Lompat ke isi

Teknologi penyimpanan makanan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 Juli 2023 10.53 oleh Medelam (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Penyimpanan makanan merupakan suatu upaya untuk menyimpan makanan dalam kondisi yang aman sampai ke tangan konsumen. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum bahan makanan disimpan yakni penyimpanan untuk bahan makanan yang mudah rusak serta tidak mudah rusak; fasilitas penyimpanan bahan makanan mesti sederhana serta efektif; kualitas dari bahan makanan yang disimpan.[1]

Bahan makanan yang mudah rusak sering disebut sebagai bahan makanan segar/fresh food karena mesti disimpan di suhu rendah dalam kulkas atau freezer. Contoh bahan makanan seperti ini diantaranya daging merah, ikan, susu beserta produk turunannya. Bahan makanan yang tidak mudah rusak dapat disimpan pada suhu ruang dalam kondisi yang baik. Contoh bahan makanan yang tidak mudah rusak seperti beras, buah dan sayuran yang dikalengkan, biskuit, dan saus pasta.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Chidera, Victor. "Food Storage: What Is Food Storage? And Reasons For Food Storage". Diakses tanggal 23 Januari 2022. 
  2. ^ Rickels, Krystal (9 Juli 2021). "What is Perishable Food?". Diakses tanggal 23 Januari 2022.