Lompat ke isi

Element

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Element
AsalJakarta, Indonesia
GenrePop rock
Tahun aktif1999–sekarang
Label
Anggota
  • Ferdy Tahier
  • Lucky Widja
    Didi Riyadi
    Arya Prasetyo
    Fajar Putra Jaya Maringka
    Adhitya Pratama
Mantan anggotaRonny Setiawan
M Gibran
Ali Zainal

Element adalah grup musik yang berdiri tanggal 14 Februari 1999. Saat ini, anggota grup tersebut adalah Ferdy Tahier (vocal) dan Lucky Widja (vocal), Didi Riyadi (drum), Fajar Maringka (keyboard), Arya Prasetyo (guitar) dan Adhitya Pratama (guitar).

Karier

Awal terbentuk dan Hanyalah Cinta (1999-2001)

Terbentuknya group ini diawali dari persahabatan 3 orang, yaitu Ronny Setiawan, Lucky Widja,Didi Riyadi, ketiga personil ini adalah Model dari Majalah Aneka.

Pada tahun 1998 mulai tercetus untuk membentuk sebuah grup Band yang dilatar belakangi oleh lulusan Model-model, setelah mendapat banyak informasi mereka mendapatkan Ali Zainal Gitaris yang juga model Aneka, namun setelah beberapa lama mereka tidak mendapatkan model-model yang sanggup mengisi bagian dari Band, akhirnya mereka pun mulai mengajak teman-teman sekolah mereka, diantaranya adalah Muhammad Gibran / Ibank sebagai bassis, Fajar Maringka sebagai kibordis.

Namun, beberapa waktu kemudian, Ali mengundurkan diri dan posisinya sebagai gitaris digantikan oleh Arya Prasetyo yang merupakan model Aneka dan juga kakaknya yang selalu menemani Arya setiap latihan, yaitu Adhitya Pratama.

Album perdana mereka adalah Hanyalah Cinta yang mengandalkan lagu berjudul "Hanyalah Cinta" sebagai single pertama, dan lagu "Galau" sebagai single kedua. Album ini rilis di tahun 2000, di bawah Universal Music Indonesia yang mengontrak mereka sebanyak 3 album. Sayangnya, meskipun kedua single dari album tersebut cukup mengangkat nama Element di belantika musik, tetapi angka penjualannya tidak bisa terangkat secara signifikan, dan akhirnya album tersebut tenggelam di tengah hingar bingar album-album lainnya yang dirilis pada tahun itu.

Sedangkan manajemen Element pada saat itu dipegang oleh Oxygen Entertainment yang juga menangani fanbase Element yang mereka namakan Parlement (Para Element).

Masuknya Ferdy Tahier dan Kupersembahkan Nirwana (2001-2002)

Pertengahan tahun 2000, Ronny mulai mengundurkan diri. Setelah melakukan audisi, maka terpilihlah Ferdy Tahier sebagai vokalis. Satu tahun kemudian, Element merilis album kedua yang berjudul Kupersembahkan Nirwana dengan warna musik dan citra Element yang berbeda. Album ini mengusung lagu berjudul "Kupersembahkan Nirwana" sebagai single pertama, "Pergilah Adinda" sebagai single kedua, dan "Bukan Orang Suci" sebagai single ketiga. Tak sampai setahun, pada bulan Maret 2002, Element mendapat penghargaan "Golden Award" dari Universal atas pencapaian penjualan diatas 100.000 keping. Hal ini sekaligus ditandai dengan dirilisnya album kedua Element tersebut di Malaysia pada bulan yang sama. Di mulai dari album ini, Paradoks dan Neo Resonansi mereka bekerjasama dengan Danton Sihombing untuk membuatkan Cover / Artwork untuk kaset ataupun CD, dimana Danton sekitar tahun 2000an juga bekerja sama untuk Cover / Artwork dengan band internasional Blur

Awalnya, keseriusan Element dalam bermusik sempat diragukan. Hal ini karena sebagian personel yaitu Didi, Lucky, Arya, dan Ronny selain menggeluti bidang musik juga berpredikat model dan aktor sinetron, sehingga band ini pada awal kariernya pernah dianggap boyband. Namun setelah berbagai prestasi diraih, seperti Golden Award juga Didi yang memperoleh Anugerah Armand Zildjian Award sebagai Newcomer Drummer 2002, Element mulai diperhitungkan.

Paradoks (2002-2004)

Album ketiga Element, Paradoks dirilis 22 Agustus 2002 yang mengandalkan lagu "Rahasia Hati". Lagu tersebut menduduki tangga lagu di hampir seluruh radio di Indonesia di Clear Top 10 mulai minggu ke-3 telah menduduki peringkat pertama selama 3 minggu berturut-turut serta bertahan selama 16 minggu di dalam chart, di MTV Ampuh di minggu terakhir Oktober 2002 ini mulai masuk peringkat pertama, di Video Musik Indonesia terpilih sebagai video klip terbaik di bulan Oktober 2002. Bahkan lagu yang video klipnya dibuat oleh Rizal Mantovani ini menjadi soundtrack sinetron mini seri Cowok Komersil.

Element kembali berkunjung ke Malaysia pada tanggal 28 September 2002. Mereka diundang oleh Astro Cable TV dan TV3 untuk menjadi satu-satunya bintang tamu band dari Indonesia di dalam meramaikan acara music award Malaysia yang bergengsi di Genting Highland, yang bertajuk ‘Anugerah Era 2002’. Tak hanya tampil di luar negeri, Element juga pernah didapuk mendampingi penyanyi asal Inggris, Ronan Keating. Element menjadi grup pembuka konser Ronan di JHCC tanggal 9 Februari 2003, dan menjadi pembuka konser Lighthouse Family di tahun yang sama.

Baru empat bulan dirilis, pada awal Januari, penjualan album ketiga mereka telah mencapai lebih dari 400 ribu kopi, dan mendapat triple platinum dari Universal pada bulan Maret 2003. Single kedua mereka, "Maaf dari Surga" juga menjadi soundtrack sinetron Bahasa Bibir yang dibintangi oleh Didi Riyadi. serta Single ketiga mereka, "Cinta Sejati" dan total penjualan mereka di album ini mencapai 1.400.000 copy.

Dialog (2004-2005)

Sukses dengan album ketiga, Element menggarap album keempat bertajuk Dialog di bawah label EMI. Element mengeluarkan tiga single atau lagu andalan, yaitu "Satu Cerita Tentang", "Cinta yang Lain", dan "Sadar Tanpa Dirimu", di album ini double platinum kembali di dapatkan mereka dengan total penjualan 400.000 copy.[1]

Lucky Widja keluar dan Resonansi (2005-2006)

Pada pertengahan tahun 2005, Element kembali mendapat ujian setelah Lucky Widja memutuskan keluar dan berkarier solo. Namun pada tahun itu juga, Element mengelurkan album Resonansi. Element mengeluarkan single pertamanya, yaitu "Cinta Tak Bersyarat", Lagu tersebut menduduki tangga lagu di hampir seluruh radio di Indonesia, single kedua mereka "Kekuatan Cinta" juga menjadi soundtrack sinetron Celana Bulu Jin yang dibintangi oleh Didi Riyadi. Namun pada tahun 2006, Element repackage, berjudul Neo Resonansi dengan beberapa lagu andalan, yaitu "Seumur Hidupmu, "Pencemburu", dan sebuah single project religi "Putihkan Hati".[2]

Terang (2007-2008)

Pada tahun 2008, mereka kembali merilis album baru bertajuk Terang yang dirilis melalui Warner Music Indonesia dan masih dengan formasi 6 orang setelah kepergian Lucky. Album ini berisi 11 lagu dengan hits single "Tak Tersisa" dan "Malam Terang". Album ini mempunyai konsep "kolaborasi" mereka bekerjasama dengan penyanyi-penyanyi pendatang baru yaitu Chantika Abigail, Marthino Lio, Ryan Ho, Rendy. Di album ini pun hampir seluruh lagu menjadi soundtrack film "Puber" (2008)[3]

Adhit keluar dan diisukan bubar (2012-2013)

Pada tahun 2012, band ini kehilangan satu personelnya bernama Adhitya Pratama alias Adhit yang dikarenakan sibuk dengan band projectnya bernama Jimmu bahkan band ini diisukan akan bubar dikarenakan aktivitas para anggota begitu melimpah. Namun belum ada kepastiannya akan bubar atau tidak, akan tetapi sang vokalis Ferdy Tahier membantah. Jika band ini bersiap untuk bubar, mereka akan meluncurkan album kedelapan sekaligus album terakhirnya.[4][5]

Kembalinya Element dan Save the Best for Last (2013-2016)

Pada 2013, Element rencananya akan kembali dengan single baru pada Juni 2013. Namun karena pembagian jadwal yang masih tidak jelas menyebabkan proyek mereka tertunda. Namun pada September 2013, Element memutuskan untuk kembali di dunia musik Indonesia. Rencananya album kedelapannya akan keluar pada 2014. Dalam waktu dekat, Element juga akan menggelar konser tur di seluruh Indonesia yang juga menjadi promosi album kedelapannya.[6]

Akhirnya grup musik ini melempar album terbarunya pada tanggal ulang tahunnya dengan judul Save the Best for Last. Pada album ini memiliki sedikit sentuhan yang berbeda, di mana album ini dikerjakan langsung oleh 5 produser sekaligus Pay, Andi Rianto, Noey Jive, Andi Ayunir, Harry Budiman dan pada album ini juga menghadirkan beberapa penyanyi yaitu Inul Daratista, Ras Muhammad dan Millane Fernandez. Album ini berisi 10 lagu dengan 8 lagu hasil aransemen dari album sebelumnya dan 2 lagu baru.[7] Album ini hanya dijual di gerai KFC di seluruh Indonesia.

Oh iya, kita ada informasi. Album terakhir kita, 'Save the Best for the Last' sudah terjual Multi-Platinum," tambah Ferdy.

Album 'Save the Best for the Last' memang didaulat menjadi album terakhir dari Element versi lama. Berisi 10 lagu, komposisi album tersebut diisi oleh delapan hits Element sebelumnya ditambah dua lagu baru. Dan yang diluar dugaan di album ini penjualan mencapai 450.000 copy.

Pada Akhir 2015, Ibank memutuskan untuk keluar dari Element, sebelum single 'Istikharah Cinta' di rilis pada awal 2016 silam.

Element Reunion dan keluarnya Ibank (2017-2020)

Pada Desember 2017, Element yang saat ini dengan formasi Ferdy Tahier, Didi Riyadi, Fajar dan Arya secara mengejutkan melakukan sebuah reuni dengan mantan personel mereka, Lucky Widja, Adhit dan Ibank. Mereka membentuk sebuah project yang bernama "Element Reunion" Kabar ini pun juga bersamaan dengan persiapan untuk merekam single terbaru sekaligus single reuni mereka yang di rencanakan akan dirilis di 2018.

Dibuka dengan showcase pertama kali mereka setelah 12 tahun tidak pernah bersama dalam satu panggung, dipilihnya Hard Rock Cafe Jakarta sebagai tempat mereka launching Element Reunion pada tanggal 31 Juli 2017. Membuat para personil semakin yakin bahwa mereka akan bisa mengulangi kesuksesan mereka kedepannya.

Pada tanggal 20 April 2018, Element akan mengeluarkan single terbaru mereka. Akan tetapi beberapa jam sebelum peluncuran, Ibank mengirimkan pesan bahwa dirinya tidak bisa datang. Meski demikian, pertunjukan tetap berjalan walaupun acara inti, yaitu perilisan single baru tidak bisa dilakukan karena single tersebut adalah lagu ciptaan Ibank. Di sela pertunjukan, Didi menyatakan bahwa Ibank telah dikeluarkan dari Element. Hingga saat ini belum ada kabar yang jelas mengenai alasan Ibank tidak bisa datang pada saat itu.

Setelah adanya isu tersebut, Ricky yang tidak lain adalah teman satu band project Ferdy Tahier di Rocker Kasarunk mulai membantu sebagai additional tetap dengan Element menggantikan Ibank di posisi bass sejak 2017.

Element, dan New World - Resonansi (2020)

Setelah mereka melakukan reuni dengan mantan personel selama 3 tahun, Element Reunion resmi bertransformasi kembali menjadi Element, dan sekaligus mempertandakan kembalinya Lucky Widja dan Adhit di formasi utama, ditambah dengan Ricky di posisi additional bass. Hal ini juga sekaligus dengan rilisnya album terbaru mereka berjudul New World - Resonansi, yang berisi lagu-lagu dari album Resonansi (2005) yang di aransemen ulang.

LIVErsion (2021 - 2022)

Pada bulan November 2021 ELEMENT Band kembali lagi mengeluarkan album yang dirilis dalam bentuk single-single setiap bulannya. Dengan kondisi saat ini ditengah pandemi Corona, masih dengan posisi personil lama mereka, yaitu: Ferdy Tahier (Vocalis), Arya Prasetyo (Gitaris), Fajar Maringka (Kibordis), Didi Riyadi (Drumer) beserta Lucky Widja (Vocalis) dan Adhitya Pratama (Gitaris).

Album terbaru mereka berjudul LIVERSION adalah sebuah karya terbaru mereka yang merupakan Daur ulang dari seluruh lagu hits yang pernah mereka rilis dari tahun 2001 - 2020. Album ini merupakan Versi LIVE dari lagu-lagu tersebut.

“Album ini adalah hasil rekaman kami saat manggung nih, yang pasti apa yang kami kerjakan itu adalah jujur dari hati kami, tidak dibuat-buat, karena kami ingin para pendengar musik kami merasakan kejujuran kami dalam berkarya”, ujar Adhit.

Aktivitas sosial

Tak hanya berkarya di bidang seni, personel Element juga banyak yang berpartisipasi di bidang sosial, antara lain dalam Yayasan Cinta Kita yang bergerak di bidang anak asuh dan Yayasan Cinta Anak Bangsa yang bergerak di bidang anti narkoba. Melalui kegiatan ini pula, salah satu aktivis dalam yayasan tersebut, Fajar Maringka (kiboris), mendapat penghargaan ‘Volunteer’ yang diberikan oleh Presiden Republik Indonesia kelima Ibu Megawati Soekarnoputri di Istana Negara pada 26 Juni 2002 dalam rangka hari Anti Madat Sedunia.

Dan sedangkan Arya (gitaris) dan Lucky (vokalis) di tahun 2022 membuat sebuah komunitas yang dinamakan Autism Island (sebuah komunitas untuk anak-anak autis yang bisa menyalurkan bakatnya dan memulai belajar untuk menjadi artpreneur).

Anggota band

Diskografi

Pranala luar

Referensi