Katedral Rio de Janeiro
| Katedral Metropolitan Santo Sebastianus Catedral Metropolitana de São Sebastião | |
|---|---|
.jpg) Eksterior Katedral Rio de Janeiro | |
| Agama | |
| Afiliasi | Gereja Katolik Roma |
| Distrik | Keuskupan Agung São Sebastião do Rio de Janeiro |
| Ecclesiastical or organizational status | Katedral |
| Lokasi | |
| Lokasi | Rio de Janeiro, Brasil |
| Koordinat | 22°54′39″S 43°10′51″W / 22.9108°S 43.1807°W |
| Arsitektur | |
| Arsitek | Edgar Fonseca |
| Tipe | Katedral |
| Gaya arsitektur | Modernis |
| Peletakan batu pertama | 1964 |
| Rampung | 1979 |
| Kapasitas | 20.000 |
Katedral Metropolitan Santo Sebastianus (bahasa Portugis: Catedral Metropolitana de São Sebastião), lebih dikenal sebagai Katedral Metropolitana Rio de Janeiro (Catedral Metropolitana do Rio de Janeiro) atau sebagai Katedral St. Sebastianus dari Rio de Janeiro (Catedral de São Sebastião do Rio de Janeiro), adalah sebuah gereja katedral Katolik dan merupakan kedudukan bagi Uskup Agung São Sebastião do Rio de Janeiro. Katedral ini menjadi Takhta Metropolitan Uskup Agung dari kota Rio de Janeiro, Brasil. Gereja ini didedikasikan untuk Santo Sebastianus, santo pelindung Rio de Janeiro.
Arsitektur
Katedral ini dirancang oleh Edgar de Oliveira da Fonseca dengan gaya modern berdasarkan gaya arsitektur Maya dari piramida.[1] Katedral saat ini dibangun antara tahun 1964 dan 1979 dan menggantikan tempat serangkaian gereja Keuskupan Agung yang telah berfungsi sebagai katedral sejak 1676, yang terbaru dan terkenal adalah Gereja Bunda Maria dari Gunung Karmel dari Takhta Kuno, sekarang dikenal sebagai "Katedral Tua", dibangun pada abad ke-18, dan telah dinyatakan sebagai katedral Rio pada awal abad ke-19.
"Katedral Baru", demikian kadang-kadang disebut, terletak di pusat kota. Berbentuk kerucut dan dengan diameter dalam 96 meter (315 ft) — diameter luar 106 meter — dan tinggi keseluruhan 75 meter (246 ft). Di dalam, luasnya 8.000 meter persegi dan cukup untuk 5.000 kursi(; memiliki kapasitas ruang berdiri 20.000 orang).
Empat jendela kaca patri katedral bujursangkar menjulang 64 meter (210 ft) dari lantai ke langit-langit.
