Lompat ke isi

Nuri-bayan maluku

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 20 Mei 2023 11.05 oleh RenFZ20 (bicara | kontrib) (#1Lib1Ref #1Lib1RefID)
Nuri bayan
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Eclectus

Wagler, 1832
Spesies:
E. roratus
Nama binomial
Eclectus roratus
(Müller, 1776)
Eclectus roratus

Nuri bayan atau Bayan (Eclectus roratus) adalah burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 43 cm, dari salah satu genus burung paruh-bengkok Eclectus. Burung ini sangat berbeda dengan burung paruh-bengkok lainnya. Nama Eclectus berasal dari kata eklektik, karena warna yang dimorfik secara seksual. Pada awalnya, ahli burung di Eropa mengira Nuri bayan jantan dan betina adalah dua spesies yang berbeda. Burung jantan umumnya memiliki bulu dengan warna hijau zamrud yang cerah. Sisi tubuh dan bagian bawah sayap berwarna kemerahan, dengan sentuhan biru pada sayap dan ekor. Bagian atas paruh berwarna oranye dengan ujung kuning, dan bagian bawah paruh berwarna hitam. Bulu burung betina umumnya berwarna kemerahan, dan perut, bagian samping tubuh, bagian bawah dada, dan tengkuk berwarna biru violet, dengan bagian atas dan bawah paruh berwarna hitam [2]

Ciri-ciri

Nuri bayan jantan memiliki bulu hijau, bawah sayap dan sisi dada berwarna merah dan biru, dan kaki berwarna abu-abu kehitaman. Paruh atas berwarna jingga kemerahan dengan ujung kuning, paruh bagian bawah berwarna hitam. Burung betina memiliki bulu merah, dada dan punggung biru keunguan, dan paruh berwarna hitam. Umumnya, betina berukuran lebih kecil dari jantan.

Makanan burung ini adalah aneka buah-buahan, kacang, dan biji-bijian. Burung ini bersarang di dalam lubang pohon. Betina biasanya menetaskan dua butir telur berwarna putih.

Penyebaran

Nuri bayan (Eclectus roratus) adalah spesies burung nuri yang berasal dari Kepulauan Solomon, Sumba, Papua Nugini dan pulau-pulau di dekatnya, Australia bagian timur laut, dan Kepulauan Maluku[3][2].

Daerah sebaran Nuri bayan adalah di hutan dataran rendah, savana, hutan bakau dan perkebunan kelapa di Maluku, kepulauan Sunda Kecil, Irian, Australia, Papua Nugini dan Kepulauan Solomon. Ada sekitar sembilan subspesies Nuri bayan di alam liar, tersebar di pulau-pulau tersebut.

Di alam liar, sementara burung jantan bertengger di cabang luar pepohonan, burung betina biasanya bertengger di dekat batang pohon. Lokasi ini, bersama dengan bulu merah dan birunya, memberikan kamuflase yang ideal di bagian dalam pepohonan yang gelap[3].

Ancaman

Nuri bayan masih banyak ditemui di habitatnya, namun hilangnya habitat hutan dan penangkapan liar yang terus berlanjut untuk perdagangan, mengancam keberadaan burung ini dan spesies lainnya pada masa yang akan datang. Nuri bayan dievaluasikan sebagai berisiko rendah di dalam IUCN Red List.

Nuri bayan telah dilindungi oleh undang-undang R.I no 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya dengan dimasukkannya sebagai daftar lampiran pada Peraturan pemerintah no 7 tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa liar.

Setiap tahunnya sekitar 10.000 ekor burung paruh bengkok ditangkap dari kawasan Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, dan Papua untuk diperdagangkan. Burung paruh bengkok tersebut bukan hanya diperdagangkan di tingkat domestik, tetapi juga diselundupkan ke Filipina. Burung paruh bengkok yang ditangkap dari Halmahera Utara tersebut terdiri dari jenis kakatua putih(Cacatua alba), kasturi ternate (Lorius garrulus), nuri bayan (Eclectus roratus) dan nuri kalung ungu (Eos squamata).

Referensi

  1. ^ BirdLife International (2012). "Eclectus roratus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2013.2. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 26 November 2013. 
  2. ^ a b Heinsohn, Robert; Legge, Sarah (2003-02). "Breeding biology of the reverse‐dichromatic, co‐operative parrot Eclectus roratus". Journal of Zoology. 259 (2): 197–208. doi:10.1017/s0952836902003138. ISSN 0952-8369.  line feed character di |title= pada posisi 65 (bantuan);
  3. ^ a b Martínez, Eduardo Cesario Araújo; Paz, Vanair Carlos; Navarro, Rodrigo Diana (2020-08-27). "Behavior of male and female eclectus parrot (Eclectus roratus) in an artificial environment". Acta Scientiarum. Biological Sciences. 42: e46431. doi:10.4025/actascibiolsci.v42i1.46431. ISSN 1807-863X. 

Pranala luar