Anas Nasional Sejahtera
Induk | PT Anas Nasional Sejahtera |
---|---|
Didirikan | 1 April 1960Bukit Tinggi, Sumatera Barat | di
Pendiri | Anas Sutan Jamaris |
Kantor pusat |
|
Wilayah layanan | Sumatera Barat–Bandung |
Jenis layanan | Antarkota |
Kelas | Ekonomi, Bisnis, Eksekutif dan Eksekutif Royal |
Rute terpendek | Lubuk Basung-Bukittinggi-Padang |
Rute terpanjang | Lubuk Basung-Bukittinggi-Padang-Jakarta-Bandung |
Jenis bahan bakar | Solar |
CEO | William Anas |
Situs web | www |
PT Anas Nasional Sejahtera (disingkat dengan akronim ANS) adalah sebuah perusahaan jasa transportasi angkutan penumpang darat yang berasal dari Sumatera Barat.[1] Pada puncak kejayaannya, ANS adalah salah satu operator bus terbesar di Sumatera dan merupakan yang terbesar di Sumatra Barat yang masih beroperasi hingga kini.
Trayek
Pada era 1980-an hingga 1990-an, ANS pernah melayani jaringan trayek atau rute dari Banda Aceh di ujung utara Sumatera hingga Denpasar, Bali. Walaupun melakukan transit di Jakarta, jaringan trayek ini mungkin merupakan jarak terjauh yang dijalani oleh sebuah perusahaan otobus di Indonesia.
ANS melayani trayek ke arah barat, dari Jakarta ke berbagai kota tujuan di pulau Sumatera, seperti Banda Aceh, Medan, Pekan Baru, Padang, Bukit Tinggi, Pariaman, dan lainnya. Selain ke barat, ANS juga membuka trayek dari Jakarta ke arah timur, seperti ke Surabaya, Malang hingga Denpasar, Bali.
Untuk trayek yang lebih dekat, ANS melayani rute dari beberapa kota di Sumatera Barat, seperti Padang, Bukit Tinggi, Pariaman, dan lainnya menuju beberapa kota di pulau Sumatera, seperti Banda Aceh, Medan, Pekan Baru, Dumai, Jambi, Palembang, Bengkulu, dan lainnya.
Lintas Sumatera
Angkutan penumpang bus jarak jauh, terutama rute pulau Jawa menuju Sumatera dan sebaliknya mengalami masa kejayaan sebelum adanya layanan low cost carrier oleh berbagai maskapai penerbangan. Dengan armada lebih dua ratus unit, selama bertahun-tahun, ANS bersama PMTOH (Aceh), ALS (Sumatera Utara), Sinar Dempo (Sumatera Selatan), Gumarang Jaya (Lampung), dan NPM (Sumatra Barat) merajai jalan raya lintas Sumatera, baik lintas tengah maupun lintas timur.
Memasuki awal dekade 2000-an, ANS bersama puluhan perusahaan otobus lain yang menjalani trip Sumatera–Jawa mengalami masa suram, karena banyak penumpang yang beralih ke moda transportasi udara yang tarifnya hanya sedikit lebih mahal dibanding angkutan penumpang darat (bus).[2]
Rujukan
- ^ "Bus Lintas Sumatera Sepi Penumpang" Tempo.co, 26 Oktober 2005. Diakses 14 November 2015.
- ^ "Perang Tarif Pesawat, Bus Padang-Jakarta Kolaps" Liputan6.com, 25 Juni 2003. Diakses 14 November 2015.
Pranala luar
- Situs web resmi Anas Nasional Sejahtera (ANS)
- "Bus ANS Chevrolet (1970-an)" Suryadi, Goodreads.
- "Otobus Yang Tinggal Kenangan" Diarsipkan 2015-11-17 di Wayback Machine. Haluan.
- "Hidup Segan, Mati Pun Tak Mau..." Jakbus.com.
- "Bus Di Sumatra Barat Mewarnai Cerita Perantauan Orang Minang Tempo Dulu" Bus Dalam Foto.