tahun 1549 dengan kedatangan St Fransiskus Xaverius dan berlanjut sampai 1587, ketika Toyotomi Hideyoshi mengeluarkan perintah yang melarang agama Kristen dan memerintahkan semua misionaris untuk meninggalkan Jepang. Pada tahun-tahun berikut terjadi penganiayaan, juga di Edo (Sekarang Tokyo) terjadi kasus kemartiran pada tahun 1612 dan 1623. Setelah "masa pengasingan", misionaris pertama dari Masyarakat Misi Paris tiba di Jepang pada tahun 1858 dan ditempatkan di tiga pelabuhan di Nagasaki, Yokohama dan Hakodate. Pada tahun 1876 misi evangelis di Jepang dibagi dalam dua Vikariat Apostolik: Jepang Selatan dengan pusat di Nagasaki dan Jepang Utara dengan pusat di Tokyo.
Apostolik Vikariat pertama di Jepang Utara adalah Mgr. Pierre Marie Osouf. Pada tanggal 17 April 1891, Vikariat Apostolik Jepang Utara dibagi menjadi Keuskupan Agung Tokyo dan Keuskupan Hakodate, dan Mgr. Osouf diangkat sebagai Uskup Agung Tokyo yang pertama. Pada tanggal 13 Agustus 1912, Keuskupan Agung Tokyo menyerahkan prefektur Toyama, Fukui dan Ishikawa ke wilayah Prefektur Apostolik Niigata yang baru didirikan, dan pada tanggal 18 Februari 1922, Prefektur Aichi dan Gifu diserahkan ke wilayah Prefektur Apostolik yang baru didirikan Nagoya. Pada bulan November 1937, Tokyo dipercayakan kepada biarawan Jepang dan tinggal di Tokyo-to dan Prefektur Chiba. Wilayah yang tersisa terpisah untuk membentuk Keuskupan Yokohama. Uskup Agung pertama yang dipilih di antara biarawan Jepang adalah Uskup Agung Petrus Tatsu Doi.