Purba
Purba | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Aksara Batak |
| ||||||||||||||
Nama marga | Purba | ||||||||||||||
Nama/ penulisan alternatif |
| ||||||||||||||
Silsilah | |||||||||||||||
Jarak generasi dengan Siraja Batak |
| ||||||||||||||
Nama lengkap tokoh | Raja Purba | ||||||||||||||
Nama anak |
| ||||||||||||||
Kekerabatan | |||||||||||||||
Induk marga | Simamora | ||||||||||||||
Kerabat marga | |||||||||||||||
Asal | |||||||||||||||
Suku | Batak | ||||||||||||||
Etnis | |||||||||||||||
Daerah asal |
|
Purba (Surat Batak: ᯇᯒᯮ᯲ᯅ; ᯈᯓᯮ᯳ᯅ) adalah salah satu marga Batak Toba dan salah satu dari 4 marga utama Batak Simalungun. Pada masa dinasti Si Singamangaraja, marga Purba merupakan salah satu dari enam marga yang disebut sebagai "Si Onom Ompu", yakni permusyawaratan enam marga untuk memilih Si Singamangaraja yang baru.
Etimologi
Secara etimologis, nama Purba berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu purwa yang berarti timur. Dalam bahasa Batak Simalungun, Purba berarti gelagat masa datang, pengatur, pemegang undang-undang, tenungan pengetahuan, dan cendekiawan/sarjana.[1]
Sejarah
Purba dalam masyarakat Batak Simalungun
Purba adalah marga dari Raja Kerajaan Banua Purba, salah satu kerajaan yang pernah ada di daerah Simalungun, Sumatra Utara. Raja Purba memiliki keturunan, yaitu: Tambak, Sidasuha (Sidadolog dan Sidagambir), Sigumonrong, dan Tua. Kemudian ada lagi, yakni: Purba Siboro, Tanjung, Pakpak, Girsang, Tondang, dan Sihala. Keturunan Purba Batak Simalungun ini, saat bertemu dengan keturunan Purba Batak Toba dari Humbang, mereka merasa seperti saudara kandung. Keturunan Purba Batak Simalungun ini awalnya bermukim di Simalungun, kemudian menyebar ke berbagai daerah.
Daftar penguasa Partuanan Purba Pakpak di Pamatang Purba
- Tuan Parultopultop (1624–1648)
- Tuan Ranjiman (1648–1669)
- Tuan Nanggaraja (1670–1692)
- Tuan Batiran (1692–1717)
- Tuan Bangkaraja (1718–1738)
- Tuan Baringin (1738–1769)
- Tuan Bona Batu (1769–1780)
- Tuan Raja Ulan (1781–1799)
- Tuan Atian (1800–1825)
- Tuan Horma Bulan (1826–1856)
- Tuan Raondop (1856–1886)
- Tuan Rahalim (1886–1921)
- Tuan Karel Tanjung (1921–1931)
- Tuan Mogang (1933–1947)
Purba dalam masyarakat Batak Toba
Pada masa kerajaan Batak yang berpusat di Bangkara, terdapat empat kerajaan utama yang disebut Raja Maropat. Salah satu di antaranya adalah Raja Maropat Humbang yang saat ini dikenal dengan nama Humbang Hasundutan. Di daerah ini, Tuan Simamora menikahi boru Lontung, yakni Si Boru Panggabean.
Kemudian, Tuan Simamora mempunyai tiga orang putra, yaitu Purba, Manalu, dan Debataraja (keturunannya kebanyakan menggunakan marga Simamora); menurut versi lain, Purba, Manalu, dan Debataraja merupakan mardongan tubu dengan Silaban, Lumbantoruan, Nababan, dan Hutasoit (mereka satu ibu tetapi lain bapak). Purba mempunyai tiga orang putra, yaitu: Patomhobol, Parhorbo, dan Sigulang Batu.
Pada abad ke-18, terdapat populasi ada marga Simamora dari Bangkara yang merantau melalui Pulau Samosir untuk kemudian menetap di Haranggaol dan mengaku dirinya Purba. Mereka ini adalah marga Purba keturunan Sigulang Batu yang kemudian menetap di Tangga Batu dan Purbasaribu.[butuh rujukan]
Selain itu, ada juga Purba Manorsa, yaitu keturunan Purba Parhorbo yang berasal dari Simamora Nabolak (dekat Sipultak Siborongborong), Humbang Habinsaran, yang juga merantau ke Simalungun. Keturunan Simamora ini menetap di daerah tersebut dan keturunannya menganggap dirinya sebagai orang Batak Simalungun dan bukan lagi sebagai orang Batak Toba (berbeda dengan Purba Sigulang Batu). Marga Purba dari Humbang dan Simalungun juga menurunkan dan berkerabat dengan marga Tarigan di Batak Karo.
Turunan
Purba terdiri dari banyak turunan marga, antara lain:
- Girsang:
- Girsang Jabu Bolon
- Girsang Na Godang
- Girsang Parhara
- Girsang Rumah Parik
- Girsang Bona Gondang
- Pakpak
- Siboro
- Sidasuha:
- Sidadolog
- Sidagambir
- Sigumonrong
- Sihala
- Silangit
- Tambak
- Tambun Saribu
- Tanjung
- Tondang
- Tua
Selain dari sub-marga di atas, beberapa etnis yang hidup di sekitar daerah Simalungun juga berbaur dengan penduduk bermarga Purba dan mengakibatkan timbulnya afiliasi marga-marga lain dengan marga Purba, antara lain: Manorsa, Simamora, Sigulang Batu, Parhorbo, dan Pantomhobol.
Purba Tanjung
Purba Tanjung berasal dari Sipinggan, Simpang Haranggaol, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun. Beberapa sumber menyatakan bahwa "Tanjung" pada marga ini berasal dari lokasi kampung Sipinggan yang merupakan sebuah tanjung di Danau Toba, arah Haranggaol.
Keturunan Purba Tanjung berasal dari garis keturunan Ompung Marsahan Omas (dalam bahasa Indonesia berarti bercawan emas, karena kebiasaannya minum dari cawan emas), yang adalah keturunan Purba Parhorbo. Marsahaan Omas memiliki keturunan bernama Bongguran yang memiliki kebiasaan "maranggir" (mandi air jeruk purut) di sekitar kampung Nagori, dengan menggunakan cawan emas.
Marsahan Omas memiliki 3 keturunan, yaitu:
- Tuan Siborna
- Nahoda Raja
- Namora Soaloon
Nahoda Raja memiliki anak bernama Raja Omo yang merupakan Purba Tanjung pertama yang bermukim di Sipinggan.
Daftar silsilah Purba Tanjung adalah sebagai berikut:
- Raja Omo
- Raja Girahma
- Raja Na Ijombai Gabur
- Raja Napinajongjong
- Raja Daniel Igor Jakarta (3 bersaudara), menghilang
- Raja Pusia
- Paulus Purba Tanjung (6 bersaudara)
- Markus Purba Tanjung (P Siantar)
- James M. Purba Tanjung (Bandung)
- Gabriel Radewa Purba Tanjung (Bandung)
Purba Siboro
Purba Siboro berasal dari Haranggaol, Simalungun. Ada marga lain yang terkait dengan Siboro, yaitu Siboro Suha (kisahnya salah satu keturunan Siboro bersama abangnya Sidasuha (Purba Dasuha) pergi ke Sianjur Mulamula dan hidup bersama). Pada tahun 1996, salah satu putra dari Raja Siboro diculik dan dinyatakan menghilang berserta ketiga saudaranya.
Purba Sigumonrong
Purba Sigumonrong berasal dari daerah Cingkes yang merupakan salah satu nagori yang berada di Kecamatan Dolok Silau, Kabupaten Simalungun.
Purba Tambak
Marga Purba Tambak berasal dari daerah Dolok Silau, Simalungun. Leluhur marga ini adalah Datu Parulas/Parultop, yang berasal dari Purba Sigulang Batu dari Humbang.
Purba Dasuha
Purba Sidasuha (atau Purba Dasuha) berasal dari daerah Tiga Runggu, Purba, Simalungun. Leluhur marga ini yaitu Purba Sigulang Batu dari Humbang. Purba Dasuha pecah menjadi Purba Sidadolog dan Purba Sidagambir.
Purba Girsang
Purba Girsang (atau Girsang saja) berasal dari Silimakuta, Simalungun. Ada beberapa opini tentang marga Girsang:
- Marga ini berasal dari Datu Parulas Parultop (Purba Sigulang Batu) dan mendirikan Kerajaan Silimakuta yang merupakan kerajaan paling muda di Simalungun. Girsang ini berkerabat dengan Siboro, Purba Tambak, Purba Dasuha, dan Tarigan.
- Girsang (Ompu Girsang Lumbantoruan) berasal dari marga Sihombing Lumbantoruan dari Siborongborong yang kemudian pergi ke Lehu, Dairi, dan keturunannya pergi ke Nagasaribu, Silimakuta, Simalungun (bukan Nagasaribu yang dekat Siborongborong).
Sebagian meyakini bahwa Girsang ini merupakan sub-marga Sihombing Lumbantoruan, yang berarti Girsang itu marga Batak Toba. Dua opini itu masih diperdebatkan sampai sekarang.
Tokoh
Beberapa tokoh yang bermarga Purba, di antaranya adalah:
- Belman Purba Dasuha, Ephorus GKPS 2005—2010
- Guntur S. Siboro, mantan Direktur PT. Indosat
- James Purba
- Jasarmen Purba, anggota DPD RI
- Johan Morgan Purba
- Johannes Purba, pencipta lagu tahun 1980-an
- Junimart Girsang, advokat
- Juniver Girsang
- Madja Purba
- Mesron Siboro, Polri
- Parlindungan Purba
- Radjamin Purba
- Ramsin Siboro, TNI-AD
- Ramona Purba
- Robby Purba
- Teddy Purba
- Yan Apul H. Girsang, advokat, Ketua Dewan Kehormatan IAI (Ikatan Advokat Indonesia)
- Kolestra Siboro, Polri
- Deddy Fajar Purba , Ephorus GKPS 2020-2025
Referensi
- ^ Pdt Juandaha Raya P. Dasuha, STh, SIB (Perekat Identitas Sosial Budaya Simalungun) 22/10/2006