Kejuaraan EFL
Ada usul agar Kejuaraan EFL diganti judulnya dan dipindahkan ke Kejuaraan Sepak Bola EFL (Diskusikan). |
Negara | Inggris (22 tim) |
---|---|
Klub lain dari | Wales (2 tim) |
Dibentuk |
|
Jumlah tim | 24 |
Tingkat pada piramida | 2 |
Promosi ke | Liga Utama Inggris |
Degradasi ke | Liga Satu |
Piala domestik | Piala FA Community Shield FA |
Piala liga | Piala EFL Trofi EFL |
Piala internasional | Liga Eropa UEFA (melalui Piala FA) Liga Konferensi Eropa UEFA (melalui Piala EFL) |
Juara bertahan liga | Burnley (2022–2023) |
Klub tersukses |
|
Televisi penyiar | TVRI |
Situs web | www |
Kejuaraan EFL 2022–2023 |
Liga Championship Inggris atau Liga Kejuaraan Inggris (bahasa Inggris: Football League Championship), atau The Championship adalah liga sepak bola tingkat menengah dalam sistem liga sepak bola di Inggris, di bawah Liga Primer dan merupakan divisi tertinggi dalam The Football League. Karena mendapat dukungan sponsor dari npower, maka nama resminya menjadi npower Championship. setelah npower, diganti oleh SKY TV sehingga namanya berubah menjadi Sky Bet Championship.
Nama Football League Championship pertama kali diperkenalkan pada musim 2004-05, setelah sebelumnya bernama Liga Sepak Bola Divisi Pertama (bahasa Inggris: Football League First Division).[1]
Liga ini terdiri dari 24 tim. Pada akhir musim, tiga tim teratas dipromosikan ke Liga Premier Inggris dan tiga tim terbawah harus degradasi ke Football League One. Dua tim teratas otomatis akan dipromosikan, sedangkan tim ketiga dipilih melalui pertandingan lanjutan antara peringkat ketiga hingga keenam. Peringkat ketiga bermain melawan peringkat keenam sementara peringkat keempat bermain melawan peringkat kelima. Dua pemenang diadu di Stadion Wembley. Pemenang di stadion Wembley akan dipromosikan ke Liga Primer.
Sejarah
The Football League secara resmi dibentuk dan diberi nama pada pertemuan di kota Manchester pada tanggal 17 April 1888. Musim pertama dari Football League mulai bergulir pada tanggal 8 September 1888. Liga berjalan dengan hanya satu divisi hingga musim 1891-92.
Sebelumnya pada tahun 1889 berdiri Football Alliance yang dianggap sebagai rival dari Football League, tetapi hanya berjalan tiga musim hingga musim 1891-92.
Mulai musim 1892-93 berikutnya Football League menbentuk divisi baru yang diberi nama divisi kedua (bahasa Inggris: Football League Second Division), dan divisi yang sudah ada sebelumnya diberi nama divisi pertama (bahasa Inggris: Football League First Division). Divisi II dibentuk untuk menampung penggabungan klub-klub dari Football Alliance. Liga berjalan dengan dua divisi hingga tahun 1920.
Pada tahun 1920 Football League mengakui klub-klub dari divisi pertama Liga Selatan. Klub-klub tersebut kemudian ditempatkan di Divisi Ketiga (bahasa Inggris: Football League Third Division) yang baru dibentuk. Musim 1920-21 liga bergulir dengan tiga divisi.
Hanya bertahan satu musim, Football League melakukan mengembangan liga kembali. Mulai musim 1921-22, liga mengakui sejumlah klub dari utara Inggris dan sebagai perluasan terakhir liga mengundang klub dari selatan yang lain untuk menyeimbangkan antara daerah selatan dan utara. Divisi III yang sudah ada sebelumnya berganti nama menjadi Divisi III Selatan (bahasa Inggris: Football League Third Division South), dan membentuk divisi baru dengan nama Divisi III Utara (bahasa Inggris: Football League Third Division North).
Kedua divisi tiga tersebut berjalan secara paralel, dan klub dari kedua Divisi III dipromosikan ke Divisi II pada setiap akhir musim.
Mulai musim 1958-59, Divisi III Utara dan Selatan yang masih bersifat regional diubah menjadi Divisi III dan Divisi IV (bahasa Inggris: Football League Fourth Division) yang bersifat nasional. Football League dengan empat divisi terus bergulir hingga musim 1991-92.
Menjelang akhir musim 1991-92, seluruh klub di Divisi I mengundurkan diri secara massal dari Football league. Kemudian mereka membentuk FA Premier League. Setelah klub dari Divisi I memisahkan diri untuk membentuk Liga Primer yang dimulai pada musim 1992-93, maka juara Football League tidak lagi menjadi juara liga nasional Inggris. Oleh karena itu, mulai musim 1992-93 Divisi II menjadi Divisi I, Divisi III menjadi Divisi II dan Divisi IV menjadi Divisi III.
Sejak saat itu Football League bergulir dengan 3 divisi hingga musim 2003-04. Pada tahun 2004 Football League mengubah nama-nama divisinya. Divisi I menjadi Football League Championship, Divisi II menjadi Football League One dan Divisi III menjadi Football League Two.
Pada musim 2004-05, Football League Championship mengumumkan total kehadiran (termasuk diakhir musim) yaitu 9.8 juta, yang disebut sebagai kehadiran keempat tertinggi dari berbagai divisi liga sepak bola di Eropa, di bawah Liga Primer Inggris (12.88 juta), Primera División Spanyol (11.57 juta) dan Bundesliga Jerman (10.92 juta). Jumlah tersebut mengalahkan Seri A Italia (9.77 juta) dan Ligue 1 Prancis (8.17 juta).[2][3] Total angka tersebut agak dibantu dengan kehadiran dari 24 klub, dibandingkan dengan 20 klub Seri A dan Ligue 1, serta 18 klub di Bundesliga. Faktor utama keberhasilan kompetisi ini adalah berasal dari pendapatan televisi.
Pada tanggal 30 September 2009, Coca-Cola mengumumkan mereka akan mengakhiri kesepakatan sponsor dengan Football League pada akhir musim 2009-10.[4] Pada tanggal 16 Maret 2010, npower diumumkan sebagai sponsor baru dari Football League, dan mulai dari musim 2010-11 Football League, Football League Championship disebut sebagai Npower Championship.[5]
Pada 18 Juli 2013, Sky Bet menyatakan bahwa mereka telah menandatangani kontrak 5 tahun untuk mensponsori liga Championship.
Klub musim 2022–2023
Daftar juara
Tim Promosi (dari Liga Championship ke Liga Premier)
Musim | Juara | Runner-up | Juara play-off | Skor | Runner-up play-off |
---|---|---|---|---|---|
2004–05 | Sunderland 94 | Wigan Athletic 87 | West Ham United 73 (keenam) | 1–0 | Preston North End 75 (kelima) |
2005–06 | Reading 106 | Sheffield United 90 | Watford 81 (ketiga) | 3–0 | Leeds United 78 (kelima) |
2006–07 | Sunderland 88 | Birmingham City 86 | Derby County 84 (ketiga) | 1–0 | West Bromwich Albion 76 (keempat) |
2007–08 | West Bromwich Albion 81 | Stoke City 79 | Hull City 75 (ketiga) | 1–0 | Bristol City 74 (keempat) |
2008–09 | Wolverhampton Wanderers 90 | Birmingham City 83 | Burnley 76 (kelima) | 1–0 | Sheffield United 80 (ketiga) |
2009–10 | Newcastle United 102 | West Bromwich Albion 91 | Blackpool 70 (keenam) | 3–2 | Cardiff City 76 (keempat) |
2010–11 | Queens Park Rangers 88 | Norwich City1 84 | Swansea City 80 (ketiga) | 4–2 | Reading 77 (kelima) |
2011–12 | Reading 89 | Southampton 88 | West Ham United 86 (ketiga) | 2–1 | Blackpool 75 (kelima) |
2012–13 | Cardiff City 87 | Hull City 79 | Crystal Palace 72 (kelima) | 1–0 (p.w.) | Watford 77 (ketiga) |
2013–14 | Leicester City 102 | Burnley2 93 | Queens Park Rangers 80 (keempat) | 1–0 | Derby County 85 (ketiga) |
2014–15 | Bournemouth 90 | Watford 89 | Norwich City 86 (ketiga) | 2–0 | Middlesbrough 85 (keempat) |
2015–16 | Burnley 93 | Middlesbrough 89 | Hull City 83 (keempat) | 1–0 | Sheffield Wednesday 74 (keenam) |
2016–17 | Newcastle United 94 | Brighton & Hove Albion2 93 | Huddersfield Town 81 (kelima) | 0–0 (4–3 pen.) | Reading 85 (ketiga) |
2017–18 | Wolverhampton Wanderers 99 | Cardiff City 90 | Fulham 88 (ketiga) | 1–0 | Aston Villa 83 (keempat) |
2018–19 | Norwich City 94 | Sheffield United 89 | Aston Villa 76 (kelima) | 2–1 | Derby County 74 (keenam) |
2019–20 | Leeds United 93 | West Bromwich Albion 83 | Fulham 81 (keempat) | 2–1 (p.w.) | Brentford 81 (ketiga) |
2020–21 | Norwich City 97 | Watford 91 | Brentford 87 (ketiga) | 2–0 | Swansea City 80 (keempat) |
2021–22 | Fulham 90 | Bournemouth 88 | Nottingham Forest 80 (keempat) | 1–0 | Huddersfield Town 82 (ketiga) |
2022–23 | Burnley 101 | Sheffield United 91 | Coventry City 70 (keempat) | 1–1 (5–6 pen.) | Luton Town 80 (ketiga) |
1 Norwich City mendapatkan promosi ke Liga Utama dan mereka menjadi tim pertama yang terdegradasi dari, terdegradasi ke, promosi ke, dan promosi dari Kejuaraan EFL.
2 Burnley mendapatkan promosi dengan 93 poin dan mencetak rekor untuk peringkat kedua dengan poin tertinggi; kemudian rekor tersebut disamai oleh Brighton & Hove Albion tiga tahun kemudian.
Tim terdegradasi (dari Liga Championship ke Liga Satu)
Tim terdegradasi (dari Liga Primer ke Liga Championship)
Musim | Klub |
---|---|
2003–04 | Leicester City (33), Leeds United (33), Wolverhampton Wanderers (33) |
2004–05 | Crystal Palace (33), Norwich City (33), Southampton (32) |
2005–06 | Birmingham City (34), West Bromwich Albion (30), Sunderland (15) |
2006–07 | Sheffield United (38), Charlton Athletic (34), Watford (29) |
2007–08 | Reading (36), Birmingham City (35), Derby County (11) |
2008–09 | Newcastle United (34), Middlesbrough (32), West Bromwich Albion (32) |
2009–10 | Burnley (30), Hull City (30), Portsmouth (19) |
2010–11 | Blackpool (39), Birmingham City (39), West Ham United (33) |
2011–12 | Bolton Wanderers (36), Blackburn Rovers (31), Wolverhampton Wanderers (25) |
2012–13 | Wigan Athletic (36), Reading (28), Queens Park Rangers (25) |
2013–14 | Norwich City (33), Fulham (32), Cardiff City (30) |
2014–15 | Hull City (35), Burnley (33), Queens Park Rangers (30) |
2015–16 | Newcastle United (37), Norwich City (34), Aston Villa (17) |
Tim Promosi (dari Liga Satu ke Liga Championship)
Musim | Klub |
---|---|
2004–05 | Luton Town (98), Hull City (86), Sheffield Wednesday (Juara play-off) (72) |
2005–06 | Southend United (82), Colchester United (79), Barnsley (Juara play-off) (72) |
2006–07 | Scunthorpe United (91), Bristol City (85), Blackpool (Juara play-off) (83) |
2007–08 | Swansea City (91), Nottingham Forest (82), Doncaster Rovers (Juara play-off) (80) |
2008–09 | Leicester City (96), Peterborough United (89), Scunthorpe United (Juara play-off) (76) |
2009–10 | Norwich City (95), Leeds United (86), Millwall (Juara play-off) (85) |
2010–11 | Brighton & Hove Albion (95), Southampton (92), Peterborough United (Juara play-off) (79) |
2011–12 | Charlton Athletic (101), Sheffield Wednesday (93), Huddersfield Town (Juara play-off) (81) |
2012–13 | Doncaster Rovers (84), Bournemouth (83), Yeovil Town (Juara play-off) (77) |
2013–14 | Wolverhampton Wanderers (103), Brentford (94), Rotherham United (Juara play-off) (86) |
2014–15 | Bristol City (99), Milton Keynes Dons (91), Preston North End (Juara play-off) (89) |
2015–16 | Wigan Athletic (87), Burton Albion (85), Barnsley (Juara play-off) (74) |
2016–17 | Sheffield United (100), Bolton Wanderers (87), Millwall (Juara play-off) (73) |
2017–18 | Wigan Athletic (98), Blackburn Rovers (96), Rotherham United (Juara play-off) (79) |
2018–19 | Luton Town (94), Barnsley (91), Charlton Athletic (Juara play-off) (88) |
2019–20[7] | Coventry City (88.71), Rotherham United (77.94), Wycombe Wanderers (Juara play-off) (76.35) |
2020–21 | Hull City (89), Peterborough United (87), Blackpool (Juara play-off) (80) |
2021–22 | Wigan Athletic (92), Rotherham United (90), Sunderland (Juara play-off) (84) |
2022-23 | Plymouth Argyle (101), Ipswich Town (98), Sheffield Wednesday (Juara play-off) (96) |
Pencetak gol terbanyak
Musim | Pencetak gol terbanyak | Klub | Jumlah gol |
---|---|---|---|
2004–05 | Nathan Ellington | Wigan Athletic | 24 |
2005–06 | Marlon King | Watford | 21 |
2006–07 | Jamie Cureton | Colchester United | 23 |
2007–08 | Sylvan Ebanks-Blake | Plymouth Argyle/Wolverhampton Wanderers | 23 |
2008–09 | Sylvan Ebanks-Blake | Wolverhampton Wanderers | 25 |
2009–10 | Peter Whittingham | Cardiff City | 22 |
2010–11 | Danny Graham | Watford | 24 |
2011–12 | Rickie Lambert | Southampton | 27 |
2012–13 | Glenn Murray | Crystal Palace | 30 |
2013–14 | Ross McCormack | Leeds United | 28 |
2014–15 | Daryl Murphy | Ipswich Town | 27 |
2015–16 | Andre Gray | Burnley | 25 |
2016–17 | Chris Wood | Leeds United | 27 |
2017–18 | Matěj Vydra | Derby County | 21 |
2018–19 | Teemu Pukki | Norwich City | 29 |
2019–20 | Aleksandar Mitrović | Fulham | 26 |
2020–21 | Ivan Toney | Brentford | 31 |
2021–22 | Aleksandar Mitrović | Fulham | 43 |
Rujukan
- ^ "The Football League History Timeline". football-league.co.uk. Diakses tanggal 2 Agustus 2012.
- ^ "Countdown underway to new season". BBC News. 6 August 2005. Diakses tanggal 2 Agustus 2012.
- ^ Lansley, Peter (29 July 2005). "Championship glories in outstripping Serie A". The Times. UK. Diakses tanggal 2 Agustus 2012.
- ^ "Coca-Cola end Football League sponsorship deal". The Guardian. 30 September 2009. Diakses tanggal 2 Agustus 2012.
- ^ "Football League names Npower as new sponsor". BBC Sport. 16 Maret 2010. Diakses tanggal 2 Agustus 2012.
- ^ "Football Ground Guide". Football Ground Guide. Diakses tanggal 30 November 2016.
- ^ Tim yang tertulis adalah berdasarkan points per game karena pembatasan akibat Pandemi COVID-19.
Pranala luar
- (Inggris) Situs web resmi
- (Inggris) Liga Championship Inggris pada situs web BBC Sport
- (Inggris) Data statistik Liga Championship Inggris pada situs web statto.com
- (Inggris) Liga Championship Inggris pada situs web Sky Sports
- (Inggris) "Database Liga Inggris". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-02. Diakses tanggal 2012-09-27. pada situs webfchd.btinternet.co.uk