Lompat ke isi

Leenawaty Limantara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 12 Juni 2023 05.24 oleh AABot (bicara | kontrib) (fix)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Leenawaty Limantara
Lahir24 Juni 1965 (umur 59)
Teluk Betung, Lampung, Indonesia
KebangsaanIndonesia
AlmamaterUniversitas Kristen Satya Wacana (1990)
Kwansei Gakuin University (1994, 1998)
Universitas Ludwig Maximilian München (2001)
Karier ilmiah
BidangPigmen Klorofil
InstitusiUniversitas Ma Chung
Universitas Pembangunan Jaya

Leenawaty Limantara (nama dan gelar: Dra. Leenawaty Limantara, M.Sc., Ph.D; nama panggilan: Shinta; lahir 24 Juni 1965) merupakan ilmuwan perempuan Indonesia dan pemimpin perempuan institusi pendidikan tinggi Indonesia. Sebagai ilmuwan ia dikenal di masyarakat fotosintesis dunia sebagai ahli pigmen klorofil dan aplikasinya dalam fotodinamika terapi.[1]

Dr. Limantara adalah rektor pendiri Universitas Ma Chung, Malang dan memimpin universitas tersebut hingga dua (2) periode (2007 – 2015), membawa Universitas Ma Chung berhasil diakui sebagai lima universitas swasta terbaik di Jawa Timur. Ia kemudian menjadi rektor di Universitas Pembangunan Jaya (UPJ), Bintaro, Tangerang Selatan sejak tahun 2015.

Berbagai penghargaan prestisius baik sebagai ilmuwan maupun sebagai pendidik telah ia dapatkan antara lain Dosen Berprestasi Peringkat 1 Provinsi Jawa Tengah tahun 2004, Dosen Berprestasi Nasional Peringkat ke-2 tahun 2004, Science and Technology Award tahun 2005[1] dari Indonesia Toray Science Foundation (2005), dan the Humboldt Alumni Award tahun 2018[2] dari the Alexander von Humboldt Foundation, Jerman.[3]

Riwayat Hidup

[sunting | sunting sumber]

Leenawaty Limantara lahir di Teluk Betung, Lampung pada tanggal 24 Juni 1965. Ayahnya bernama Indra Gunawan Limantara dan ibunya bernama Susy L. Lena. Ia adalah bungsu dari 6 bersaudara, 4 kakak laki-laki dan yang bersangkutan adalah kembar identik. Leenawaty Limantara menikah dengan Tatas Brotosudarmo.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Leenawaty Limantara menyelesaikan sarjana tingkat satunya di fakultas biologi Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga tahun 1990, lalu menyelesaikan pendidikan S-2 (1994) dan S-3 (1998) di bidang kimia di Kwansei Gakuin University,[4] Jepang. Ia lulus pendidikan S-2 dari Universitas Kwansei Gakuin sebagai lulusan terbaik tahun 1994. Ia melakukan Postdoctoral di Departemen Biologi I, Universitas Ludwig Maximillians München tahun 2001 melalui program Bioscience Special Programme dari Lembaga Pertukaran Akademik Jerman (DAAD), dan tahun 2004 melalui program Georg Foster Fellowship dari Alexander von Humboldt Foundation.

Kiprah Penelitian

[sunting | sunting sumber]

Leenawaty Limantara dikenal oleh masyarakat fotosintesis dunia sebagai penemu pertama kation radikal molekul bakterioklorofil a di dalam kompleks antena penangkap cahaya dari bakteri mutan Rhodobacter sphaeroides.[5] Selain itu ia menemukan beberapa konsep dan teori, antara lain teori resonansi struktur baktrioklorofil a berdasarkan pendekatan simetri D2h dari kondisi keadaan pada keempat atom nitrogennya dengan menggunakan spektroskopi Resonansi Magnet Inti.[6] Ia penemu teori aturan ikatan pada gugus makrosiklik bakterioklorofil a sehingga mempengaruhi keadaan tereksitasi dari molekul tersebut dengan pengamatannya melalui spektroskopi resonansi Raman.[7] Dari kedua temuan tersebut struktur resonansi dan keadaan eksitasi dari molekul bakterioklorofil a ditetapkan. Ketika Postdoctoral di Universitas Ludwig Maximillians München, ia bekerja bersama Professor Hugo Scheer menggunakan molekul bakterioklorofil a dan derivatifnya sebagai sensitizer dalam terapi tumor dengan metode fotodinamika.[8]

Di Indonesia dikenal sebagai "ibu klorofil Indonesia" yang mengangkat riset di bidang pigmen klorofil untuk kesehatan, nutrasetikal, dan sebagai sensitizer untuk terapi kanker.[9] Hasil riset-risetnya telah menghantarnya memperoleh penghargaan prestisius dari Indonesia Toray Science Foundation berupa Science and Technology Award.[1][10][11] Bersama dengan suaminya, Tatas Brotosudarmo, pada tahun 2011 ia mendirikan Ma Chung Research Center for Photosynthetic Pigments (MRCPP) di Universitas Ma Chung. Suatu pusat penelitian yang fokus di bidang pigmen fotosintesis, dimana Dr. Limantara menjadi peneliti utama bidang pigmen klorofil dan aplikasinya bagi kesehatan.[12]

Pemimpin Perempuan di Institusi Pendidikan Tinggi

[sunting | sunting sumber]

Karier sebagai pemimpin perempuan di institusi pendidikan tinggi di Indonesia, Leenawaty Limantara awali dari Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga dimana ia menjadi Kepala Program Studi Magister Biologi tahun 2004 – 2007. Keberhasilan dia memimpin dan juga kepakaran dia sebagai ibu klorofil Indonesia menghantarnya bertemu dengan Bapak Mochtar Riady, yang saat itu bersama para Alumni Ma Chung akan mendirikan Universitas Ma Chung. Di sana, Leenawaty Limantara turut mendirikan Universitas Ma Chung dan menjadi Rektor Pertama, dan berkarya selama dua periode dari tahun 2007 – 2015. Universitas Ma Chung dipimpin mulai dari lahan kosong, hingga berdiri dan menjadi 5 besar universitas swasta terbaik di Jawa Timur. Universitas Ma Chung dikenal dengan universitas berbasis riset, kemampuan triligual dari alumninya, serta pendidikan karakter. Pada tahun 2015, Leenawaty Limantara kemudian pindah ke Bintaro, Tangerang Selatan bergabung dan memimpin Universitas Pembangunan Jaya. Ia menjadi rektor di Universitas Pembangunan Jaya dua periode. Sebagai pemimpin perempuan di bidang pendidikan tinggi, Leenawaty Limantara pernah dipercaya sebagai pembicara dalam acara European Higher Education Area (EHEA), Ministerial Conference and the Fourth Bologna Policy Forum (BPF) di Yerevan, Armenia.

Trainer Pengembangan Kapasitas Pendidikan Tinggi

[sunting | sunting sumber]

Sejak tahun 2013, Leenawaty Limantara terjun sebagai trainer tingkat internasional untuk pengembangan kapasitas peneliti muda di ASEAN, khususnya dalam program ProGRANT.[13] ProGRANT, Proposal Writing for Research Grants, yaitu program DIES (Dialogue on Innovative Higher Education Strategies) yang didukung oleh DAAD dan the German Rectors’ Conference (HRK).[14] Program ProGRANT tersebut memberi pelatihan bagi para peneliti dan pemegang PhD yang masih muda (hingga 40 tahun) dari negara-negara Amerika Latin, Afrika, Timur Tengah dan Asia Tenggara untuk mengembangkan keterampilan menulis proposal sesuai dengan standar internasional dan untuk merancang, menulis dan menganggarkan proposal yang menjanjikan untuk pendanaan penelitian nasional dan internasional.

Duta Besar Ilmuwan Humboldt untuk Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Dalam tugasnya sebagai duta besar ilmuwan Alexander von Humboldt untuk Indonesia, Leenawaty Limantara menyelenggarakan tiga Humboldt Kolleg tahun 2011, 2014, dan 2017 yang menghimpun peneliti-peneliti dari Indonesia dan Asia Tenggara. Tujuan dari Humboldt Kolleg adalah membangun jejaring ilmuwan berprestasi khususnya di Indonesia untuk mempersiapkan mereka menjadi Humboldt Fellow. Dalam perannya, ia banyak menjadi nara hubung menyampaikan berbagai program dari Alexander von Humboldt Foundation bersama dengan Kedutaan Besar Jerman, DAAD, dan aktivitas pameran bersama universitas dan lembaga terkait dari Uni Eropa.

Humboldt Kolleg 2011, Leenawaty Limantara menggagas adanya tindaklanjut Malang Humboldt Resolution[15] yang kemudian dicanangkan tahun 2011 oleh Ketua Divisi Asia Alexander von Humboldt, Dr Klaus Manderla, yang dilanjutkan dengan pembentukan konsorsium dan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antar peneliti Humboldt Fellows di Asia. Salah satu tindak lanjut dari Malang Humboldt Resolution adalah ditemukannya para ilmuwan dari 15 negara pada pertemuan “International Conference on Natural Sciences” di Kota Batu tahun 2014.[16]

Karier Sampai 2019

[sunting | sunting sumber]

Berikut karier Leenawaty Limantara sampai dengan 2019:

Penghargaan Terpilih

[sunting | sunting sumber]

Penghargaan yang ia peroleh sampai dengan tahun 2019 antara lain:

  • 2019 – Outstanding Humboldt Award, Humboldt-Club Southeast Asia[17]
  • 2018 – Humboldt Alumni Award, the Alexander von Humboldt Foundation[18]
  • 2005 – Science and Technology Award, Indonesia Toray Science Foundation[19]
  • 2004 – Grant Award, Organization of the International Chemical Weapon Prohibition (ICWP) Netherland
  • 2004 – Georg Foster Fellow, the Alexander von Humboldt Foundation[20]
  • 2004 – Dosen Berprestasi Nasional Peringkat 2
  • 2004 – Dosen Berprestasi Peringkat 1, Kopertis Wilayah VI, Jawa Tengah
  • 2001 – Bioscience Special Fellowship, DAAD
  • 1994 – Lulusan Terbaik S-2 Universitas Kwansei Gakuin

Organisasi

[sunting | sunting sumber]
  • Trainer dan tim ahli DIES ProGRANT workshop for capacity building in ASEAN countries (2013 – Sekarang)
  • Dewan Pengurus Wilayah Banten Bidang Konferensi Internasional, Asosiasi Dosen Indonesia ADI (2019 – 2024)
  • Koordinator Bidang Tridarma Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia APTISI Cabang Benten (2019 – 2022)
  • Asesor ASEAN University Network Quality Assurance AUN-QA (2012 – 2013)
  • Presidium INDOSTAFF (2018 – 2021)
  • Duta Besar Ilmuwan (Ambassador Scientist) Alexander von Humbodt Foundation untuk Indonesia (2011 – 2017)
  • Ketua bidang manajemen pusat dan pengabdian masyarakat Ikatan Alumni Satya Wacana (IKASATYA) (2018 – 2023)
  • Pendiri Himpunan Peneliti Pigmen Indonesia HP2I
  • Anggota International Carotenoid Society

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c Administrator (2006-02-06). "Dr Leenawaty Limantara, 40 tahun". Tempo.co. Diakses tanggal 2020-06-15. 
  2. ^ "2018 Humboldt Alumni Awards presented to winners – new call for applications open". www.humboldt-foundation.de. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-15. Diakses tanggal 2020-06-15. 
  3. ^ "Rektor UPJ Raih Humboldt Alumni Award 2018 di Jerman". BEST TANGSEL | PORTAL BERITA TERIKINI (dalam bahasa Inggris). 2018-07-02. Diakses tanggal 2020-06-15. 
  4. ^ "TOP". Kwansei Gakuin University (dalam bahasa Jepang). Diakses tanggal 2020-06-15. 
  5. ^ Limantara, Leenawaty; Fujii, Ritsuko; Zhang, Jian-Ping; Kakuno, Tomisaburo; Hara, Hideyuki; Kawamori, Asako; Yagura, Tatsuo; Cogdell, Richard J.; Koyama, Yasushi (1998-12-01). "Generation of Triplet and Cation-Radical Bacteriochlorophyll a in Carotenoidless LH1 and LH2 Antenna Complexes from Rhodobacter sphaeroides". Biochemistry. 37 (50): 17469–17486. doi:10.1021/bi981803q. ISSN 0006-2960. 
  6. ^ Limantara, Leenawaty; Kurimoto, Yoshitaka; Furukawa, Kenji; Shimamura, Toshio; Utsumi, Hiroaki; Katheder, Ingrid; Scheer, Hugo; Koyama, Yasushi (1995-04-07). "The environment of the four nitrogen atoms of bacteriochlorophyll a in solutions as revealed by 15N NMR spectroscopy". Chemical Physics Letters (dalam bahasa Inggris). 236 (1): 71–77. doi:10.1016/0009-2614(95)00183-5. ISSN 0009-2614. 
  7. ^ Limantara, Leenawaty; Katheder, Ingrid; Scheer, Hugo; Schäfer, Wolfram; Koyama, Yasushi (1996-11-22). "The T1 and S1 raman spectra of 15N- and 2H-enriched bacteriochlorophyll a: changes in bond order upon triplet and singlet excitation". Chemical Physics Letters (dalam bahasa Inggris). 262 (5): 656–662. doi:10.1016/S0009-2614(96)01120-7. ISSN 0009-2614. 
  8. ^ Limantara, Leenawaty; Koehler, Peter; Wilhelm, Brigitte; Porra, Robert J.; Scheer, Hugo (2006). "Photostability of Bacteriochlorophyll a and Derivatives: Potential Sensitizers for Photodynamic Tumor Therapy". Photochemistry and Photobiology (dalam bahasa Inggris). 82 (3): 770–780. doi:10.1562/2005-09-07-RA-676. ISSN 1751-1097. 
  9. ^ sky. "Peneliti Klorofil Dr. Leenawaty Limantara Sumbang Dua Penemuan Ke Dunia". Langit Perempuan (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-15. 
  10. ^ Anna, Lusia Kus (ed.). "Klorofil, Si Hijau Pencegah Penyakit". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-06-15. 
  11. ^ "Darah Hijau Bernama Klorofil". Majalah Pertanian. 2009-01-01. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-15. Diakses tanggal 2020-06-15. 
  12. ^ "PEOPLE | Ma Chung Research Center for Photosynthetic Pigments (MRCPP)". mrcpp.machung.ac.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-10. Diakses tanggal 2020-06-15. 
  13. ^ "DIES ProGRANT". portal.uni-koeln.de. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-15. Diakses tanggal 2020-06-15. 
  14. ^ "Regional Experts". portal.uni-koeln.de. Diakses tanggal 2020-06-15. 
  15. ^ "Researchers from Southeast Asia adopt "Malang Humboldt Resolution"". www.humboldt-foundation.de. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-15. Diakses tanggal 2020-06-15. 
  16. ^ BeritaSatu.com. "Bahas Hasil Penelitian, Ilmuwan 15 Negara Bertemu di Malang". beritasatu.com. Diakses tanggal 2020-06-15. 
  17. ^ "The Outstanding Humboldtian Award". Humboldt-Kolleg 2019 (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-15. Diakses tanggal 2020-06-15. 
  18. ^ "2018 Humboldt Alumni Awards presented to winners – new call for applications open". www.humboldt-foundation.de. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-15. Diakses tanggal 2020-06-15. 
  19. ^ Administrator (2006-02-02). "Klorofil Mengobati Kanker". Tempo.co. Diakses tanggal 2020-06-15. 
  20. ^ "Prof. Dr. Leenawaty Limantara". Alexander von Humboldt Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-15. Diakses tanggal 15/06/2020.