Lompat ke isi

Dinasti Artuqiyah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 18 Mei 2023 06.25 oleh Vëantur07 (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Karavanserai yang dibangun oleh beylik Turki Artuklu tahun 1275 di Mardin (hari ini tempat itu adalah sebuah hotel).

Dinasti Artuqid (Artuklu dalam bahasa Turki, kadang-kadang juga disebut Artukid atau Ortokid) adalah sebuah dinasti yang menguasai Anatolia timur dan Irak utara pada abad ke-11 dan abad ke-12. Dua cabang utama dari dinasti ini dikuasai dari Hasankeyf (Hısn-ı Keyf, Hısnkeyfa) di antara tahun 1102-1231 dan Mardin di antara tahun 1106-1186 (dan sampai tahun 1409 sebagai pengikut). Terdapat cabang ketiga yang menguasai kota Harput pada tahun 1112 dan merdeka di antara tahun 1185-1233.

Dinasti ini didirikan oleh Artuq, anak dari Eksük. Tutush menunjuk Artuq sebagai gubernur Yerusalem tahun 1086. Artuq meninggal tahun 1091, dan anaknya Sokman dan Ilghazi dikeluarkan dari Yerusalem oleh pemimpin Fatimid al-Afdal Shahanshah tahun 1098. Dinasti Fatimid kehilangan kota itu kepada Tentara Salib pada tahun berikutnya setelah Pengepungan Yerusalem tahun 1099.

Sökmen dan Ilghazi menempatkan diri mereka di Diyarbakır, Mardin, dan Hasankeyf di wilayah al-Jazira. Disana mereka terlibat konflik dengan kesultanan Seljuk. Sökmen, bey dari Mardin, mengalahkan Tentara Salib pada Pertempuran Harran pada tahun 1104. Ilghazi menggantikan Sökmen di Mardin dan memaksakan kendalinya atas Aleppo atas permintaan qadi Ibn al-Khashshab pada tahun 1118. Tahun berikutnya, Ilghazi mengalahkan negara Tentara Salib Kepangeranan Antiokhia pada Pertempuran Ager Sanguinis tahun 1119.

Daftar Penguasa

[sunting | sunting sumber]

Cabang utama dinasti Artuqid adalah yang berbasis di Hasankeyf, Harput, Mardin dan Aleppo.

Terlepas dari seringnya mereka berperang, anggota dinasti Artuqid meninggalkan banyak monumen arsitektur. Penguasa Artuqid menugaskan banyak bangunan umum, seperti masjid, pasar, jembatan, rumah sakit, dan pemandian untuk kepentingan rakyatnya. Mereka meninggalkan warisan budaya yang penting dengan berkontribusi pada sastra dan seni pengerjaan logam. Gagang pintu dan pintu Masjid Agung Cizre adalah contoh unik pengerjaan logam Artuqid, yang dapat dilihat di Museum Seni Turki dan Islam di Istanbul, Turki.

Mata Uang

[sunting | sunting sumber]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]