Lompat ke isi

Hermawi Taslim

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Hermawi Taslim
LahirHermawi Fransiskus Taslim
6 Oktober 1961 (umur 62)
Padang, Sumatra Barat, Indonesia
KebangsaanIndonesia
OrganisasiNasional Demokrat (2012–2013)
Partai politikPDI (hingga 1997)
PKB (1998–2013)
Nasdem (sejak 2013)

Hermawi Fransiskus Taslim, SH (lahir 6 Oktober 1961) adalah seorang politikus berkebangsaan Indonesia.[1] Saat ini, ia memegang jabatan sebagai Pelaksana Tugas Seketaris Jenderal Partai NasDem sejak 17 Mei 2023 menggantikan Johnny G. Plate yang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia.[2] Sebelum bergabung dengan NasDem, Hermawi merupakan anggota Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan diberhentikan pada 2013.[3]

Kehidupan pribadi

Dia dilahirkan dengan nama Hermawi Fransiskus Taslim pada 6 Oktober 1961. Ia memiliki darah keturunan Tionghoa Padang.[4] Sejak kecil, ia menganut Katolik Roma.[butuh rujukan] Pada 2013, Hermawi dinobatkan sebagai salah satu 21 Tokoh Kristiani oleh Narwastu.[5]

Kiprah politik

Kiprahnya dalam dunia politik bermula ketika Hermawi menjadi anggota Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di masa Orde Baru dan sempat memegang jabatan Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia di Jakarta. Dia memiliki hubungan dekat dengan Abdurrahman Wahid yang kelak ikut mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di awal reformasi. Pernah dirinya mengemban jabatan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa di tingkat pusat dalam kurun waktu 2002 sampai 2005. Pasca Pemilu Legislatif 2004, ia bekerja sebagai staf ahli Majelis Permusyawaratan Rakyat hingga tahun 2007. Pada tahun 2005, Hermawi ditunjuk untuk menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa untuk masa jabatan 2005–2010.

Hermawi bersama pengurus partai dari kubu Abdurrahman Wahid sempat berkonflik dengan pengurus PKB pimpinan Muhaimin Iskandar.[6] Bahkan, mereka sempat mengajukan gugatan atas keputusan yang dikeluarkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI terkait ditetapkannya kepengurusan PKB pimpinan Muhaimin.[7]

Pada 2013, Hermawi diberhentikan dari partainya, PKB pimpinan Muhaimin Iskandar. Tidak lama setelahnya, ia bersama dengan Effendy Choirie—mantan kader PKB—bergabung dengan Partai NasDem.[3] Pada Mei 2023, Johnny G. Plate selaku Menteri Komunikasi dan Informatika RI sekaligus Sekretaris Jenderal Partai NasDem ditetapkan sebagai tersangka atas kasus korupsi terkait pengadaan infrastruktur Base Transceiver Station.[8] Oleh karenanya, Surya Paloh sebagai ketua umum menunjuk Hermawi sebagai Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Partai NasDem.[9]

Referensi

  1. ^ "Hermawi Taslim, Bebas dan Merdeka". Partai Nasional Demokrat. 28 November 2017. Diakses tanggal 17 Mei 2023. 
  2. ^ Al Fiqri, Achmad (17 Mei 2023). "Partai Nasdem Tunjuk Hermawi Taslim Jadi Plt Sekjen Gantikan Johnny G Plate". Sindo News. Diakses tanggal 17 Mei 2023. 
  3. ^ a b Asril, Sabrina (9 April 2013). Dwi Wedhaswary, Inggried, ed. "Gus Choi dan Hermawi Taslim Gabung ke Nasdem". Kompas.com. Diakses tanggal 17 Mei 2023. 
  4. ^ Yusman (15 Januari 2014). "Hermawi Taslim Dialog dengan Tionghoa Muda Tangerang untuk Publikasi". Citra News Indonesia. Banten. Diakses tanggal 18 Mei 2023. 
  5. ^ "Hermawi F. Taslim, S.H. Termasuk dalam "21 Tokoh Kristiani 2013 Pilihan NARWASTU"". Narwastu. Diakses tanggal 18 Mei 2023. 
  6. ^ Kusumadewi, Anggi (3 April 2008). "Kubu Muhaimin Sebut 7 Oknum Penghancur PKB". Okezone. Jakarta. Diakses tanggal 18 Mei 2023. 
  7. ^ "PKB Gugat SK Menteri Hukum". Tempo.co. Jakarta. 2 Februari 2010. Diakses tanggal 18 Mei 2023. 
  8. ^ Akbar, Adrial (17 Mei 2023). "Menkominfo Johnny G Plate Jadi Tersangka dan Ditahan di Kasus BTS Rp 8 T!". detik.com. Diakses tanggal 17 Mei 2023. 
  9. ^ "Paloh Tunjuk Hermawi Taslim Plt Sekjen Nasdem Usai Plate Tersangka". CNN Indonesia. Jakarta. 17 Mei 2023. Diakses tanggal 18 Mei 2023.